Produksi Respon Areal dan Produktivitas Kedelai

48 sebesar satu persen mengakibatkan penurunan luas areal sebesar dua persen, atau setiap penurunan harga kedelai sebesar satu persen mengakibatkan peningkatkan luas areal sebesar dua persen.

5.1.3. Produksi

Lipsey 1993 mengatakan bahwa produksi adalah tindakan dalam membuat komoditi, baik berupa barang maupun jasa. Dalam pertanian, proses produksi begitu kompleks dan terus menerus berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Dalam produksi banyak digunakan input-input untuk menghasilkan output. Tidak ada produk yang dihasilkan dengan menggunakan satu input. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan output, serta tingkat dimana sumberdaya diubah menjadi produk Doll dan Orazem, 1984. Dalam bidang pertanian, hubungan input output sangat banyak karena tingkat dimana input diubah menjadi output akan berbeda-beda berdasarkan tipe tanah, hewan, teknologi, curah hujan dan faktor lainnya. Tiap hubungan input output menggambarkan kuantitas dan kualitas sumberdaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu. Lipsey 1993 juga mengatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan fungsi yang memperlihatkan output maksimum yang dapat diproduksi oleh setiap input dan kombinasi berbagai input. Nicholson 2002 menyatakan bahwa fungsi produksi memperlihatkan jumlah maksimum sebuah barang yang dapat diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif antara modal K dan tenaga kerja L. Sebuah fungsi produksi dapat digambarkan dalam cara yang berbeda, tertulis, dan menggambarkan setiap input berhubungan dengan output; dalam bentuk grafik atau diagram dan persamaan aljabar. Secara matematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut : Y = f X1, X2, X3, …Xn ……………………………………………….. 4 49 Dimana Y adalah output dan X1, ……. Xn adalah input-input berbeda yang terlibat dan ambil bagian dalam produksi Y. Simbol f menggambarkan bentuk hubungan dari perubahan input menjadi output Nicholson, 2002.

5.1.4. Respon Areal dan Produktivitas Kedelai

Respon areal adalah perubahan pada areal tanam atau panen, sedangkan respon produktivitas merupakan perubahan dalam hasil per hektarnya. Perubahan- perubahan tersebut tidak terlepas dari kondisi lingkungan dinamis yang langsung maupun tidak langsung ikut mempengaruhi petani dalam membuat keputusan usaha taninya. Kondisi-kondisi tersebut adalah perubahan harga komoditas itu sendiri Pq, perubahan harga komoditas alternatif Pj, perubahan harga input yang berpengaruh pada biaya produksi Pi, ketersediaan dan perkembangan teknologi T, perubahan iklim CH, kebijakan pemerintah Kb, dan luas areal sebelumnya AT t – 1 Tomex dan Robinson, 1987. Masing-masing peubah mempengaruhi areal tanam atau panen secara berbeda-beda dengan berasumsi bahwa produsen berlaku rasional, yaitu mengalokasikan sumber daya produksinya untuk memberikan laba yang lebih besar. Semakin tinggi harga komoditas, semakin luas areal tanam atau areal panennya sehingga produksi akan meningkat. Peubah lain yang juga berpengaruh terhadap respon areal tanam atau panen adalah harga komoditas alternatif, baik substitusi maupun pendukung komplementer. Dengan semakin tingginya harga komoditas pesaing, maka luas areal tanam komoditas kedelai semakin sempit. Sebaliknya, jika harga komoditas komplementer meningkat, maka luas areal tanam kedelai meningkat pula. Tanda elastisitas silang dari fungsi respon areal kedelai akan menunjukkan hubungan antara komoditas kedelai dengan komoditas kompetitif dan komoditas alternatifnya. Peubah lain yang juga berpengaruh terhadap respon areal tanam atau panen adalah harga komoditas alternatif. Komoditas alternatif dapat berupa komoditas pesaing kompetitif atau komoditas substitusi maupun pendukung komplementer. 50 Dengan semakin tingginya harga komoditas pesaing maka luas areal tanam komoditas kedelai akan semakin sempit. Sebaliknya jika harga komoditas komplementer meningkat maka luas areal tanam kedelai akan meningkat pula. Tanda elastisitas silang dari fungsi respon areal kedelai akan menunjukkan hubungan antara komoditas kedelai dengan komoditas kompetitif dan komoditas alternatifnya. Peubah selanjutnya yang turut mempengaruhi luas areal, adalah harga-harga input, karena peubah harga input akan mempengaruhi tingkat penggunaan input. Semakin tinggi harga-harga input, maka penggunaanya akan semakin berkurang, sehingga luas areal tanam yang produktif akan semakin sempit dan output semakin menurun. Menurut Tomek dan Robinson 1987, faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap luas areal adalah kebijakan pemerintah seperti pengendalian atau kebijakan harga dan kebijakan pengembangan suatu komoditas. Kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh yang langsung dan tidak langsung terhadap mekanisme harga. Dengan adanya kebijakan pemerintah dalam pengembangan suatu komoditas, maka pemerintah akan mencurahkan dana bagi pengembangan areal tanam atau panennya. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi respon luas areal, maka dapat dirumuskan persamaan sebagai berikut : At = a Pqt, Pjt, Pit, Tt, CHt, Kbt, At-1 ..……………………………... 5 Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedelai menurut Hadipurnomo 2000, adalah harga kedelai itu sendiri Pq, luas areal A, teknologi T, kapital K, jumlah pemakaian pupuk F, jumlah pemakaian bibit V, dan upah tenaga kerja L dan produktivitas tahun sebelumnya Yt-1. Dengan demikian respon produktivitas adalah : Yt = y Pqt, At, Tt, Kt,Ft, Vt, Lt, Yt-1 …………………...…………… 6 Oleh karena itu, produksi kedelai Q dapat dirumuskan sebagai berikut : Qt = AtYt ……………………………………………………………….. 7 51

5.1.5. Teori Dasar Perdagangan Internasional