5.2. Metode Penelitian 5.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian pembuatan gula merah mulai dari penggilingan tebu, penyaringan dan pemasakan nira serta pembuatan asam sulfit dilaksanakan di
Laboratorium Akademi Kimia Industri AKIN St. Paulus Semarang. Pengujian parameter kualitas juga dilaksanakan di AKIN, kecuali pengujian warna dan
kekerasan hardness gula merah dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan UNIKA Sugiyapranoto Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan pada
pertengahan Agustus 2008 hingga pertengahan Nopember 2008.
5.2.2. Bahan
Bahan utama penelitian yang digunakan adalah tebu varietas R 579, bahan lain atau bahan kimia yaitu natrium sulfit Na
2
SO
3
teknis, asam klorida HCl teknis dan PA, asam fosfat teknis, Na
2
CO
3
PA, KI teknis, Na
2
S
2
O
3
PA, K
2
Cr
2
O
7
PA, CuSO
4
PA, NaOH PA, dan kertas lakmus, serta bahan penolong kapur tohor CaO merk Padalarang. Tebu
diambil dari salah satu pengusaha
UKGT di kabupaten Kudus yang sedang melakukan produksi. 5.2.3. Peralatan
Pemanas listrik digital digital heater electric yang dilengkapi dengan kontrol suhu secara otomatis thermostat dan pengaduk magnetik magnetic
stirrer, pengaduk elektrik mekanik, penangas air water bacth, pemanas gas burner, tabunggelas pengukur, pipet, cawan pemanas, pH meter, gelas piala
beaker glass, erlenmeyer, pengaduk kaca, unit uji kekerasan hardness tester, spektrofotometer dan chromameter merk Minolta.
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
5.2.4. Prosedur
Tebu ditimbang kemudian digiling, disaring diambil niranya dan serat tebu dibuang. Nira ditampung dan dipanaskan awal 50 - 60ºC serta ditambahkan
kapur hingga mencapai pH 9, kemudian dinetralkan dengan ditambah asam sulfit menjadi pH 7 dan pH 8, dididihkan dan disaring lagi. Selanjutnya dipanaskan
pada suhu tertentu 70ºC, 80ºC, 90ºC, 100ºC secara konstan hingga kental, selanjutnya dituang dalam cetakan dibiarkan membeku dan memadat menjadi gula
tumbu. Mula-mula dibuat larutan kapur tohor CaO 25 gram dengan akuades 75
milimeter diaduk hingga homogen, kemudian dibuat larutan HCl 4M dari HCl 36 sebanyak 337 mililiter diencerkan dengan 600 mililiter akuades dalam gelas
piala beaker glass. Asam sulfit H
2
SO
3
disiapkan dengan mereaksikan larutan HCl 4M sebanyak 149 ml dalam labu destilasi dengan 50 gram natrium sulfit
Na
2
SO
3
. Labu destilasi dipanaskan dengan api sedang, ujung pipa dimasukkan dalam erlenmeyer berisi akuades sebanyak 100 ml. Api dimatikan jika sudah tidak
terjadi gelembung pada ujung pipa, sehingga diperoleh H
2
SO
3
± 20.
Membuat gula merah dari 1000 gram tebu digiling hingga nira dalam tebu habis. Nira yang telah disaring sebanyak 500 ml 550 gr dipanaskan 50-60
o
C dan diberi kapur tohor 5-7 gram hingga mencapai pH 9. Kemudian nira dinetralkan
dengan menambah asam sulfit 20-25 mililiter untuk mencapai pH 7, dan 15-17 mililiter untuk mencapai pH 8. Nira dididihkan, buih dan endapan kotoran yang
terbentuk dipisahkan dengan cara disaring dengan kain. Selanjutnya nira yang telah jernih dimasak pada suhu konstan sesuai dengan perlakuan suhu yang
dikehendaki, yaitu 70ºC, 80ºC, 90ºC, dan 100
o
C. Setelah nira mengental
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
kemudian dituang dalam cetakan dibiarkan membekumemadat menjadi gula merah tebu.
5.2.5. VariabelPeubah Proses Variabel bebas,