57
5.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, antara lain : 1
Penelitian lapangan dengan melakukan pengamatan pada 25 buah industri tahu, 18 buah industri tempe dan 7 buah industri kecap untuk melihat
langsung sistem produksi, bahan baku, mutu, harga dan faktor pendukung lainnya untuk membandingkan penggunaan bahan baku kedelai lokal dan
impor. Pengumpulan data secara langsung dengan observasi dan wawancara di sebagian wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Lampung.
2 Mengkaji keragaan kedelai dengan rentang waktu times series 30 tahun
terakhir 1975 - 2004 berupa luas panen, produksi, produktivitas, konsumsi, curah hujan rata-rata, jumlah penggunaan pupuk, harga riil jagung, harga riil
pupuk harga riil kedelai lokal dan tingkat produse, jumlah konsumsi kedelai Indonesia, volume, harga, dan tarif impor; harga riil kedelai internasional,
nilai tukar dan pengaruh monopoli Bulog. 3
Penelitian pustaka, dengan penelusuran buku-buku, hasil-hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti.
5.4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2005 sampai dengan Mei 2006. Penelitian dilakukan dengan i menganalisis data-data dari instansi terkait, antara
lain Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, instansi lain yang terkait dan studi literatur yang
berkaitan faktor-faktor penentu dayasaing kedelai, 2 observasi ke industri tahu, tempe dan kecap.
5.5. Perumusan Model
Perumusan model merupakan tahap awal dan paling penting dalam mempelajari hubungan antar peubah-peubah. Model persamaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sistem persamaan simultan simultaneous-equations system. Supranto 1983 menjelaskan bahwa model persamaan simultan merupakan suatu
himpunan persamaan dengan peubah tak bebas dalam satu atau lebih persamaan,
58
juga merupakan peubah bebas dalam beberapa persamaan lainnya. Persamaan suatu peubah dapat sekaligus mempunyai dua peranan, yaitu sebagai peubah tak bebas
dan peubah bebas. Misalnya, tidak hanya peubah tak bebas Y yang ditentukan oleh peubah bebas X, tetapi dapat juga X ditentukan oleh Y, sehingga X dan Y nilainya
ditentukan secara bersama-sama jointly of simultaneously determined. Di dalam model persamaan simultan, terdapat dua jenis persamaan, yaitu
persamaan identitas dan persamaan struktural. Persamaan struktural menunjukkan pengaruh langsung dari setiap peubah bebas terhadap peubah tak bebas.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dibentuk model persamaan dayasaing kedelai lokal terhadap impor. Model persamaan yang dirumuskan dalam
penelitian ini terdiri dari satu persamaan identitas, yaitu fungsi produksi kedelai dan enam persamaan struktural, yaitu fungsi luas panen kedelai, fungsi produktivitas
kedelai, fungsi harga kedelai lokal, fungsi harga kedelai di tingkat produsen, fungsi impor kedelai dan fungsi harga kedelai impor. Model persamaan terdiri dari tujuh
peubah endogen dan lima belas peubah eksogen. Setiap variabel harga telah dideflasi menggunakan indeks harga konsumen IHK 1995 = 100.
Perumusan model dalam analisis faktor- faktor yang pengaruhi dayasaing kedelai lokal terhadap impor adalah sebagai berikut :
1 Fungsi Produksi Kedelai
Produksi kedelai nasional pada tahun ke-t QKt merupakan suatu jumlah tertentu yang diperoleh dari perkalian antara luas areal panen LPt dengan produktivitas
kedelai YKt pada tahun tersebut. Persamaan produksi kedelai nasional dirumuskan sebagai berikut :
QKt = LPt YKt ………………………………..………………………... 10 dimana : QKt = produksi kedelai nasional pada tahun ke-t ton
LPt = luas panen kedelai pada tahun ke-t ha YKt = produktivitas kedelai pada tahun ke-t tonha
59
2 Fungsi Luas Panen Kedelai
Model fungsi luas panen diduga sebagai proyeksi dari luas tanam yang dihasilkan. Luas panen kedelai nasional LPt dipengaruhi oleh harga riil kedelai lokal PRt,
harga riil jagung tahun ke-t PJt, curah hujan tahun ke-t CHt, harga riil benih kedelai tahun ke-t PBt, dan luas panen kedelai tahun sebelumnya LPt-1. Peubah
harga jagung dimasukkan dalam persamaan, karena merupakan kompetitor utama kedelai.
