Harga Kedelai Lokal Analisis Dayasaing Kedelai

81 Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, produktivitas kedelai tidak responsif terhadap jumlah penggunaan pupuk urea yang ditunjukkan oleh nilai elastisitasnya masing-masing sebesar 0.006 dan 1.04. Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan jumlah penggunaan pupuk tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas kedelai. Hal ini diduga disebabkan perakaran tanaman kedelai memiliki bintil-bintil akar yang banyak mengandung unsur N, sehingga unsur dasar N dari pupuk urea sebagian dapat dipenuhi dari bintil akar tersebut, kecuali untuk lahan yang terus menerus ditanami dan telah lama tidak menggunakan pupuk atau lahan bukaan baru. Berdasarkan penelitian Kumenaung 1994 dijelaskan bahwa kondisi ini dapat dipengaruhi antara lain : di beberapa daerah tertentu di Indonesia pupuk belum perlu digunakan dan pupuk bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi produksi.

6.3.3. Harga Kedelai Lokal

Model pembentukan harga kedelai lokal yang digunakan adalah dengan memhipotesiskan bahwa harga kedelai lokal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu harga riil kedelai tingkat produsen, harga riil kedelai impor, volume impor kedelai, produktivitas kedelai dan harga riil kedelai domestik tahun sebelumnya. Hasil pendugaan parameter yang mempengaruhi harga kedelai lokal dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai koefisien determinasi R 2 dari model produktivitas kedelai adalah sebesar 0.6543. Hal ini berarti 65.43 persen keragaman produktivitas kedelai dapat diterangkan oleh keragaman peubah-peubah eksogen di dalam model, yakni peubah harga riil kedelai tingkat produsen, harga riil kedelai impor, volume impor kedelai, produktivitas dan harga riil kedelai lokal tahun sebelumnya. Sedangkan sisanya 34.57 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat di dalam model. Hasil pendugaan parameter harga kedelai lokal dapat dilihat pada Tabel 9. Dari hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 8.71 lebih besar dari F tabel sebesar 2,78 pada taraf nyata lima persen. Nilai ini menunjukkan bahwa peubah-peubah 82 eksogen dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap harga kedelai tingkat produsen. Hasil uji statistik t pada taraf lima persen menunjukkan bahwa harga riil kedelai impor, volume impor kedelai dan harga riil kedelai lokal tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap harga riil kedelai lokal. Sedangkan harga kedelai tingkat produsen dan produktivitas berpengaruh nyata terhadap harga riil kedelai lokal pada taraf sepuluh dan dua puluh persen. Tabel 9. Hasil Dugaan Parameter dan Elastisitas Harga Kedelai Lokal Keterangan : a nyata pada taraf α = 0.05 b nyata pada taraf α = 0.10 d nyata pada taraf α = 0.20 Dalam penelitian ini membuktikan bahwa harga riil kedelai tingkat produsen berpengaruh nyata terhadap harga riil kedelai lokal dengan nilai dugaan peubah adalah 0.38, artinya jika terjadi kenaikan kedelai tingkat produsen sebesar satu rupiah per kilogram akan meningkatkan harga riil kedelai lokal sebesar 0.38 rupiah per kilogram. Berdasarkan nilai elastisitasnya, maka harga riil kedelai lokal responsif terhadap perubahan harga kedelai tingkat produsen dengan nilai elastisitas jangka pendek sebesar 0.32 dan jangka panjang sebesar 0.53. Nilai koefisien dugaan variabel harga riil kedelai impor sebesar 0.38. Hal ini menunjukkan jika terjadi kenaikan harga riil kedelai impor sebesar satu ton, maka harga riil kedelai lokal akan meningkat sebesar 0.38 hektar, demikian sebaliknya, Variabel Koefisien t- hitung Proba- Nama Dugaan bilitas Pendek Panjang Variabel INT -300.81 0.73 0.47 Intersep PPT 0.3848 b 1.87 0.07 0.32 0.53 Harga Riil Tingkat Produsen PIT 0.3799 a 2.65 0.01 0.22 0.36 Harga Riil Kedelai Impor QIT -0.0003 a 2.36 0.03 -0.12 -0.20 Volume Impor Kedelai YKT 511.5931 d 1.31 0.20 0.43 0.70 Produktivitas Kedelai LPDT 0.3898 a 3.13 0.00 0.39 Lag Harga Riil Kedelai Lokal R-Sq 0.65 R-Sq Adj 0.58 F-statF-hit 8.71 D W Stat 1.66 D h 0.84 Elastisitas 83 cateris paribus . Koefisien dugaan yang positif menunjukkan bahwa peningkatan harga riil kedelai impor akan merangsang peningkatan harga riil kedelai lokal. Kondisi ini menunjukkan bahwa sangat besar pengaruh peningkatan harga riil kedelai impor terhadap harga riil kedelai lokal. Hal ini sesuai dengan observasi di tingkat industri bahwa ketentuan harga kedelai lokal berdasarkan mekanisme pasar dengan mengikuti harga kedelai impor dengan harga kedelai lokal sedikit diatas harga impor. Jika harga kedelai impor murah, maka akan merugikan petani karena kedelainya dihargai murah sehingga tidak dapat menutupi ongkos usahatani. Nilai koefisien dugaan variabel volume kedelai impor sebesar -0.0003. Hal ini menunjukkan jika terjadi kenaikan volume kedelai impor sebesar satu ton, maka harga riil kedelai lokal akan menurun sebesar 0.0003 rupiah per ton walaupun nilai koefisiennya sangat kecil, cateris paribus. Koefisien dugaan bernilai negatif yang berarti peningkatan volume kedelai impor akan menurunkan harga riil kedelai lokal. Hal ini diduga dengan banyaknya kedelai impor yang masuk ke Indonesia dengan harga lebih murah, maka industri olahan lebih memilih kedelai impor yang kualitasnya lebih baik, sehingga harga kedelai lokal sulit bersaing. Peubah bedakala berpengaruh nyata terhadap harga riil kedelai lokal tahun sebelumnya dengan nilai koefisien dugaannya sebesar 0.39. Artinya jika terjadi peningkatan harga riil kedelai lokal pada tahun sebelumnya sebesar satu rupiah per kilogram, maka akan meningkatkan harga riil kedelai lokal sebesar 0.39 rupiah per kilogram, demikian sebaliknya, cateris paribus. Apabila harga kedelai lokal tahun sebelumnya menguntungkan petani, maka di tahun berikutnya petani akan menanam kedelai kembali.

6.3.4. Harga Kedelai Tingkat Produsen