Daya Dukung Kawasan Budidaya Rumput Laut

2 lokasi tersebut tidak menjadi sengketa dengan kegunaan usaha lain. 3 tersedia banyak tenaga kerja karena usaha budidaya rumput laut merupakan usaha yang padat karya. 4 Mudah terjangkau dengan alat transportasi. Pemilihan lahan yang tidak sesuai akan berdampak pada berbagai dimensi yang saling terkait, yakni: dari dimensi ekonomi akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan modal dan tingginya biaya operasional; dari dimensi ekologi, kualitas dan produktivitas rumput laut yang dihasilkan rendah dan kemungkinan akan terjadi degradasi lingkungan; dari dimensi kelembagaan, tersedianya lembaga yang dapat membantu petani rumput laut dalam hal permodalan, pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, informasi pasar dan lain- lain, akan berdampak terhadap pemanfaatan dan pengelolaan rumput laut yang berkelanjutan.

2.5 Daya Dukung Kawasan Budidaya Rumput Laut

Daya dukung merupakan konsep dasar yang dikembangkan untuk kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Konsep ini dikembangkan untuk mencegah kerusakan atau degradasi sumberdaya alam dan lingkungan. Sebagian besar permasalahan yang bertalian dengan pengelolaan pembangunan wilayah pesisir, seperti pencemaran, overfishing, erosi dan sedimentasi pantai, kepunahan jenis, dan konflik penggunaan ruang, merupakan akibat dari terlampau tingginya tekanan lingkungan yang ditimbulkan oleh penduduk beserta segenap kiprah kehidupan dan pembangunannya terhadap lingkungan wilayah pesisir yang memiliki kemampuan terbatas Dahuri 2001. Daya dukung lingkungan atau kawasan sendiri didefinisikan sebagai kapasitas yang dimiliki oleh suatu area yang penggunaan berbagai sumberdayanya tetap berlanjut aktivitas pembangunan Clark 1992. Atau menurut Turner 1988, daya dukung merupakan populasi organisme akuatik yang dapat ditampung oleh suatu kawasan atau volume perairan yang ditentukan tanpa mengalami penurunan mutu. Sedangkan Quano 1993, menyatakan daya dukung adalah kemampuan perairan dalam menerima pencemaran limbah tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang ditetapkan. Mirip dengan pernyataan Krom 1986, bahwa daya dukung lingkungan adalah kemampuan suatu ekosistem pesisir untuk menerima sejumlah limbah sebelum ada indikasi terjadinya kerusakan lingkungan. Menurut Bengen 2002, konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme. Daya dukung dibedakan menjadi empat macam, yaitu: 1. Daya dukung ekologis, yaitu tingkat maksimum jumlah dan volume pemanfaatan suatu sumberdaya atau ekosistem yang dapat diakomodasi; 2. Daya dukung fisik, adalah jumlah maksimum pemanfatan suatu sumberdaya atau ekosistem yang dapat diabsorpsi oleh suatu kawasan tanpa menyebabkan penurunan kualitas fisik; 3. Daya dukung sosial adalah tingkat kenyamanan dan apresiasi pengguna suatu sumberdaya atau ekosistem terhadap suatu kawasan akibat adanya pengguna lain dalam waktu bersamaan; 4. Daya dukung ekonomi adalah tingkat skala usaha dalam pemanfaatan suatu suatu sumber daya yang memberikan keuntungan ekonomi maksimum secara berkesinambungan. Daya dukung lingkungan menurut Scones 1993 dalam Asbar 2007 dibagi atas dua, yaitu daya dukung ekologis dan daya dukung ekonomi. Daya dukung ekologis adalah jumlah maksimum organisme pada suatu lahan yang dapat didukung tanpa mengakibatkan kematian karena faktor kepadatan, serta tidak terjadinya kerusakan lingkungan secara permanen. Daya dukung ekonomi adalah tingkat produksi dari usaha yang memberikan keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tujuan usaha secara ekonomi. Daya dukung suatu wilayah ditentukan oleh: 1 kondisi biogeofisik wilayah, dan 2 permintaan manusia akan sumberdaya alam SDA dan jasa lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, daya dukung wilayah pesisir dapat ditentukandiperkirakan assessed dengan cara menganalisis: 1 kondisi variabel biogeofisik yang menyusun kemampuan wilayah pesisir dalam memproduksimenyediakan SDA dan jasa lingkungan, dan 2 variabel sosekbud yang menentukan kebutuhan manusia yang tinggal di wilayah pesisir tersebut atau yang tinggal di luar wilayah pesisir, tetapi berpengaruh terhadap wilayah pesisir, akan SDA dan jasa lingkungan yang terdapat di wilayah pesisir Dahuri, 2001. Lebih lanjut Dahuri 2001 menyatakan bahwa daya dukung suatu wilayah tidak bersifat statis a fixed amount, tetapi bervariasi sesuai dengan kondisi biogeofisik ekologis wilayah termaksud dan juga kebutuhan demand manusia akan SDA dan jasa lingkungan goods and service. Daya dukung suatu wilayah dapat menurun akibat kegiatan manusia maupun gaya-gaya alamiah natural force s, seperti bencana alam. Atau, dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan melalui pengelolaan wilayah secara tepat proper, masukan teknologi, dan impor perdagangan. Ketika SDA dan jasa lingkungan suatu wilayah dimanfaatkan melebihi daya dukungnya, maka keuntungan pembangunan dari wilayah tersebut secara keseluruhan mulai menurun, yang selanjutnya akan mengakibatkan menurunnya perekonomian economic decline wilayah, serta penurunan kesempatan kerja, pendapatan, dan devisa. Fenomena yang terjadi di Kabupaten Bantaeng, dimana masyarakat begitu antusias dalam pengembangan rumput laut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pemanfaatan yang melebihi daya dukung lingkungannya. Sehingga kemungkinan hal tersebut di atas, yakni menurunnya keuntungan pembangunan wilayah secara keseluruhan yang selanjutnya akan mengakibatkan penurunan perekonomian wilayah serta penurunan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat dan devisa, bisa terjadi.

2.6 Pemodelan Sistem Dinamik