bahwa terdapat pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap hasil belajar melalui motivasi.
Bardasarkan Tabel 4.15 diperoleh nilai C.R 2,161 1,96 dengan
probabilitas 0,031 0,05 berarti hipotesis 4 diterima yang menyebutkan bahwa
terdapat pengaruh positif motivasi terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R 1,922 1,96 dengan probabilitas 0,055 0,05 yang berarti
hipotesis 5 diterima, yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif
kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar. Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R
2,245 1,96 dengan probabilitas 0,032 0,05 yang berarti hipotesis 6 diterima
yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar. Tabel 4.9 diperoleh nilai C.R -1,847 1,96 dengan probabilitas 0,126
0,05 yang berarti hipotesis 7 ditolak yang menyebutkan bahwa terdapat
pengaruh negatif lingkungan sekolah terhadap hasil belajar.
4.1.7 Analisis Besar Pengaruh
Model penelitian ini menghasilkan tujuh pengujian hipotesis, dari pengujian terhadap tujuh hipotesis yang diajukan terdapat lima hipotesis yang
dapat diterima yaitu H
1
, H
3
, H
4
, H
5
, H
6
. Selebihnya ada dua hipotesis yang ditolak yaitu H
2
, H
7.
Berikut ini akan dibahas atas hasil pengujian hipotesis dan analisis pengaruh motivasi terhadap hasil belajar, pengaruh kompetensi professional
terhadap hasil belajar, pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar, dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar.
Tabel 4.14 Koefisien Standardized Regression Weight
Estimate MV --- LS
-.041 MV --- LK
.233 MV --- KP
.356 HB --- KP
.206 HB --- MV
.221 HB --- LK
-.145 HB --- LS
.209
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa analisis besar pengaruh per hipotesis adalah sebagai berikut 1 Kompetensi profesional guru berpengaruh
langsung terhadap motivasi KP →MV sebesar 0,356 atau 35,60. 2
Lingkungan sekolah tidak berpengaruh langsung terhadap motivasi. 3 Lingkungan keluarga berpengaruh langsung terhadap motivasi LK
→MV sebesar 0,233 atau 23,30. 4 motivasi mempunyai pengaruh langsung terhadap
hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa pengaruh langsung motivasi terhadap hasi belajar MV
→HB sebesar 0,221 atau dalam prosentase 22,10. 5 Kompetensi profesional guru memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa pengaruh langsung kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar KP
→HB adalah sebesar 0,206 atau sebesar 20,60. Pengaruh secara tidak langsung kompetensi
profesional guru terhadap hasil belajar melalui motivasi KP →MV→HB adalah
sebesar 0,356 x 0,221 = 0,078676. Total pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar adalah 0,206 +0,078676= 0,028467atau dalam prosentase
28,46. 8 Lingkungan sekolah memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
motivasi. Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa lingkungan sekolah berpengaruh langsung terhadap hasil belajar LS
→HB sebesar 0,209. 9 Lingkungan keluarga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.16
terlihat bahwa lingkungan keluarga berpengaruh langsung terhadap motivasi LK
→MV sebesar 0,242 dan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar MV
→HB sebesar 0,221 sehingga lingkungan keluarga berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar LK
→MV→HB sebesar 0,233 x 0,221 = 0,051493 atau 5,14.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisis Konfirmatori dan Deskriptif Data
4.2.1.1 Motivasi
Temuan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum motivasi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 12 Semarang tergolong tinggi.
Sedangkan analisis konfirmatori, indikator minat terhadap pelajaran akuntansi MV1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah.
Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran akuntansi dikarenakan karena siswa menggap pelajaran akuntansi sangat sulit karena berhubungan dengan
angka-angka sehingga siswa menjadi kurang berminat untuk mengikuti pelajaran, ditambah dengan metode yang disampaikan guru adalah dengan metode ceramah
sehingga siswa cenderung jenuh dan menggangap pelajaran akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan membingungkan.