jadwal tanam dengan kondisi alam sehingga tidak akan mengalami kegagalan dalam kegiatan budidaya rumput laut.
4.1.4 Kondisi Oseanografi
Kondisi oseanografi merupakan salah satu faktor yang menjadi persyaratan untuk keberhasilan suatu kegiatan budidaya rumput laut. Kondisi
oseanografi, dalam hal ini gelombang dan arus, terkait dengan konstruksi unit budidaya dan pertumbuhan rumput laut. Arus dan gelombang merupakan bentuk
pergerakan air di laut. Namun dibandingkan dengan gelombang, pergerakan air yang disebabkan oleh arus dianggap lebih baik karena arus lebih dapat diprediksi
arah dan kekuatannya dan tidak terlalu merusak Nugroho et al. 1986. Pertumbuhan rumput laut yang baik membutuhkan kecepatan arus dan gelombang
tertentu.
4.1.4.1 Gelombang
Ketinggian gelombang yang diperoleh dari hasil pengukuran pada Musim Timur berkisar antara 0.05 m sampai 0.45 m Gambar 17. Pengukuran ini
dilakukan pada musim timur. Sedangkan pada musim barat gelombang bisa mencapai ketinggian 1.5-2 meter yang berarti 3-4 kali lebih tinggi dari pada
musim timur. Tingginya gelombang ini disebabkan wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng posisinya terbuka dan berhadapan langsung dengan Laut Flores tanpa
adanya penghalang. Sehingga gelombang yang berasal dari arah laut dalam Laut Flores akan berpengaruh pada kondisi perairan pantai. Kondisi ini menyebabkan
ketinggian gelombang meningkat pada musim barat. Gelombang yang ketinggiannya melebihi dari persyaratan tumbuh rumput laut bisa merusak
budidaya rumput laut dan konstruksi unit budidaya. Budidaya rumput laut membutuhkan gelombang dalam batas ketinggian
tertentu. Tinggi gelombang yang sesuai untuk budidaya rumput laut adalah 0.20- 0.30 m sangat sesuai; 0.10 m-0.20 m; 0.30 m-
≤0.40 m sesuai dan tidak sesuai adalah 0,10 m-0.40 m Puslitbangkan 1991; Hidayat 1994; Sulistijo 1996; Aslan
1998; Efendi 2004; FAO 2008. Di lapangan ditemukan hal yang agak berbeda dengan referensi di atas. Pada lokasi yang tinggi gelombangnya melebihi 0.40,
pertumbuhan rumput laut justru lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Doty 1971 dalam Sulistijo 2002 bahwa semakin cepat pergerakan air semakin
cepat pertumbuhan rumput laut. Pergerakan air dalam bentuk gelombang dan arus, merupakan faktor yang penting dalam mempegaruhi pertumbuhan rumput laut
sebab gelombang dan arus memegang peranan penting dalam transportasi unsur hara, menghidari adanya fluktuasi temperatur, pH, salinitas, oksigen terlarut dan
lain-lain.
Gambar 17 Peta gelombang di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng.
4.1.4.2 Arus
Kecepatan arus yang terjadi di perairan Bantaeng pada musim timur berkisar antara 0.104-0.566 mdetik. Dinamika kecepatan arus berbeda sesuai
dengan lokasi titik sampling. Semakin jauh lokasinya ke arah laut semakin tinggi kecepatan arus dan sebaliknya semakin mendekati pantai semakin berkurang
kecepatannya. Hal ini terjadi karena pengaruh jarak tempuh arus ke pantai dan teredam oleh hamparan budidaya rumput laut Gambar 18.
Rumput laut memerlukan kecepatan arus tertentu untuk pertumbuhannya. Menurut Sulistijo 1997, kecepatan arus antara 0.20-0.30 mdetik adalah sangat
sesuai, sedangkan 0.30-0.40 mdetik adalah kategori sesuai. Arus yang terlalu cepat akan mematahkan rumput laut dan merusak bentangan sedangkan arus yang
sangat lambat bisa menyebabkan rumput laut kekurangan nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan akan menyebabkan kotoran dan organisme pengganggu
hama gampang menempel. Organisme pengganggu atau hama bisa memakan rumput laut atau bersaing dalam penggunaan nutrien sedangkan kotoran yang
menempel akan menyebabkan proses fotosintesa tidak maksimal karena menghalangi penetrasi cahaya matahari sampai ke thallus. Namun yang
ditemukan di lapangan, pada kecepatan arus sekitar 0.57 mdetik pun pertumbuhan rumput laut masih bagus dengan unit budidaya yang juga tetap
stabil. Hasil penelitian Mansyur 2010 juga menemukan laju pertumbuhan harian tertinggi rumput laut adalah pada bagian terjauh dari pulau yang berarti lebih
tinggi terpapar arus yang kecepatannya lebih tinggi. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara terhadap nelayan rumput laut di wilayah kajian. Menurut para nelayan
rumput laut, pada musim timur pertumbuhan rumput laut yang berada pada unit budidaya di bagian luar arah ke laut, lebih bagus pertumbuhannya bila
dibandingkan dengan rumput laut yang ditanam di pinggir pantai karena yang terdapat pada bagian luar selalu bergerak terkena arus dan gelombang.
Temuan ini sesuai dengan pendapat Doty 1971 dalam Sulistijo 2002, bahwa semakin besar pergerakan air akan semakin cepat pertumbuhan rumput
laut, karena proses difusi makin banyak sehingga proses metabolisme bertambah cepat. Difusi yang dimaksud adalah masuknya nutrien ke dalam sel tanaman dan
keluarnya hasil metabolisme.
Gambar 18 Peta arus di wilayah pesisir Kabupaten Bantaeng.
4.1.5 Parameter Kualitas Air