Rasio Efisiensi Rasio Efektivitas

4.1.2 Rasio Efisiensi

Tingkat Rasio efisiensi digunakan untuk melihat seberapa efisien intitusi mengelola pengeluaran untuk memperoleh pendapatan. Kinerja RSUD Tugurejo Semarang dikatakan efisien apabila rasio yang dicapai adalah 100. Semakin kecil nilai rasio efisiensi maka semakin bagus kinerja RSUD Tugurejo Semarang. Tabel 4.2 Rasio efisiensi pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010 Tahun Pengeluaran untuk memperoleh pendapatan Realisasi Pendapatan Rasio Efisiensi Belanja pegawai Belanja barangjasa Belanja modal 2009 Rp 2. 297.630.295 Rp.2.199.911.547 Rp. 17.843.700 Rp. 37.858.029.681 11,93 Total Rp 4.515.385.542 2010 Rp.3.028.171.000 Rp.1.642.323.117 Rp.1.856.119.881 Rp. 50.748.633.806 12,86 Total Rp 6.526.613.998 Sumber: data sekunder diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai rasio efisiensi pada tahun 2009 sebesar 11,93, namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 12,86, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo semarang baik karena nilai rasio efisiensi kurang dari 100, ini berarti RSUD Tugurejo Semarang telah berhasil menggunakan dana secara efisien, tetapi kinerja rasio efisiensi pada tahun 2010 menurun dibandingkan pada tahun 2009.

4.1.3 Rasio Efektivitas

Kemampuan rumah sakit dalam melaksanakan tugas dikatakan efektif jika rasio yang dicapai minimal mencapai 100. Semakin tinggi nilai rasio efektivitas yang dicapai menggambarkan kemampuan RSUD Tugurejo semakin baik. Tabel 4.3 Rasio efektivitas pada RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010 Tahun Realisasi Pendapatan Target Pendapatan Rasio Efektivitas 2009 Rp 37,665,785,590 Rp 43,596,000,000 86.84 2010 Rp 50,748,633,806 Rp. 47,250,000,000 107.40 Sumber: data sekunder diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa pada tahun 2009 realisasi pendapatan kurang dari target pendapatan yang ingin dicapai karena realisasi pendapatan hanya sebesar Rp. 37.858.029.81 sedangkan target pendapatan yang ingin dicapai sebesar Rp. 43.596.000.000, dan nilai rasio efektivitas pada tahun 2009 sebesar 86,84, hal ini menunjukkan bahwa kinerja RSUD Tugurejo Semarang kurang baik, karena nilai rasio yang diperoleh kurang dari 100. Pada tahun 2010 RSUD Tugurejo Semarang berhasil memenuhi target pendapatan yang ingin dicapai, target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp47.250.000.000 dan realisasi pendapatan yang dicapai sebesar Rp.50.748.633, nilai rasio efektivitas pada tahun 2010 sebesar 107,40, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja RSUD Tugurejo semakin baik, karena nilai rasio yang diperoleh melebihi 100 dan realisasi pendapatan RSUD Tugurejo sudah melebihi target pendapatan yang diinginkan. Tabel 4.4 Pengukuran kinerja perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang 2009 dan 2010 Tahun Bobot Tolok ukur Realisasi Target Pencapaian Bobot skor perspektif a b Target a:b c a:bxc 2009 25 Rasio Ekonomi 33,33 65.46 100 65.46 8.33 5.45 Rasio Efisiensi 33,33 11.93 100 11.93 8.33 0.99 Rasio Efektivitas 33,33 86.84 100 86.84 8.33 7.23 72.90 25 13.68 2010 25 Rasio Ekonomi 33,33 94.83 100 94.83 8.33 7.90 Rasio Efisiensi 33,33 12.86 100 12.86 8.33 1.07 Rasio Efektivitas 33,33 107.40 100 107.40 8.33 8.95 72.07 25 17.92 Sumber: Data sekunder diolah, 2011 Berdasarkan tiga indikator dalam perspektif keuangan yang terdiri dari rasio ekonomi, rasio efisiensi, rasio efektivitas RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2009 masing-masing memperoleh skor 5,45; 0,99; 7,23 maka secara keseluruhan perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang mendapat skor 13,68. Pada tahun 2010 kinerja RSUD Tugurejo Semarang dalam perspektif keuangannya masing-masing memperoleh skor 7,90; 1,07; 8,95 maka secara keseluruhan mendapat skor 17,92. Secara keseluruhan skor yang dicapai pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, ini berarti kinerja perspektif keuangan RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2010 semakin baik dibandingkan tahun 2009. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulatri 2003 pada Rumah Sakit Islam Surakarta yang menyatakan bahwa kinerja keuangan pada rumah sakit tersebut semakin baik.

4.2 Kinerja Rumah Sakit Pada Perspektif Pelanggan

Dokumen yang terkait

Penilaian Kinerja RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard

19 162 232

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN)

3 23 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 1 17

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 7

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

Analisis penggunaan metode Balanced Scorecard untuk menilai kinerja rumah sakit :studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.

0 0 160