b.
Karyawan Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik
pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak
sederhana simple random sampling menurut Sugiyono 2007:64 yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas pada
setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Ukuran sampelnya ditentukan sebagai berikut:
n =
n =
n = n = 84,98
Ukuran sampel karyawan ditentukan sebesar 85 karyawan.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari empat perspektif variabel kinerja dan definisi operasional pada masing-masing perspektif tersebut adalah:
a. Kinerja Perspektif Keuangan Kinerja perspektif keuangan adalah kinerja yang digunakan untuk
mengambil apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaan akan membawa perbaikan perusahaan, karena dalam penelitian ini
dilakukan pada sektor publik, maka dalam perspektif ini diukur dengan menggunakan instrumen pengukur value for money atau 3E yang
dikembangkan oleh Mardiasmo 2002:133-134. Instrumen tersebut terdiri dari 3E yaitu:
1 Rasio ekonomis Rasio ekonomis yaitu rasio yang menggambarkan kehematan
dalam penggunaan anggaran yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau hemat dan tidak ada pemborosan. Suatu
kegiatan operasional
dikatakan ekonomis
jika mampu
menghilangkan atau mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu. Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran institusi
dengan anggaran institusi yang telah ditetapkan. 2 Rasio efisiensi
Rasio efisiensi yaitu rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan dengan
realisasi pendapatan
yang diterima.
Pengukurannya dengan membandingkan pengeluaran dalam rangka memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan.
3 Rasio efektivitas Rasio efektivitas yaitu rasio yang menggambarkan berhasil
atau tidaknya institusi dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini adalah dengan membandingkan realisasi pendapatan dengan target
pendapatan yang ditetapkan.
b. Kinerja Perspektif Pelanggan Perspektif pelanggan merupakan sumber dari komponen
pendapatan untuk tujuan keuangan. Perspektif ini dianggap penting dewasa ini, mengingat semakin ketatnya persaingan mempertahankan
pelanggan lama dan merebut pelanggan baru. Perhitungan kinerja yang dipakai dalam perspektif pelanggan adalah:
1 Kepuasan pelanggan Kepuasaan pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kepuasan pasien atau pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit. Pengukurannya dari hasil survey terhadap kepuasaan
pasien, yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada pasienkeluarga pasien.
2 Profitabilitas pelanggan Profitabilitas pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa
besar pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara
pendapatan jasa dengan total pendapatan. 3 Retensi pelanggan
Retensi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar institusi dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan.
Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan antara pasien lama dengan total pasien.
4 Akuisisi pelanggan Akuisisi pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa besar
rumah sakit mampu menarik konsumen baru. Pengukurannya dengan membandingkan antara pasien baru dengan total pasien.
c. Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran
terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer atau karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan
kepuasan tertentu bagi customer. Dalam hal ini berfokus pada 2 proses bisnis utama yaitu:
1 Proses inovasi, merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan
mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai tambah bagi customer. Pengukurannya dengan mengukur persentase
jumlah jasa baru yang ditawarkan dengan total jasa. 2 Proses operasi, yang lebih menitikberatkan pada efisiensi proses,
konsistensi dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan kepada customer. Pengukurannya melalui:
a Jumlah kunjungan rawat jalan Data berasal dari jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD
Tugurejo Semarang.
b Jumlah kunjungan rawat inap 1. ALOS Average Lenght of Stay
ALOS menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata lamanya seorang pasien di rawat inap di rumah sakit,
pengukurannya dengan membandingkan antara jumlah hari perawatan dengan jumlah pasien yang keluar baik hidup maupun
mati. 2. BOR Bed Occupancy Ratio
BOR menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini untuk memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit idealnya
60-85 3. TOI Turn Over Internal
TOI menurut Depkes RI 2005 adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak
terisi pada kisaran 1-3 hari.
4. BTO Bed Turn Over Rate BTO menurut Depkes RI 2005 adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. 5. GDR Gross Death Rate
GDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
6. NDR Net Death Rate NDR menurut Depkes RI 2005 adalah angka kematian
48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit. d. Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhannya dengan
melakukan pengukuran terhadap kemampuan karyawan. Unttuk mengetahui kapabilitas karyawan maka digunakan instrumen yang juga
dikembangkan oleh Kaplan dan Norton 2000: 111-112 yaitu mengukur tingkat produktivitas karyawan, retensi karyawan dan tingkat kepuasaan
karyawan.
1 Tingkat produktivitas karyawan, Tingkat produktivitas karyawan merupakan hasil dari pengaruh
agregrat dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, perbaikan proses internal, dan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukurannya
dengan membandingkan laba operasi dengan jumlah karyawan. 2 Tingkat retensi karyawan
Tingkat retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan unuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada
dalam organisasinya, dihitung dengan menggunakan perhitungan perputaran karyawan kunci. Pengukurannya dengan membandingkan
jumlah karyawan yang keluar dengan total jumlah karyawan untuk tahun berjalan.
3 Tingkat kepuasan karyawan Tingkat kepuasaan karyawan digunakan untuk mengukur
seberapa jauh karyawan merasa puas terhadap perusahaan. Pengukurannya dengan menggunakan survey kepuasaan karyawan.
3.4 Metode Pengumpulan Data