asap tungku pemasak nira tidak menggangu penduduk setempat. Begitu juga tidak ada lalu lalang truk bermuatan tebu masuk permukiman penduduk.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah dikemukakan, maka penelitian tentang UKGT perlu dilaksanakan, sehingga dapat diperoleh suatu
model UKGT berwawasan lingkungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam pengambilan kebijakan dalam
pengembangan kegiatan UKGT di daerah lain.
1.2. Kerangka pemikiran
Kerangka Pemikiran Model Usaha Kecil Gula Tumbu UKGT
Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Kudus, disajikan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran EKONOMI
TEKNOLOGI
SOSIAL BUDAYA USAHA KECIL GULA TUMBU UKGT
EKOLOGI
- Karakteristik pengusaha - Tenaga kerja
- Perijinan - Perbankan
- Kemitraan - Potensi daerah
- Komoditas unggulan - Peningkatan pendapatan
- Kualitas gula tumbu - Limbah
- Lahan tanah - Air
- Iklim - Varietas tebu
- Pupuk -
MODEL UKGT BERWAWASAN LINGKUNGAN
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan otonomi, Pemerintah
Daerah mempunyai hak dan kewajiban antara lain: 1 mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, 2 mengelola kekayaan daerah, 3 melindungi
masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, 4 meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat, 5 mengembangkan sumberdaya produktif di daerah, dan 6 melestarikan lingkungan hidup. Kabupaten Kudus sebagai daerah otonomi juga
dituntut untuk mengembangkan sumberdaya lokal, salah satunya adalah UKGT.
1.3. Perumusan Masalah
Sejalan dengan pembangunan ekonomi nasional di bidang pertanian, tanaman tebu rakyat memiliki peranan penting dalam upaya mendukung program
peningkatan ketahanan pangan. Pengembangan agrousaha dan agrobisnis dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan memperkuat
perekonomian rakyat, serta melestarikan lingkungan hidup. Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran sebagaimana
dikemukakan diatas, yaitu agar UKGT di kabupaten Kudus dapat menjadi acuan atau rujukan pengembangan didaerah lain, maka perlu penelitian terlebih dulu.
Penelitian yang mendalam sangat penting untuk membangun model UKGT utamanya pada keberlanjutan produktivitas tebu dan pelestarian lahan,
peningkatan kualitas gula tumbu, kelayakan finansial. Agar lahan tidak mengalami penurunan produktivitas, maka dilakukan rancangan percobaan di
kebun tebu, yaitu memadukan penggunaan pupuk organik organic fertilizer dengan mengurangi penggunaan pupuk buatan anorganik. Kualitas gula tumbu
© Bogor Agricultural University http:www.ipb.ac.id
perlu ditingkatkan, sehingga perlu adanya penelitian dengan rancangan percobaan dalam laboratorium melalui sentuhan teknologi secara kimia, yaitu berdasarkan
metode sulfitasi, agar dihasilkan gula tumbu yang kualitasnya meningkat, warnanya cerah coklat kekuning-kuningan. Analisis finalsial usaha tani dengan
memadukan penggunaan pupuk organik dan pengurangan pupuk anorganikkimia perlu dilakukan agar mengarah pada LEISA. Analisis kelayaan finalsial terhadap
kegiatan produksi juga dilakukan, oleh karena itu penelitian ini sangat penting dilakukan.
Permasalahan tersebut perlu dirumuskan secara jelas, tegas dan sistematis sebagai berikut :
1 Bagaimana produktivitas tebu 2 Bagaimana teknologi proses peningkatan kualitas gula tumbu
3 Bagaimana kelayakan finansial UKGT
1.4. Tujuan Penelitian