Upaya Peningkatan Produksi Kedelai Harga dan Efisiensi Pemasaran

pembinaan berkelanjutan oleh penyuluh dan aparat Pemerintah Daerah. Disamping itu, petani diberi kemudahan mendapatkan sarana produksi oleh pemerintah. Demikian juga, pemasaran hasil panen perlu diawasi Pemerintah Daerah agar harganya tidak jatuh.

8.2.2. Upaya Peningkatan Produksi Kedelai

Upaya memenuhi kebutuhan nasional dapat dicapai melalui penambahan luas panen, peningkatan produktivitas dan stabilitas produksi. Untuk itu, sejalan dengan tuntutan pembangunan nasional, pengembangan luas panen secara nasional perlu diarahkan ke wilayah luar Jawa. Wilayah ini masih memiliki peluang untuk meningkatkan produktivitas per hektar melalui peningkatan mutu intensifikasi maupun penerapan teknologi spesifik lokasi. Demikian pula potensi perluasan areal panen masih cukup besar, baik di lahan sawah maupun lahan kering yang dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman IP dan perluasan areal baru. Upaya perluasan areal tanam perlu dukungan teknologi kedelai yang sangat tergantung jenis lahan dan agroekologi. Dukungan teknologi pada berbagai jenis lahan dapat dilihat pada Tabel 17. Dalam upaya perluasan areal tanam kedelai, kegiatan yang perlu diutamakan adalah : 1 Pemilihan varietas unggul yang sesuai periode tanamnya crop growing period . 2 Penggunaan benih yang bermutu tinggi. 3 Penyiapan lahan agar bebas gulma. 4 Pengendalian gulma seawal mungkin. 5 Sanitasi lingkungan untuk mengurangi semak sebagai sumber hama. 6 Penggunaan inokulasi rhizobium untuk mengurangi penggunaan pupuk urea. 7 Penyesuaian waktu tanam dengan ketersediaan air. 8 Pengendalian hama dan penyakit berdasarkan pemantauan saat pertanaman. 9 Penyiapan alat dan tenaga saat panen dan pasca panen. 10 Ketersediaan pasar dengan harga yang wajar. Tabel 17. Dukungan Teknologi untuk Perluasan Areal Tanam Kedelai Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1999

8.2.3. Harga dan Efisiensi Pemasaran

Harga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keputusan petani untuk melakukan produksi. Harga kedelai hampir tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah karena harga lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar yang terkait dengan permintaan dan persediaan. Harga di tingkat petani berfluktuasi yaitu saat situasi normal harga lebih tinggi daripada saat panen raya. Lahan perluasan areal panen Dukungan teknologi Lahan bekas sawah, Varietas unggul adaptif Wilis, Kerinci, dll musim kemarau Inokulasi rizobium Teknik budidaya baku kedelai pada lahan sawah Adisarwanto, et al .,1993; Marwan et al ., 1990 Lahan kehutanan dan Varietas unggul adaptif Dempo, Raung, Lokon perkebunan Inokulasi rizobium Pengapuran bila pH 5.5 Teknik budidaya baku kedelai pada lahan kering Sumarno, et al.,1991 Lahan tegalan terlantar Varietas unggul adaptif Wilis, dan lain-lain Inokulasi rizobium Pemupukan NPK, pupuk organik Pengapuran bila pH 5.5 Teknik budidaya baku kedelai pada lahan kering Lahan bukaan baru Varietas unggul adaptif Inokulasi rizobium Pemupukan NPK Pengapuran bila diperlukan Teknik budidaya baku kedelai pada lahan kering Lahan tegalan Varietas unggul genjah Inokulasi rizobium Pemupukan NPK Pengapuran Teknik budidaya baku kedelai pada lahan tegalan Dari persaingan harga pasar, harga kedelai impor jauh lebih murah daripada kedelai produksi dalam negeri. Hal ini merupakan salah satu desinsentif bagi petani untuk menanam kedelai, disamping kenaikan harga jagung sebagai tanaman kompetitor. Selama harga kedelai impor masih rendah, arus impor masih tinggi, maka harga kedelai petani tetap dihargai murah, sehingga petani tidak bergairah menanam kedelai. Untuk itu perlu adanya kebijakan dalam pemasaran kedelai, sehingga prospek pasar kedelai nasional menjadi baik. Kendala ekonomi lainnya yang sering dihadapi petani adalah masalah fluktuasi harga. Harga kedelai jatuh saat panen raya, terlebih setelah kontrol kedelai impor oleh Bulog dilepas, maka harga kedelai semakin terpuruk. Harga ini diantaranya dipengaruhi oleh tingkat efisiensi pemasaran komoditas bersangkutan. Efisiensi pemasaran kedelai dapat dilihat dari perbedaan harga jual di tingkat petani terhadap harga beli di tingkat konsumen. Semakin kecil perbedaan harga jual dan harga beli, maka semakin besar tingkat efisiensinya. Untuk itu, perlu adanya strategi distribusi dan pemasaran untuk memperpendek rantai tata niaga dari petani ke konsumen dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam pendistribusian dan pemasaran kedelai. Strategi yang diperlukan adalah 1 meningkatkan efisiensi biaya pemasaran dan posisi tawar petani, sehingga petani memperoleh harga yang wajar, 2 meningkatkan harga jual kedelai di tingkat petani. Untuk maksud tersebut, maka program pengembangan kedelai mencakup : 1 Pengembangan kemitraan antara petani dengan industri olahan kedelai. 2 Pengendalian impor melalui penerapan kebijakan proteksi, misalnya residual efek kedelai transgenik dengan mencantumkan label bebas transgenik. 3 Peningkatan perdagangan antar pulau dalam rangka memperlancar aliran distribusi produksi. 4 Pengembanganpenguatan kelembagaan pemasaran di tingkat petani. 5 Pengembangan teknologi pengolahan produk berbasis kedelai domestic yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar. Program yang perlu dikembangkan ke depan antara lain dengan pembelian kedelai petani oleh pemerintah proteksi produk untuk meningkatkan gairah petani untuk berproduksi.

8.2.4. Upaya Perbaikan Kualitas Kedelai Lokal