Analisis Structural Equation Modeling SEM

keadaan ekonomi keluarga LK4 sebesar 0,71 dan pengertian orang tuaLK5 sebesar 0,67 Tabel 4.12 Uji Model Goodness-of-fit Variabel Lingkungan Keluarga Sumber: Data primer yang diolah 2010 Berdasarkan tabel 4.15 di atas tampak bahwa nilai chi-square kecil 6,984 dengan probabilitas 0,225 0,05, nilai RMSEA sebesar 0,056 0,08, nilai GFI sebesar 0,978 0,90, nilai CFI sebesar 0,992 0,95, nilai TLI sebesar 0,985 0,95, dan nilai CMINDF sebesar 1,390 2 yang menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah penerimaan yang baik, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa indikator-indikator itu merupakan dimensi acuan yang sama bagi sebuah konstruk yang disebut lingkungan keluarga dapat diterima. Indikator yaitu cara orang tua mendidik anak LK1, relasi antar anggota keluarga LK2, suasana rumah LK3, keadaan ekonomi keluarga LK4 dan pengertian orang tua LK5 secara nyata membentuk variabel lingkungan keluarga.

4.1.5 Analisis Structural Equation Modeling SEM

Goodness of Fit Index Cut-Off Value Hasil Model Keterangan -Chi-square 6,948 Diharapkan Kecil Probability ≥ 0,05 0,225 Baik RMSEA ≤ 0,08 0,056 Baik GFI ≥ 0,90 0,978 Baik CFI ≥ 0,95 0,992 Baik TLI ≥ 0,95 0,985 Baik CMINDF ≤ 2,00 1,390 Baik Analisis structural equation modeling SEM digunakan untuk mengetahui hubungan structural antara variabel yang diteliti. Hubungan structural antar variabel dilihat dari diagram jalur yang diperoleh dari program AMOS 16 dan diuji kesesuaiannya dengan menggunakan gooness-of-fit index Gambar 4.6 Hasil Analisis SEM Full Model Nilai chi square sebesar 106,349 dengan probability 0,8970,05, sehingga hipotesis nihil diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diestimasi, maka dengan kata lain model analisis SEM ini sesuai dengan data. Nilai GFI sebesar 0,9190,900, Salah satu syarat dalam pengujian hubungan kausal adalah masing- masing variabel konstruk eksogen atau independennya tidak berkorelasi pada tingkat serius 0,9 satu sama lain dalam penelitian ini sebagai variabel independennya yaitu motivasi MV, kompetensi profesional guru KP, lingkungan sekolah LS dan lingkungan keluarga LK. Nilai korelasi LS dan KP adalah 0,22, nilai korelasi LS dan LK adalah 0,20, nilai korelasi LK dan KP adalah 0,07. Berdasarkan analisis jalur Gambar 4.6 maka diperoleh model struktural sebagai berikut: 1. MV = 0,36 KP+ -0,04LS+0,23 LK Model tersebut berarti bahwa apabila setiap terjadi kenaikan satu satuan, setiap terjadi kenaikan satu satuan kompetensi profesional guru KP akan diikuti kenaikan motivasi MV sebesar 0,26, setiap terjadi kenaikan satu satuan lingkungan sekolah LS diikuti kenaikan motivasi MV sebesar -0,04 dan setiap terjadi kenaikan satu satuan lingkungan keluarga LK diikuti kenaikan motivasi MV sebesar 0,23. 2. HB = 0,22 MV Model tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan satu satuan motivasi akan diikuti diikuti kenaikan hasil belajar sebesar 0,22. 4.1.6 Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan menganalisis regression weight untuk masing-masing variabel eksogen terhadap endogen. Dilihat dari C.R yang identik dengan pada hasil pengolahan menggunakan AMOS 16 dibandingkan nilai kritis yakni -1,96 sampai 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05. Berikut disajikan Tabel 4.15 dari nilai-nilai regression weight. Tabel 4.13 Uji Hipotesis menggunakan regression weight Estimate S.E. C.R. P Label Kriteria MV --- LS -.041 .103 -339 .690 par_5 H 2 ditolak MV --- LK .274 .122 2.251 .024 par_19 H 3 diterima MV --- KP .495 .161 3.073 .002 par_21 H 1 diterima HB --- KP 3.093 1.610 1.922 .055 par_6 H 5 diterima HB --- MV 2.386 1.104 2.161 .031 par_17 H 4 diterima HB --- LK -1.847 1.206 -1.531 .126 par_18 H 7 ditolak HB --- LS 2.245 1.048 2.143 .032 par_20 H 6 diterima Sumber : Hasil perhitungan AMOS 2011 Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai C.R 3,073 1,96 dengan probabilitas 0,002 0,05 berarti hipotesis 1 diterima yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif kompetensi profesionalisme guru terhadap hasil belajar melalui motivasi. Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai C.R -0,339 1,96 dengan probabilitas 0,690 0,05 yang berarti terdapat pengaruh negatif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar melalui motivasi, sehingga hipotesis 2 ditolak. Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai C.R 2,251 1,96 dengan probabilitas 0,024 0,05 yang berarti hipotesis 3 diterima yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap hasil belajar melalui motivasi. Bardasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai C.R 2,161 1,96 dengan probabilitas 0,031 0,05 berarti hipotesis 4 diterima yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R 1,922 1,96 dengan probabilitas 0,055 0,05 yang berarti hipotesis 5 diterima, yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar. Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R 2,245 1,96 dengan probabilitas 0,032 0,05 yang berarti hipotesis 6 diterima yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar. Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R -1,847 1,96 dengan probabilitas 0,126 0,05 yang berarti hipotesis 7 ditolak yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh negatif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar.

4.1.7 Analisis Besar Pengaruh

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU, LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN MASYARAKAT, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1

1 8 208

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 14 159

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

0 7 175

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII IPS DI MA YASPIA NGROTO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 138

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011 2012

0 5 204

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

1 11 131

Pengaruh Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Ajaran 2010 2011

2 12 185

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 86

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 18

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13