Persamaan luas panen kedelai nasional dirumuskan sebagai berikut : LPt = a0 + a1PDt + a2PJt + a3 CHt + a4PBt + a5LPt-1 + µ1 .…………… 11
dimana : LPt = luas panen kedelai nasional pada tahun ke-t ha PDt = harga riil kedelai lokal pada tahun ke-t Rpkg
PJt = harga riil jagung pada tahun ke-t Rpkg CHt = curah hujan pada tahun ke-t mmtahun
PBt = harga riil benih kedelai pada tahun ke-t Rpkg LPt-1 = luas panen kedelai nasional pada tahun sebelumnya ha
a0 = intersep ai = parameter yang diduga i = 1, 2, 3, 4, 5
µ1 = peubah pengganggu Nilai parameter yang diharapkan a1, a3 0; a2, a4 0; 0a51
3
Fungsi Produktivitas Kedelai
Produktivitas kedelai YKt dipengaruhi oleh jumlah penggunaan pupuk urea QFt, curah hujan tahun ke-t CHt, harga riil jagung PJt, harga riil kedelai di
tingkat produsen PDt, dan produktivitas kedelai tahun sebelumnya YKt-1. Persamaan produktivitas kedelai dirumuskan sebagai berikut :
YKt = b0 + b1QFt + b2CHt + b3PJt + b4PPt + b5YKt-1 + µ2 …………... 12 dimana : YKt = produktivitas kedelai nasional pada tahun ke-t tonha
QFt = jumlah penggunaan pupuk urea kgha CHt = curah hujan pada tahun ke-t mmtahun
60
PJt = harga riil jagung pada tahun ke-t Rpkg PPt = harga riil kedelai di tingkat produsen Rpkg
YKt-1 = produktivitas kedelai nasional tahun sebelumnya tonha b0 = intersep
bi = parameter yang diduga i = 1, 2, 3, 4,5 µ2 = peubah pengganggu
Nilai parameter yang diharapkan b1, b2, b4 0; b30; 0b51
4 Fungsi Harga Kedelai Lokal
Harga kedelai lokal riil PDt diduga dipengaruhi oleh harga kedelai tingkat produsen PPt, harga impor kedelai PIt, jumlah impor kedelai QIt, produktivitas
kedelai YKt dan harga riil kedelai lokal tahun sebelumnya PRt-1. Persamaan luas panen kedelai nasional dirumuskan sebagai berikut :
PDt = c0 + c1PPt + c2PIt + c3QIt + a4Ykt + a5PRt-1 + µ3 ……….…….. 13 dimana : PDt = harga riil kedelai lokal pada tahun ke-t Rpkg
PPt = harga riil kedelai tingkat produsen pada tahun ke-t Rpkg PIt = harga impor riil kedelai Indonesia Rpkg
QIt = volume impor kedelai Indonesia ton Ykt = produktivitas kedelai tonha
PRt-1 = harga riil kedelai lokal tahun sebelumnya Rpkg c0 = intersep
ci = parameter yang diduga i = 1, 2, 3, 4,5 µ3 = peubah pengganggu
Nilai parameter yang diharapkan c1, c2, c40; c3 0; 0c51
5 Fungsi Harga Kedelai di Tingkat Produsen
Harga kedelai tingkat produsen PPt diduga dipengaruhi oleh produksi kedelai Indonesia QKt, volume impor kedelai Indonesia QIt, jumlah konsumsi kedelai
nasional CKt, dummy monopoli Bulog DBt, dan harga riil kedelai di tingkat produsen tahun sebelumnya PPt-1.
61
Persamaan harga kedelai di tingkat produsen dirumuskan sebagai berikut: PPt = d0 + d1QKt + d2QIt + d3CKt + d4DBt + d5PPt-1 + µ4 ………. 14
dimana : PPt = harga riil kedelai tingkat produsen pada tahun ke-t Rpkg QKt = produksi kedelai nasional pada tahun ke-t Rpkg
QIt = volume impor kedelai Indonesia ton CKt = jumlah konsumsi kedelai nasional ton
DBt = dummy monopoli Bulog, nilai 1 = ada monopoli Bulog, nilai 0 = tidak ada monopoli Bulog
PPt-1 = harga riil kedelai tingkat produsen tahun sebelumnya d0 = intersep
di = parameter yang diduga i = 1, 2, 3, 4,5 µ4 = peubah pengganggu
Nilai parameter yang diharapkan d3, d4 0; d1,d2 0; 0c51
6 Fungsi Volume Impor Kedelai Indonesia
Jumlah impor kedelai Indonesia QIt dipengaruhi oleh harga kedelai internasional PLt, produksi kedelai lokal QKt, jumlah konsumsi kedelai Indonesia tahun ke-t
CKt, populasi penduduk Indonesia POPt dan jumlah impor kedelai tahun sebelumnya QIt-1.
Persamaan volume impor kedelai dirumuskan sebagai berikut : QIt = e0 + e1PLt + e2QKt + e3CKt + e4POPt + e5DPIT +e6QIt-1+µ5 ... 15
dimana : QIt = volume impor kedelai Indonesia tahun ke-t ton PLt = harga kedelai Internasional Rpkg
QKt = produksi kedelai lokal ton CKt = jumlah konsumsi kedelai Indonesia tahun ke-t ton
POPt = jumlah populasi penduduk Indonesia jiwa QIt-1 = volume impor kedelai tahun sebelumnya ton
e0 = intersep ei = parameter yang diduga i = 1, 2, 3,4,5,6
µ5 = peubah pengganggu Nilai parameter yang diharapkan e1,e2, e50; e3, e4 0; 0e61
62
7 Fungsi Harga Impor Kedelai Indonesia
Harga impor riil kedelai Indonesia PIt dipengaruhi oleh harga kedelai internasional PLt, nilai tukar ERt, dummy monopoli Bulog DBt, tarif impor
kedelai Indonesia PNt, harga impor riil kedelai Indonesia PIt-1. Persamaan harga impor kedelai Indonesia dirumuskan sebagai berikut :
PIt = f0 + f1PLt + f2ERt + f3DBt + f4PNt + f5PIt-1 + µ6 ………………. 16 dimana : PIt = harga impor riil kedelai Indonesia tahun ke-t Rpkg
PLt = harga kedelai Internasional US ton ERt = nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar tahun ke-t RpUS
DBt = dummy monopoli Bulog, nilai 1 = ada monopoli Bulog, nilai 0 = tidak ada monopoli Bulog
PNt = tarif impor kedelai Indonesia PIt-1 = harga impor riil kedelai Indonesia tahun sebelumnya Rpkg
f0 = intersep fi = parameter yang diduga i = 1, 2, 3, 4, 5
µ6 = peubah pengganggu Nilai parameter yang diharapkan f1,f2, f3, f4 0; 0 f5 1.
Persamaan fungsi-fungsi ini diperjelas dalam bentuk kerangka model ekonometrika pada Gambar 5.
63
64
5.6. Definisi Operasional