e. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan setifikat atau bentuk penghargaan yang lain, jika skor rata-rata kelompok mencapai kriteria tertentu. Skor dalam kelompok
digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat siswa.
Tabel 2.3
Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok Rata-rata Skor
Kualifikasi 0 ≤ N ≤ 5
- 6 ≤ N ≤ 15
Tim yang Baik Good Team 16 ≤ N ≤ 20
Tim yang Baik Sekali Great Team 21 ≤ N ≤ 30
Tim yang Istimewa Super Team Rusman, 2014:216
2.1.5.2 Langkah-langkah Model STAD
Langkah-langkah model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut Hosnan, 2014:247:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.
b. Guru menyajikan materi pelajaran.
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok. Anggota kelompok yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis, tidak boleh saling membantu. e.
Pembahasan kuis dan memberi evaluasi. f.
Kesimpulan.
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Model STAD
Suatu strategi pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Demikian pula dengan model STAD. Menurut Ibrahim dalam
Majid, 2013:188 pembelajaran STAD mempunyai kelebihan sebagai berikut: a.
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa yang lainnya.
b. Siswa dapat menguasai pelajaran yang telah disampaikan.
c. Dalam proses pembelajaran siswa saling ketergantungan secara positif.
d. Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
Selain kelebihan, model STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
a. Membutuhkan waktu yang lama.
b. Siswa yang pandai cenderung tidak ingin disatukan dengan temannya yang
kurang pandai. c.
Skor individu yang telah diperoleh harus digabungkan untuk mendapatkan skor pencapaian hasil kelompok, jadi apabila skor individu kurang maka skor dalam
kelompok juga akan berkurang. Kekurangan-kekurangan dalam model STAD masih dapat diatasi atau
diminimalkan. Untuk penggunaan waktu yang lama, dapat diatasi dengan menyediakan lembar kerja siswa LKS, sehingga siswa dapat langsung bekerja
dengan efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas dapat dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai, sehingga tidak
ada waktu yang terbuang. Untuk siswa yang tidak mau berkelompok dengan
temannya yang kurang pandai, guru dapat memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri yang saling membutuhkan satu sama
lain. Oleh karena itu, siswa perlu bekerja sama dengan temannya yang lain meskipun berbeda secara kemampuan, jenis kelamin, suku, dan budaya.
2.1.6 Media Pembelajaran