Waktu harian kawanan ikan lemuru Suhu dan salinitas kawanan ikan lemuru

Gambar 5.8 Posisi kawanan ikan lemuru dalam kolom perairan di Perairan Selat Bali pada peralihan I, musim timur dan peralihan II 3 Energetik kawanan ikan lemuru Energi akustik kawanan ikan lemuru pada peralihan I berada pada selang –55 sampai –67 dB. Energi kawanan ikan lemuru pada musim timur berada pada selang –42 sampai –73 dB sedang kawanan ikan lemuru pada peralihan II berada pada selang –55 sampai –65 dB. Berdasarkan Gambar 5.9, klasifikasi kawanan ikan lemuru pada peralihan I mempunyai energi akustik yang lemah dengan rataan -61 dB dan peralihan II mempunyai energi akustik sedang dengan rataan -58 dB sementara energi akustik pada musim timur dapat dikelompokkan menjadi 2 yakni kawanan ikan yang memiliki energi akustik sedang -57 dB dan energi akustik kuat -41 dB. Gambar 5.9 Energi kawanan lemuru di Perairan Selat Bali

4. Waktu harian kawanan ikan lemuru

Survei akustik pada peralihan I dilakukan pada tanggal 30 April-1 Mei 1999. Musim Timur dilakukan pada tanggal 17-19 Agustus 2000 dan peralihan II dilakukan pada tanggal 11-12 September 1998. Survei akustik dilakukan selama Kawanan ikan lemuru Peralihan I Peralihan II Musim Timur E ner gi a ku st ik dB 24 jam pada seluruh survei. Teknik pengambilan data rata-rata dilakukan setiap 6 menit sekali. Pada peralihan I, ikan lemuru membentuk kawanan pada siang hari. Musim timur, ikan lemuru membentuk kawanan pada pagi dan siang hari. Adapun pada peralihan II, kawanan lemuru dapat dijumpai sepanjang hari Gambar 5.10. Pembentukan kawanan ikan umumnya dipengaruhi oleh: 1. stimuli atau rangsangan dari luar seperti menghindari predator atau mencari lingkungan yang sesuai, 2. stimuli internal seperti memijah, mencari makanan dan sifattingkah laku ikan tersebut untuk membentuk kawanan. Gambar 5.10 Waktu harian kawanan lemuru di Perairan Selat Bali

5. Suhu dan salinitas kawanan ikan lemuru

Kawanan ikan lemuru akan mencari kisaran suhu dan salinitas yang sesuai pada berbagai kedalaman dan tetap berusaha berada di atas lapisan termoklin. Pada peralihan I, kawanan ikan lemuru dikategorikan memiliki suhu sedang rataan 27.8 o C dan salinitas rendah rataan 33.1 o oo . Pada musim timur, kawanan ikan lemuru memiliki suhu tinggi rataan 28.7 o C dan salinitas tinggi rataan 34.1 o oo . Pada peralihan II, kawanan ikan lemuru memiliki suhu rendah rataan 23.1 o C dan salinitas sedang rataan 33.8 o oo secara lebih rinci dapat dilihat pada Gambar 5.11. Perubahan suhu secara vertikal ini sebagian besar dipengaruhi oleh faktor penaikan massa air Wudianto, 2001. Pada musim peralihan I terjadi penaikkan massa air dan semakin jelas pada musim timur. Pada musim peralihan II masih terlihat sisa penaikkan massa air. Kawanan ikan lemuru Peralihan I Peralihan II Musim Timur W ak tu ha rian ja m Gambar 5.11 Sebaran suhu dan salinitas kawanan ikan lemuru di Perairan Selat Bali Jika dihubungkan dengan keberadaan kawanan ikan lemuru dalam kolom perairan, maka suhu akan menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman terutama pada musim peralihan I dan peralihan II. Pada musim timur, kawanan ikan lemuru cenderung menempati suhu yang relatif sempit yaitu 28.7 o C. Begitupun dengan salinitas. Salinitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman terutama pada musim peralihan I dan peralihan II. Pada musim timur, kawanan ikan lemuru cenderung menempati salinitas yang relatif sempit yaitu 34.1 o oo Gambar 5.12.

6. Densitas kawanan ikan lemuru