Struktur Hidroakustik Kawanan Ikan

Definisi klasifikasi menurut Ludwig 1988 adalah pengelompokan atau penggerombolan cluster dari suatu objek berdasarkan pada kemiripannya. Lagler et al. 1963 menambahkan bahwa organisme akuatik, termasuk ikan, dapat diklasifikasikan secara ekologi dengan cara yang berbeda-beda. Menurut toleransi lingkungan, dapat dikelompokkan dari toleransi sempit sampai ke lebar, seperti ‘steno’ dan ‘ eury’. Klasifikasi suhu yaitu stenothermal dan eurythermal, salinitas yaitu stenohaline atau euryhaline dan seterusnya. Contoh lain klasifikasi ikan, berdasarkan kategori basis lokasi dalam ekosistem akuatik seperti bentik ikan dasar, pelagis berenang bebas, atau planktonik pergerakannya tergantung arus. Klasifikasi berdasarkan arah migrasi seperti migrasi vertikal dan horizontal. Rose Leggett 1988 telah berhasil melakukan klasifikasi kawanan ikan cod, capelin dan mackerel dengan deskriptor akustik. Quadratic Discriminant Function digunakan untuk analisis klasifikasi kawanan ikan berdasarkan target strength, kedalaman, dan jarak off-bottom mencapai ketepatan 77. Sampel bebas akustik kawanan cod dan capelin selama tahun 1985 yang berhasil diklasifikasikan mencapai ketepatan 93, berdasarkan variabel SPT Standarized Peak to Through distance, PP Peak to Peak distance, koefisien variasi inversi, kedalaman dan jarak off-bottom. Fisher 1936 diacu dalam Rose Leggett 1988 menyatakan bahwa teknik diskriminan cocok untuk klasifikasi taksonomi dari sinyal akustik. Richards et al. 1991 juga berhasil melakukan klasifikasi ikan rockfish famili Scorpaenidae di perairan sebelah barat laut Vancouver Island-Kanada. Berdasarkan integrasi echo, penggunaan Nearest Neighbour Analysis NNA mencapai ketepatan di atas 97. Variabel yang digunakan adalah time of day, dispersion, log mean volume density dan mean off bottom distance. Studi tersebut tidak mempertimbangkan fitur berdasarkan kedalaman, karena klasifikasi agregasi ikan harus didasarkan pada karakteristik fitur dari distribusi echo ikan bukan pada lokasi secara geografi. Penelitian mengenai klasifikasi kawanan ikan secara hidroakustik masih jarang dilakukan bila dibandingkan dengan identifikasi kawanan ikan. Klasifikasi kawanan ikan merupakan kelanjutan dari identifikasi kawanan ikan. Titik berat pada klasifikasi kawanan ikan terletak pada pembuatan kelas-kelas yang dijadikan parameter.

2.4 Struktur Hidroakustik Kawanan Ikan

Freon et al. 1992 menyatakan bahwa strukutur kawanan ikan secara umum digambarkan dalam 3 parameter yaitu: 1 densitas rata-rata seluruh kawanan, 2 susunan ikan secara individu dalam struktur dan 3 bentuk eksternal kawanan. Parameter-parameter tersebut dipengaruhi faktor internal tingkat kedewasaan spesies dan eksternal. Faktor eksternal dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1 kondisi lingkungan temperatur, intensitas cahaya, ketersediaan mangsa dan 2 stimuli eksternal stimuli visual yang datang dari predator alam atau kapal. Struktur kawanan internal bersifat heterogen dan struktur ini berubah ketika ada kapal yang lewat di atas kawanan. Struktur kawanan tersebut mempengaruhi variabilitas densitas, khususnya untuk kawanan ikan pelagis. Di lain pihak, heterogenitas struktur kawanan mengakibatkan kesulitan dalam memperkirakan biomassa kawanan berdasarkan volume eksternal pada multibeam sonar dan perkiraan densitas yang menggunakan perhitungan visual atau model distribusi. Studi akustik yang dilakukan oleh Masse et al. 1996 mengenai struktur dan distribusi spasial kawanan ikan pelagis bertujuan menganalisis perkiraan jejak gema spesies spesifik yang diinginkan dan menguji pengaruh susunan spesies pada posisi vertikal, dan bentuk dari kawanan. Karakteristik yang diamati adalah ukuran tinggi, vertical cross-section area, elongasi panjangtinggi, energi hambur balik densitas dan distribusi vertikal kedalaman dasar, altitude school. Struktur kawanan yang dinyatakan dalam tipologi akustik dapat dilihat pada Gambar 2.3 Reid et al., 2000. Skema yang mewakili tipologi akustik ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Scattered fish. Dicirikan dengan sejumlah besar gema ikan tunggal yaitu ikan tidak beragregat dalam suatu struktur tipe 1. 2 Fish in schools. Dicirikan dengan sejumlah diskret dan kawanan yang dapat diidentifikasi. Informasi ini secara langsung bisa berasal dari database kawanan yang digambarkan langsung tipe 2. 3 Fish in aggregation. Pada layar echogram ikan terbentuk dalam agregasi yang hilang. Agregasi ini digambarkan sebagai ‘ clouds’ tipe 3 4 Fish in pelagic layer tipe 4a. Ikan pada lapisan ini seringkali terlihat menyebar pada lapisan mid-water yang bersambungan sampai dengan beberapa mil. Lapisan seperti ini sulit digambarkan menggunakan citra. Ada beberapa yang terlihat seperti patahan-patahan kecil dalam lapisan. Gambar 2.3 Tipologi akustik untuk aplikasi database ESDU Reid et al., 2000. Struktur seperti ini meskipun dapat dilihat sebagai suatu rangkaian dalam kawanan terpisah, sebaiknya dilihat sebagai lapisan struktur. Dalam hal ini echogram membentuk lapisan tipis dalam kolom air. Sebuah lapisan, meskipun terjadi patahan sebaiknya dilihat dalam bentuk 3D seperti diagram kue dengan sesekali terdapat lubang. 5 Fish in demersal layer tipe 4b. Memiliki kemiripan dengan tipe 4a tetapi lebih dekat dengan dasar laut. Argumen yang sama tentang kekontinuan spasial demersal seperti pada lapisan pelagis

2.5 Perkembangan Deskriptor Akustik