Klasifikasi Hidroakustik Kawanan Ikan

2.3 Klasifikasi Hidroakustik Kawanan Ikan

Gambar 2.2. Kawanan herring tunggal dari identifikasi survei akustik sistem pengolahan citra. Tabel sebelah kanan merupakan deskriptor yang dihitung pada kawanan herring Reid et al., 2000. Permukaan laut Kawanan Ikan Dasar perairan Definisi klasifikasi menurut Ludwig 1988 adalah pengelompokan atau penggerombolan cluster dari suatu objek berdasarkan pada kemiripannya. Lagler et al. 1963 menambahkan bahwa organisme akuatik, termasuk ikan, dapat diklasifikasikan secara ekologi dengan cara yang berbeda-beda. Menurut toleransi lingkungan, dapat dikelompokkan dari toleransi sempit sampai ke lebar, seperti ‘steno’ dan ‘ eury’. Klasifikasi suhu yaitu stenothermal dan eurythermal, salinitas yaitu stenohaline atau euryhaline dan seterusnya. Contoh lain klasifikasi ikan, berdasarkan kategori basis lokasi dalam ekosistem akuatik seperti bentik ikan dasar, pelagis berenang bebas, atau planktonik pergerakannya tergantung arus. Klasifikasi berdasarkan arah migrasi seperti migrasi vertikal dan horizontal. Rose Leggett 1988 telah berhasil melakukan klasifikasi kawanan ikan cod, capelin dan mackerel dengan deskriptor akustik. Quadratic Discriminant Function digunakan untuk analisis klasifikasi kawanan ikan berdasarkan target strength, kedalaman, dan jarak off-bottom mencapai ketepatan 77. Sampel bebas akustik kawanan cod dan capelin selama tahun 1985 yang berhasil diklasifikasikan mencapai ketepatan 93, berdasarkan variabel SPT Standarized Peak to Through distance, PP Peak to Peak distance, koefisien variasi inversi, kedalaman dan jarak off-bottom. Fisher 1936 diacu dalam Rose Leggett 1988 menyatakan bahwa teknik diskriminan cocok untuk klasifikasi taksonomi dari sinyal akustik. Richards et al. 1991 juga berhasil melakukan klasifikasi ikan rockfish famili Scorpaenidae di perairan sebelah barat laut Vancouver Island-Kanada. Berdasarkan integrasi echo, penggunaan Nearest Neighbour Analysis NNA mencapai ketepatan di atas 97. Variabel yang digunakan adalah time of day, dispersion, log mean volume density dan mean off bottom distance. Studi tersebut tidak mempertimbangkan fitur berdasarkan kedalaman, karena klasifikasi agregasi ikan harus didasarkan pada karakteristik fitur dari distribusi echo ikan bukan pada lokasi secara geografi. Penelitian mengenai klasifikasi kawanan ikan secara hidroakustik masih jarang dilakukan bila dibandingkan dengan identifikasi kawanan ikan. Klasifikasi kawanan ikan merupakan kelanjutan dari identifikasi kawanan ikan. Titik berat pada klasifikasi kawanan ikan terletak pada pembuatan kelas-kelas yang dijadikan parameter.

2.4 Struktur Hidroakustik Kawanan Ikan