Sub Model Ekonomi Sub Model Tenaga Kerja

Biay a Produksi RL Harga RL LBRL coklat BM Maks Prof it coklat 25 cm BM Maks Total biay a produksi Total pendapata RL PD 25 cm coklat Maks PPH Prof it RL coklat 25 cm BM Min Biay a Produksi RL LBRL coklat BM Min Harga RL PD 25 cm coklat Min LBRL1 coklat BM Maks Biay a Produksi RL Harga RL Prof it coklat 35 cm BM Maks PD 35 cm coklat Maks PPH Biay a Produksi RL LBRL1 coklat BM Min Prof it Coklat 35 cm BM Min Harga RL PD 35 cm coklat Min Biay a Produksi RL Harga RL PPH Prof it coklat 45 cm BM Maks PD 45 cm coklat Maks Biay a Produksi RL Harga RL Prof it Coklat 45 cm BM Min PD 45 cm coklat Min LBRL2 coklat BM Maks LBRL2 coklat BM Min LBRL hijau BM Maks Biay a Produksi RL Harga RL Prof it hijau 25 cm BM Maks PD 25 cm hijau Maks PPH PD 25 cm hijau Min Biay a Produksi RL Harga RL LBRL hijau BM Min Prof it hijau 25 cm BM Min LBRL1 hijau BM Maks Biay a Produksi RL Harga RL Pf of it hijau 35 cm BM Maks PD 35 cm hijau BM Maks PPH Biay a Produksi RL Harga RL Prof it hijau 35 cm BM Min LBRL 1hijau BM Min PD 35 cm hijau BM Min Biay a Produksi RL Harga RL LBRL 2 hijau BM Maks Prof it hijau 45 cm BM Maks PD 45 cm hijau BM Maks Biay a Produksi RL Harga RL Prof it hijau 45 cm BM Min LBRL 2 hijau BM Min PD hijau 45 cm BM Min SUB MODEL EKONOMI

6.3 Sub Model Ekonomi

Sub model ekonomi pendapatan kegiatan dibangun untuk memberikan gambaran tingkat keuntungan pendapatan kegiatan budidaya rumput laut selama satu siklus pemeliharaan MT yang dipengaruhi oleh tingkat produksi rumput laut, biaya produksi total cost, dan harga rumput laut ditingkat pembudidaya. Gambar 32 Konsep sub model ekonomi. KTK ha JKE JMT ha th TK RL 1 DDL RL Coklat BM Maks KTK ha JKE JMT ha th TK RL 2 DDL RL Coklat BM Min KTK ha JKE JMT ha th DDL RL Hijau Maks TK RL 3 KTK ha JKE JMT ha th DDL RL Hijau Min TK RL 4 TK1 TK3 TK2 TK4 SUB MODEL TENAGA KERJA

6.4 Sub Model Tenaga Kerja

Sub model ini dibangun untuk menggambarkan total tenaga kerja orang atau HOKth yang dapat diserap secara aktual dari pengembangan budidaya rumput laut yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja efektif per hari, kebutuhan tenaga kerja aktual per ha, luas luas rumput laut, jumlah musim tanam per tahun, dan lama pemeliharaan rearing period. Gambar 33 Konsep sub model tenaga kerja . 6.5 Simulasi Skenario Pemanfatan Wilayah Pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu Secara Optimal Sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut Skenario sebagai dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan simulasi sebagai rancangan kebijakan yang mungkin dilakukan dalam kondisi nyata real world berdasarkan pada model sistem dinamik yang dibuat. Dalam hal ini dilakukan perubahan pada peubah tertentu yang terdapat di dalam model sistem dinamik, sehingga skenario yang dibuat dapat disimulasikan. Variabel indikator indicator variable dalam simulasi model sistem dinamik yaitu perubahan luasan rumput laut, produksi rumput laut sub model produksi rumput laut, pendapatan kegiatan dan pendapatan daerah sub model ekonomi, dan tenaga kerja sub model tenaga kerja. Variabel pembatas limiting variable adalah kapasitas asimilasi perairan sub model daya dukung lingkungan. Variabel keputusan decision variable adalah beban limbah antropogenik external loading. Alasan yang mendasari beban limbah antropogenik external loading yang menjadi komponen dalam skenario pengembangan budidaya rumput laut karena masukan limbah antropogenik external loading dapat memberikan pengaruh terhadap kapasitas asimilasi perairan pesisir untuk pengembangan budidaya rumput laut. Beberapa skenario yang dilakukan dalam simulasi sistem dinamik ini yaitu: Skenario 1 . Masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir pada kondisi saat ini Skenario 2. Masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu meningkat 10 dari kondisi saat ini Skenario 3. Masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu meningkat 25 dari kondisi saat ini Skenario 4. Masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu meningkat 50 dari kondisi saat ini. Hasil simulasi dari beberapa skenario yang digunakan sebagai berikut : Skenario 1 . Hasil simulasi menunjukkan, masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu mulai hari ke-1 sampai akhir pemeliharaan sebesar 252.43 ton. Masukan limbah antropogenik ini mempengaruhi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu untuk budidaya rumput laut. Pada skenario ini, luas rumput laut yang dapat dikembangkan pada batasan baku mutu N minimal – maksimal untuk K.alvarezii jenis coklat seluas 1 217.43 ha–2 054.56 ha atau 4 870 unit–8 218 unit sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau seluas 1 529.48 ha– 7:11 AM Tue, Aug 10, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 350 750 1150 -250 200 650 1: Penurunan KA Maks 2: Penurunan KA Min 1 1 1 1 2 2 2 2 7:19 AM Tue, Aug 10, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1100 1250 1400 550 700 850 1: Kapasitas asimilasi maksimal BM 2: Kapasitas asimilasi minimal BM 1 1 1 1 2 2 2 2 2 581.18 ha atau 6 118 unit–10 325 unit. Luas rumput laut ini dapat meningkatkan kapasitas asimilasi perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu menjadi 808.08 tonhari–1 363.74 ton Nhari. Gambar 34 Penurunan kapasitas asimilasi akibat masukan limbah antropogenik selama masa pemeliharaan 45 hari Gambar 35 Peningkatan kapasitas asimilasi perairan pesisir akibat pengembangan budidaya rumput laut pada kondisi daya dukung di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng. 7:12 AM Tue, Aug 10, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1650 1900 2150 800 1050 1300 2100 2350 2600 1050 1300 1550 1: DDL RL Coklat BM Maks 2: DDL RL Coklat BM Min 3: DDL RL Hijau Maks 4: DDL RL Hijau Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 7:32 AM Wed, Aug 18, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL coklat BM Maks 2: LBRL1 coklat BM Maks 3: LBRL2 coklat BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 36 Luasunit rumput laut jenis coklat dan hijau yang dapat diusahakan minimal–maksimal sampai akhir pemeliharaan 45 hari masa pemeliharaan pada kondisi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng. Produksi biomassa rumput laut K.alvarezii jenis coklat yang dihasilkan pada kondisi kapasitas asimilasi untuk jarak tanam 25 cm sebesar 7 374.25–12 473.39 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 7 701.12–13 026.29 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 8 100.15–13 701.23 ton. Sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau dengan jarak tanam 25 cm sebesar 9 264.38–15 670.50 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 9 675.04–16 365.12 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 10 176.34–17 213.06 ton. Gambar 37 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. 7:43 AM Wed, Aug 18, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4000 8000 4500 9000 1: LBRL coklat BM Min 2: LBRL1 coklat BM Min 3: LBRL2 coklat BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 7:45 AM Wed, Aug 18, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL hijau BM Maks 2: LBRL1 hijau BM Maks 3: LBRL 2 hijau BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 7:47 AM Wed, Aug 18, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 500 5000 9500 500 5500 10500 1: LBRL hijau BM Min 2: LBRL 1hijau BM Min 3: LBRL 2 hijau BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 38 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. Gambar 39 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. Gambar 40 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. 11:48 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4e+009. 8e+009. 2.5e+009 5e+009. 400000000 800000000 250000000 500000000 1: Prof it coklat 25 cm B… 2: Prof it RL coklat 25 c… 3: PD 25 cm coklat Maks 4: PD 25 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 25 cm sebesar Rp5 580 903 051.72 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp558 090 305.17– Rp941 845 210.84. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 35 cm sebesar Rp5 628 198 840.29–Rp9 498 269 499.11 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp562 819 884.03–Rp949 826 949.91. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp5 626 205 435.95– Rp9 493 217 765.52 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp562 819 884.03–Rp949 321 776.55. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 25 cm sebesar Rp4 442 280 526.48– 7 496 888 228.09 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp444 228 052.65–Rp749 688 822.81. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 35 cm sebesar Rp4 479 926 971.62–Rp7 560 421 179.17 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp447 992 697.16–Rp756 042 117.92. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp4 477 544 285.22–Rp7 556 400 106.32 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp447 754 428.52–Rp755 640 010.63. Gambar 41 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 25 cm. 11:49 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4e+009. 8e+009. 2.5e+009 5e+009. 400000000 800000000 250000000 500000000 1: Prof it coklat 35 cm B… 2: Prof it Coklat 35 cm … 3: PD 35 cm coklat Maks 4: PD 35 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 11:50 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4e+009. 8e+009. 2.5e+009 5e+009. 400000000 800000000 250000000 500000000 1: Prof it coklat 45 cm B… 2: Prof it Coklat 45 cm … 3: PD 45 cm coklat Maks 4: PD 45 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 42 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 35 cm Gambar 43 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 45 cm dan kontribusi pendapatan ke daerah. Tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat sebanyak 14 609–24 654 orang atau 350 620–591 714.08 HOKthn. Sedangkan tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau sebanyak 18 353–30 974 orang atau 440 489– 743 379 HOKthn. 11:50 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 20000 40000 10000 20000 400000 800000 250000 500000 1: TK3 2: TK4 3: TK RL 3 4: TK RL 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 11:50 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 15000 30000 10000 20000 300000 600000 200000 400000 1: TK1 2: TK2 3: TK RL 1 4: TK RL 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 44 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi perairan min– maks. Gambar 45 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis hijau pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. Skenario 2 . Hasil simulasi menunjukkan, masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu mulai hari ke-1 sampai akhir pemeliharaan sebesar 353.40 ton. Masukan limbah antropogenik ini mempengaruhi kapasitas asimilasi perairan pesisir wilayah kajian untuk budidaya rumput laut. Pada skenario ini, luas rumput laut yang dapat dikembangkan pada batasan baku mutu N minimal–maksimal untuk K.alvarezii jenis coklat seluas 1 369.55–2 206.68 ha atau 5 478.20–8 826.73 unit sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau seluas 1 720.59–2 772.29 ha atau 6 882.35– 11 089.15 unit. Luas rumput laut ini dapat meningkatkan kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng menjadi 909.05 ton Nhari–1 464.71 ton Nhari. 11:27 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 450 800 1150 -150 250 650 1: Penurunan KA Maks 2: Penurunan KA Min 1 1 1 1 2 2 2 2 11:28 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1650 1950 2250 800 1100 1400 2100 2450 2800 1050 1400 1750 1: DDL RL Coklat BM Maks 2: DDL RL Coklat BM Min 3: DDL RL Hijau Maks 4: DDL RL Hijau Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 11:29 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1100 1300 1500 550 750 950 1: Kapasitas asimilasi maksimal BM 2: Kapasitas asimilasi minimal BM 1 1 1 1 2 2 2 2 Gambar 46 Penurunan kapasitas asimilasi akibat masukan limbah antropogenik selama masa pemeliharaan 45 hari. Gambar 47 Luasunit rumput laut jenis coklat dan hijau yang dapat diusahakan minimal–maksimal sampai akhir pemeliharaan 45 hari pemeliharaan pada kondisi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng. Gambar 48 Peningkatan kapasitas asimilasi perairan pesisir akibat pengembangan budidaya rumput laut pada kondisi daya dukung di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng. 11:30 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL coklat BM Maks 2: LBRL1 coklat BM Maks 3: LBRL2 coklat BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 11:31 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4000 8000 4500 9000 5000 10000 1: LBRL coklat BM Min 2: LBRL1 coklat BM Min 3: LBRL2 coklat BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Produksi biomassa rumput laut K.alvarezii jenis coklat yang dihasilkan pada kondisi kapasitas asimilasi untuk jarak tanam 25 cm sebesar 7 792.50 – 12 588.93 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 8 651.51–13 976.67 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 9 099.78–14 700.86 ton. Sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau dengan jarak tanam 25 cm sebesar 9 789.89–15 815.80 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 10 869.02–17 559.10 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 11 432.19–18 468.91 ton. Gambar 49 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. Gambar 50 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. 11:32 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL hijau BM Maks 2: LBRL1 hijau BM Maks 3: LBRL 2 hijau BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 11:32 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 500 5500 10500 10000 20000 1: LBRL hijau BM Min 2: LBRL 1hijau BM Min 3: LBRL 2 hijau BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 51 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. Gambar 52 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 25 cm sebesar Rp4 997 349 656.43– Rp8 051 957 358.04 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp499 734 965.64–Rp805 195 735.80; jarak tanam 35 cm sebesar Rp5 039 700 077.24–Rp8 120 194 284.80 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp503 970 007.72–Rp812 019 428.48. Sedangkan jarak tanam 45 cm sebesar Rp5 037 019 670.75– Rp8 115 875 491.97 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp503 701 967.09 – Rp811 587 549.20. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii hijau jarak tanam 25 cm sebesar Rp6 278 244 649.75– 11:41 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 3e+009. 6e+009. 450000000 900000000 300000000 600000000 1: Prof it coklat 35 cm B… 2: Prof it Coklat 35 cm … 3: PD 35 cm coklat Maks 4: PD 35 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 11:42 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 2.5e+009 5e+009. 450000000 900000000 250000000 500000000 1: Prof it coklat 25 cm B… 2: Prof it RL coklat 25 c… 3: PD 25 cm coklat Maks 4: PD 25 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Rp10 115 793 706.39 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp627 824 464.98–Rp1 011 579 370.64. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 35 cm sebesar Rp6 331 450 112.88–Rp10 201 520 771.70 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp633 145 011.29–Rp1 020 152 077.17. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii hijau jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp6 328 082 678.51–Rp10 196 095 008.07 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp632 808 267.85–Rp1 019 609 500.81. Gambar 53 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 25 cm. Gambar 54 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal - maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 35 cm 11:39 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 3e+009. 6e+009. 450000000 900000000 300000000 600000000 1: Prof it coklat 45 cm B… 2: Prof it Coklat 45 cm … 3: PD 45 cm coklat Maks 4: PD 45 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 11:44 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 15000 30000 10000 20000 350000 700000 200000 400000 1: TK1 2: TK2 3: TK RL 1 4: TK RL 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 55 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal - maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 45 cm dan kontribusi pendapatan ke daerah Tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii coklat sebanyak 16 434–26 480 orang atau 394 430–635 524 HOKth. Sedangkan tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau sebanyak 20 647–33 267 orang atau 495 529–798 418 HOKth. Gambar 56 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. 11:45 AM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 20000 40000 15000 30000 400000 800000 250000 500000 1: TK3 2: TK4 3: TK RL 3 4: TK RL 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 12:49 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 600 900 1200 50 350 650 1: Penurunan KA Maks 2: Penurunan KA Min 1 1 1 1 2 2 2 2 Gambar 57 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis hijau pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. Skenario 3 . Hasil simulasi menunjukkan, masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu mulai hari ke-1 sampai akhir pemeliharaan sebesar 504.86 ton. Masukan limbah antropogenik ini mempengaruhi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng untuk budidaya rumput laut. Pada skenario ini, luas rumput laut yang dapat dikembangkan pada batasan baku mutu N minimal–maksimal untuk jenis coklat seluas 1 597.73–2 434.86 ha atau 6 390.92–9 739.45 unit sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau seluas 2 007.25–3 058.95 ha atau 8 029.01–12 235.81 unit. Luas rumput laut ini dapat meningkatkan kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng menjadi 1 060.51 tonhari–1 616.17 ton Nhari. Gambar 58 Penurunan kapasitas asimilasi akibat masukan limbah antropogenik selama masa pemeliharaan 45 hari. 12:50 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1650 2050 2450 800 1200 1600 2100 2600 3100 1050 1550 2050 1: DDL RL Coklat BM Maks 2: DDL RL Coklat BM Min 3: DDL RL Hijau Maks 4: DDL RL Hijau Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 12:50 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1100 1400 1700 550 850 1150 1: Kapasitas asimilasi maksimal BM 2: Kapasitas asimilasi minimal BM 1 1 1 1 2 2 2 2 Gambar 59 Luasunit rumput laut jenis coklat dan hijau yang dapat diusahakan minimal–maksimal sampai akhir pemeliharaan 45 hari pemeliharaan pada kondisi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng Gambar 60 Peningkatan kapasitas asimilasi perairan pesisir akibat pengembangan budidaya rumput laut pada kondisi daya dukung di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng. Produksi biomassa rumput laut K.alvarezii jenis coklat yang dihasilkan pada kondisi kapasitas asimilasi untuk jarak tanam 25 cm sebesar 9 076.54–13 872.97 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 10 077.08–15 402.25 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 15 599.22–16 200.30 ton. Sedangkan untuk jenis hijau dengan jarak tanam 25 cm sebesar 11 402.99–17 428.81 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 12 659.99–19 350.07 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 13 315.96–20 352.68 ton. 12:51 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL coklat BM Maks 2: LBRL1 coklat BM Maks 3: LBRL2 coklat BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 12:52 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 5000 10000 5500 11000 10000 20000 1: LBRL coklat BM Min 2: LBRL1 coklat BM Min 3: LBRL2 coklat BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 12:52 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 15000 30000 1: LBRL hijau BM Maks 2: LBRL1 hijau BM Maks 3: LBRL 2 hijau BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 61 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan Gambar 62 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan Gambar 63 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. 12:52 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 5000 10000 5500 11000 10000 20000 1: LBRL coklat BM Min 2: LBRL1 coklat BM Min 3: LBRL2 coklat BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 64 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii coklat jarak tanam 25 cm sebesar Rp5 829 953 351– Rp8 884 561 052.04 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp582 995 335.13–Rp888 456 105.30. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 35 cm sebesar Rp5 879 359 735.68–Rp8 959 853 943.29 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp587 935 973.57–Rp895 985 394.32. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp5 876 232 749.33– Rp8 955 088 570.43 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp587 623 274.93–Rp895 508 857.04 Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 25 cm sebesar Rp7 324 257 046.80 –Rp11 161 806 103.44 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp732 425 704.68 – Rp1 116 180 610.34. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 35 cm sebesar Rp7 386 327 021.77–Rp11 256 397 680.59 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp738 632 702.18–Rp1 125 639 768.06. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp7 382 398 542.34–Rp11 250 410 871.91 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp738 239 854.23–Rp1 125 041 087.19 12:54 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 3e+009. 6e+009. 450000000 900000000 300000000 600000000 1: Prof it coklat 25 cm B… 2: Prof it RL coklat 25 c… 3: PD 25 cm coklat Maks 4: PD 25 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 12:54 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 3e+009. 6e+009. 450000000 900000000 300000000 600000000 1: Prof it coklat 45 cm B… 2: Prof it Coklat 45 cm … 3: PD 45 cm coklat Maks 4: PD 45 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 12:54 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 4.5e+009 9e+009. 3e+009. 6e+009. 450000000 900000000 300000000 600000000 1: Prof it coklat 35 cm B… 2: Prof it Coklat 35 cm … 3: PD 35 cm coklat Maks 4: PD 35 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 65 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi min - maks selama pemeliharaan jarak tanam 25 cm. Gambar 66 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi min- maks selama pemeliharaan jarak tanam 35 cm. Gambar 67 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal - maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 45 cm dan kontribusi pendapatan ke daerah 12:54 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 15000 30000 10000 20000 400000 800000 250000 500000 1: TK1 2: TK2 3: TK RL 1 4: TK RL 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 12:54 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 20000 40000 15000 30000 450000 900000 300000 600000 1: TK3 2: TK4 3: TK RL 3 4: TK RL 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat sebanyak 19 172–29 218 orang atau 460 146–701 240 HOKth. Sedangkan tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau sebanyak 24 087–36 707 orang atau 578 088– 880 978 HOKth. Gambar 68 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. Gambar 69 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis hijau pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. 3:03 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 850 1000 1150 300 450 600 1: Penurunan KA Maks 2: Penurunan KA Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3:04 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1500 2500 3500 500 1500 2500 2000 3000 4000 1000 2000 3000 1: DDL RL Coklat BM Maks 2: DDL RL Coklat BM Min 3: DDL RL Hijau Maks 4: DDL RL Hijau Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Skenario 4 . Hasil simulasi menunjukkan, masukan limbah antropogenik ke lingkungan perairan pesisir Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu mulai hari ke-1 sampai akhir pemeliharaan sebesar 757.28 ton. Masukan limbah antropogenik ini mempengaruhi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng untuk budidaya rumput laut. Pada skenario ini, luas rumput laut yang dapat dikembangkan pada batasan baku mutu N minimal – maksimal untuk K.alvarezii jenis coklat seluas 1978.03 ha–2815.16 ha atau 7912.12 unit– 11 260.65 unit sedangkan untuk jenis hijau seluas 2485.03 ha–3536.73 ha atau 9940.11 unit–14 146.92 unit. Luas rumput laut ini dapat meningkatkan kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng menjadi 1312.94 tonhari– 1868.59 ton Nhari. Gambar 70 Penurunan kapasitas asimilasi akibat masukan limbah antropogenik selama masa pemeliharaan 45 hari. Gambar 71 Luasunit rumput laut jenis coklat dan hijau yang dapat diusahakan minimal–maksimal sampai akhir pemeliharaan pada kondisi kapasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Bantaeng. 3:05 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1100 1500 1900 550 950 1350 1: Kapasitas asimilasi maksimal BM 2: Kapasitas asimilasi minimal BM 1 1 1 1 2 2 2 2 3:06 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL coklat BM Maks 2: LBRL1 coklat BM Maks 3: LBRL2 coklat BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 . Gambar 72 Peningkatan kapasitas asimilasi perairan pesisir akibat pengembangan budidaya rumput laut pada kondisi daya dukung di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng. Produksi biomassa rumput laut K.alvarezii jenis coklat yang dihasilkan pada kondisi kapasitas asimilasi untuk jarak tanam 25 cm sebesar 11 216.59–16 013.12 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 12 45304–17 778.21 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 13 098.29–18 699.37 ton. Sedangkan untuk K.alvarezii jenis hijau dengan jarak tanam 25 cm sebesar 14 091.57–20 117.39 ton, jarak tanam 35 cm sebesar 15 644.94–22 335.02 ton, dan jarak tanam 45 cm sebesar 16 455.57–23 492.29 ton. Gambar 73 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL coklat BM Min 2: LBRL1 coklat BM Min 3: LBRL2 coklat BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 10000 20000 1: LBRL hijau BM Min 2: LBRL 1hijau BM Min 3: LBRL 2 hijau BM Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 15000 30000 1: LBRL hijau BM Maks 2: LBRL1 hijau BM Maks 3: LBRL 2 hijau BM Maks 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 Gambar 74 Produksi biomassa rumput laut jenis coklat berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. Gambar 75 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi maksimal selama pemeliharaan. Gambar 76 Produksi biomassa rumput laut jenis hijau berdasarkan jarak tanam 25 cm, 35 cm, dan 45 cm pada kondisi kapasitas asimilasi minimal selama pemeliharaan. 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1e+010. 2e+010. 4e+009. 8e+009. 1e+009. 2e+009. 400000000 800000000 1: Prof it coklat 25 cm B… 2: Prof it RL coklat 25 c… 3: PD 25 cm coklat Maks 4: PD 25 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 25 cm sebesar Rp7 217 626 176.22–Rp10 272 233 877.83 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp721 762 617.62–Rp1 027 223 387.78. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat jarak tanam 35 cm sebesar Rp7 278 792 499.74–Rp10 359 286 707.30 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp727 879 249.97–Rp1 035 928 670.73. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii coklat jarak tanam 45 cm sebesar Rp7 274 921 213.44 – Rp10 353 777 034.55 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp727 492 121.34–Rp1 035 377 703.45 Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii hijau jarak tanam 25 cm sebesar Rp9 067 611 041.88 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp906 761 104.19– Rp1 290 516 009.85. Tingkat keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 35 cm sebesar Rp9 144 455 203.25–Rp13 014 525 862.06 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp914 445 520.32–Rp1 301 452 586.21. Sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk K.alvarezii jenis hijau jarak tanam 45 cm diperoleh sebesar Rp9 139 591 648.73 –Rp13 007 603 978.30 dengan kontribusi pendapatan ke daerah sebesar Rp913 959 164.87 – Rp1 300 760 397.83 Gambar 77 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 25 cm. 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1e+010. 2e+010. 4e+009. 8e+009. 1e+009. 2e+009. 400000000 800000000 1: Prof it coklat 45 cm B… 2: Prof it Coklat 45 cm … 3: PD 45 cm coklat Maks 4: PD 45 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 1e+010. 2e+010. 4e+009. 8e+009. 1e+009. 2e+009. 400000000 800000000 1: Prof it coklat 35 cm B… 2: Prof it Coklat 35 cm … 3: PD 35 cm coklat Maks 4: PD 35 cm coklat Min 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 78 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 35 cm. Gambar 79 Keuntungan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi minimal-maksimal selama pemeliharaan jarak tanam 45 cm dan kontribusi pendapatan ke daerah. Tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis coklat sebanyak 23 736–33 781 orang atau 569 672– 810 766.44 HOKth. Sedangkan tingkat serapan tenaga kerja untuk pengembangan budidaya rumput laut K.alvarezii jenis hijau sebanyak 29 820– 42 440 orang atau 715 688–1 018 577 HOKth. 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 20000 40000 15000 30000 450000 900000 300000 600000 1: TK1 2: TK2 3: TK RL 1 4: TK RL 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3:07 PM Fri, Aug 20, 2010 Untitled Page 1 0.00 14.00 28.00 42.00 56.00 Day s 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 25000 50000 15000 30000 1000000 2000000 400000 800000 1: TK3 2: TK4 3: TK RL 3 4: TK RL 4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 Gambar 80 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis coklat pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. Gambar 81 Tingkat penyerapan tenaga kerja pengembangan budidaya rumput laut jenis hijau pada kondisi kapasitas asimilasi perairan minimal – maksimal. Hasil simulasi ke 4 skenario memperlihatkan peningkatan limbah antropogenik yang masuk ke dalam kawasan budidaya rumput laut belum berpengaruh negatif terhadap budidaya rumput laut. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan produksi biomassa secara linear sesuai dengan semakin meningkatnya limbah antropogenik. Ini bisa diasumsikan bahwa rumput laut masih mampu menyerap limbah yang masuk dan memanfaatkannya sebagai sumber nutrient. Sebab itu, sampai batas tertentu rumput laut mampu meningkatkan kapasitas asimilasi perairan, sehingga skenario ke 4 merupakan kondisi yang paling optimal.

VII. KEBERLANJUTAN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT