2.3.2 Kondisi dan Persyaratan Tumbuh Rumput Laut
Lokasi yang sesuai dengan persyaratan tumbuh merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu budidaya rumput laut. Faktor-
faktor lainnya adalah teknis budidaya atau penanaman, bibit unggul, sosial ekonomi dan pemasaran. Wilayah perairan pesisir Kabupaten Bantaeng, secara
umum dapat dikatakan cukup memenuhi syarat untuk pertumbuhan rumput laut, walaupun berhadapan langsung dengan Laut Flores sehingga pada bulan
Desember-Februari ombak besar. Hal tersebut terbukti dengan semakin berkembangnya usaha rumput laut di wilayah tersebut. Pertumbuhan K.alvarezii
membutuhkan kondisi perairan seperti tertera pada Tabel 1. Tabel 1 Kondisi dan persyaratan tumbuh K.alvarezii
No. Parameter
KondisiPersyaratan Tumbuh
1. Kec. Arus mdet.
0.2-0.3 2.
Substrat dasar Pasir, pecahan karang
3. Salinitas ‰
28-34 4.
Keterlindungan Terlindung
5. Tinggi gelombang m
0.20-0.30 6.
Suhu 28-30
C 7.
Kecerahan 80-100
8. Derajat keasaman
7.5-8.5 9.
Kedalaman m 2-10
Sumber: Modifikasi dari Puslitbangkan 1991; Sulistijo 1996; Aslam 1998; FAO 2008.
2.3.3 Metode Budidaya Rumput Laut
Di dalam teknik budidaya ada dua hal yang perlu diperhatikan. yaitu pemilihan bibit dan metoda budidaya. Dikenal lima metode budidaya rumput laut,
yaitu: metode lepas dasar, metode rakit apung, metode long line, metode jalur dan metode keranjang kantung Direktorat Produksi Dirjen Perikanan Budidaya
2006. Penerapan metode tersebut harus disesuaikan dengan kondisi perairan dimana rumput laut akan dibudidayakan. Di Kabupaten Bantaeng petani rumput
laut menggunakan metode long line karena dianggap cocok dengan kondisi
biofisik perairan serta biaya konstruksinya lebih murah bila dibandingkan dengan metode lainnya. Metode long line menggunakan tali panjang yang dibentangkan,
pada kedua ujungnya diberi jangkar dan pelampung besar, setiap 25 m diberi pelampung utama yang berupa drum plastikstyrofoam.
Aji dan Murdjani 1986 menyebutkan bahwa dengan sistem pemeliharaan yang baik untuk budidaya tambak dapat dicapai produksi sebanyak 1 000 sampai
dengan 1 500 kg berat keringhapanen atau sekitar 6-9 tonhatahun. Untuk budidaya dengan sistem rakit dapat mencapai produksi sekitar 2 kgm
2
tahun. Sedangkan untuk metode long line, rumput laut yang dipanen pada umur 45 hari
menghasilkan rumput laut basah antara 25 600 kg-51 200 kgha atau setara dengan 2 800-5 600 kgha rumput laut kering Direktorat Produksi Dirjen
Perikanan Budidaya 2006.
2.3.4 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Rumput Laut