VI. ANALISIS FINANSIAL KELAYAKAN USAHA KECIL GULA TUMBU
Abstract
The research aimed was to analyze input and output cost to study of business feasebility of Brown Sugarcane Small Business. Method that used do with
guidance of quisioner towards brown sugar cane entrepreneurs as much as 110 respondents from 219 entrepreneurs widespread at various village at three
districts proportionally. Data that got are worked according to average every day that is: sugarcane total that milled, brown sugarcane that produced, brown
sugarcane price, diesel fuel, lime tohor, casingmould, marketing cost, and period mills per year. Production structure analysis is used to detect added value,
added value ratio, worker share, profit and entrepreneur profit level. Financial analysis based on method NPV, IRR, Net BC and PBP used to analyze of
bussines feasebilty. Added value result Rp 469.295, - or 29, worker share 48 , entrepreneur profit Rp 235.707, - or 14,5 . Net income every season mills
during 5 months that is as big as Rp 30.641.910, -. Business activity of Brown Sugarcane Small Business proper carried out, based on valueNPV =
Rp. 53.716.653; IRR = 55,7 bigger than interest rate of bank ; Net BC = 2,096 1; and PBP =1,965 year, less than 5 year. Increasing of sugarcane price till
12,5 or decreasing of brown sugarcane price 10 very sensitive towards feasebility of Brown Sugarcane Small Business.
Keyword : financial analysis, small business, brown sugarcane
6.1. Pendahuluan
Usaha Kecil Gula Tumbu UKGT merupakan kegiatan usaha yang dapat diartikan sebagai bentuk investasi, yaitu penggunaan sumber daya yang
merupakan suatu pengeluaran dan akan memberikan harapan suatu pengembalian return tertentu. Suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk
mendapatkan hasil diwaktu yang akan datang, yang direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai salah satu unit dimana biaya maupun hasilnya dapat diukur
dapat dikatakakan pula sebagai suatu proyek. Menurut Pramudya 1992, proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumberdaya untuk
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
memperoleh suatu manfaat benefit, tentunya memerlukan biaya cost, yang diharapkan dapat memberikan suatu hasil return dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Keputusan berkenaan dengan suatu rencana investasi haruslah mencerminkan keputusan yang rasional. Untuk itu diperlukan suatu cara analisis
yang sistematik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Menurut Pramudya 1992, berdasarkan cara dan tujuannya, analisis proyek dibedakan
menjadi dua : 1 analisis ekonomi dan 2 analisis finansial.
Dalam analisis ekonomi, bila yang berkepentingan langsung dalam benefit
dan biaya proyek adalah pemerintah atau masyarakat secara keseluruhan, dalam hal ini yang dihitung adalah seluruh benefit yang terjadi dalam masyarakat
sebagai hasil dari proyek dan semua biaya yang terpakai terlepas dari siapa saja yang menikmati benefit dan siapa yang mengorbankan sumber-sumber tersebut
Gray et al, 2007. Proyek dilihat dari segi perekonomian secara keseluruhan yang diperhatikan ialah hasil keseluruhan berupa produktivitas atau keuntungan yang
diperoleh dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat, atau perekonomian secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-
sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil dari proyek tersebut. Pramudya 1992 menyatakan, analisis ekonomi lebih ditujukan untuk
melihat manfaat yang diperoleh oleh masyarakat luas, atau perekonomian secara keseluruhan.
Dalam analisis finansial, bila yang berkepentingan langsung dalam benefit dan biaya proyek adalah individuprivat atau pengusaha, yang dihitung sebagai
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
benefit adalah apa yang diperoleh orang atau badan swasta yang menanamkan modalnya dalam proyek tersebut Gray et al, 2007. Analisis Finansial atau
keuangan adalah analisis manfaat dan pengorbanan perusahaan, kegiatan usaha dilihat dari sudut badan atau orang yang menanam modalnya dalam kegiatan atau
yang berkepentingan langsung dalam kegiatan. Salah satu aspek yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha
adalah dengan menganalisis aspek finansialnya. Perkiraan benefit cash in flows dan perkiraan biaya cash out flows merupakan indikator dari modal yang
diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis. Hasil
perhitungan analisis finansial dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penanaman modal. Keputusan yang timbul dari hasil
analisis, yaitu: menerima, menolak, memilih satu atau beberapa proyek, dan menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak.
Penelitian ini penting untuk dilakukan yang bertujuan menganalisis kelayakan finansial kegiatan UKGT di Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan bagi investor dalam pemilihan kegiatan usaha atau pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan
pengembangan UKGT. Kegiatan UKGT merupakan suatu bentuk diversifikasi atau alternatif pengolahan tebu menjadi gula bagi para petani tebu, sehingga tidak
bergantung pada Pabrik Gula PG saja. Suatu kegiatan usaha atau teknologi akan diadopsi oleh masyarakat,
apabila secara sosial mudah diterapkan dan tidak bertentangan dengan nilai budaya setempat, secara ekonomi menguntungkan dan secara ekologis sesuai dan
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
tidak bersifat destruktif Adnyana, 1997. Kegiatan UKGT adalah kegiatan diversifikasi pengolahan tebu menjadi gula yang sudah lama dilakukan oleh
masyarakat, banyak menyerap tenaga kerja sehingga kegiatan ini akan mudah diadopsi oleh masyarakat.
6.2. Metode Penelitian 6.2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian