Pengolahan data akustik Pengembangan perangkat lunak

SIMRAD EK 500 split beam echosounder 120 kHz dan panjang pulsa 0.2 ms. Alat ini digunakan untuk pendeteksian target di bawah laut terutama kawanan ikan. Lintasan survei akustik berdasarkan bentuk dan lokasi perairan selat Bali berupa rancangan lintasan paralel sepanjang pantai Bali menuju Samudera Hindia dengan kedalaman 4-150 m. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran nilai suhu dan salinitas data oseanografi adalah CTD.

3.3 Pengolahan Data

Data akustik yang akan diolah, terlebih dahulu dipastikan komposisi spesiesnya dan didominasi oleh satu spesies. Spesies yang tercampur akan diabaikan. Kawanan ikan pelagis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang dominan tertangkap di suatu perairan. Budihardjo et al. 1990 menyatakan bahwa sekitar 80 produksi total ikan yang didaratkan dari perairan Selat Bali adalah jenis ikan lemuru Sardinella lemuru. Sehubungan dengan itu dipilih ikan lemuru di perairan Selat Bali sebagai dasar studi. Kawanan ikan pada kedalaman lebih dari 150 m diabaikan dengan asumsi bukan lagi merupakan ikan target yang ingin dideteksi. Proses pengolahan dan analisis data melalui 2 dua tahap yaitu pengolahan data akustik dan pengembangan perangkat lunak. Tahapan alir pemrosesan data tersebut tertera pada Gambar 3.2.

3.3.1 Pengolahan data akustik

Langkah pertama pengolahan data akustik adalah mengubah raw data yang berupa datagram DG menjadi data terkompres data-thresholdDT menggunakan perangkat lunak EP500. Contoh echogram EP 500 dapat dilihat pada Lampiran 1. Data ini selanjutnya dianalisis menggunakan perangkat lunak EP500 dengan menu analyze pelagic layer, analyze trace tracking pelagic, dan analyze expended interval. Echogram yang digunakan adalah TVG 40logr. Semua data disimpan dalam file ASCII dengan extention .csv. Data tersebut berupa Matriks Data Akustik MDA, yakni matriks data akustik ikan pelagis, matriks data Target Strength TS dan matriks data back-scattering volume Sv. Contoh MDA dapat dilihat pada Lampiran 2-4. Langkah berikutnya adalah menyeleksi MDA berdasarkan tipologi akustik Reid et al., 2000. Pemilihan data berguna untuk menghemat waktu pengolahan citra dan menghindari tidak adanya target pada echogram. P engol ahan dat a aku s t i k Analys is : pelagic layer tr ace tr acking pelagic ex pended inter val Data T hr es hold S of t w ar e E P 5 0 0 Matr iks Data Akus tik S eleks i Echogr am T ipologi akus tik Reid et al, 2000 Pr os es Oper as i Pengolahan Citr a 1. I nter change 2. Filter ing Data S eleks i War na 3. B iner is as i Analis is S tatis tika : 1. Analis is Faktor 2. Analis is Ger ombol 3. Analis is Dis kr iminan T eknik Var iogr am Des kr iptor Akus tik: 1.Ener getik 2.Mor fometr ik 3.B atimetr ik 1.I dentifikas i kawanan ikan pelagis 2.K las ifikas i kawanan ikan lemur u 3.S tr uktur kawanan ikan lemur u Keter angan : i nput pr ogr am pr os es output Gambar 3.2 Alur pemrosesan dan analisis data penelitian P engem bangan per an gkat l unak Anali s is dat a H as i l Data Akus tik Data Os eanogr afi P r ogr am ‘Acou s t ic D es cr ipt or An alyz er -2 0 0 4 ’

3.3.2 Pengembangan perangkat lunak

Program ”Acoustics Descriptor Analyzer ADA versi 2004” dikembangkan untuk mengekstraksi deskriptor akustik secara otomatis dari data akustik. Prosedur pembuatan perangkat lunak program secara umum terdiri dari 3 tiga tahapan yaitu: 1. identifikasi kebutuhan needed identification 2.desain sistem system design, dan 3 uji coba program verification Pada tahap identifikasi kebutuhan, diidentifikasi kebutuhan perangkat lunak yang hendak dibangun dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna berupa hasil perhitungan deskriptor akustik dan bentuk kawanan ikan sehingga input yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak adalah MDA dan variabel-variabel deskriptor akustik. Pada desain sistem, dirancang tampilan program interface dan pembuatan programnya source code. Tampilan program berbasis GUI Graphical User Interface untuk memudahkan pengguna user dalam mengoperasikannya dan pembuatan program menggunakan Windows 98 atau versi lainnya Windows 2000, Windows XP sebagai dasar untuk aplikasi bahasa pemrograman Matlab versi 6.3. Bahasa pemrograman ADA-2004 dapat dilihat pada Lampiran 10. Tahap terakhir adalah tahap uji coba program dengan data. Uji coba ini menggunakan data akustik Tahun 1998-2000 di perairan Selat Bali. Secara umum, program yang dibangun berisikan A. proses operasi pengolahan citra dan B. deskriptor akustik.

A. Proses operasi pengolahan citra image processing

Pada bagian pengolahan citra terdiri atas 3 tiga tahap, yakni: 1. Interchange, yaitu merubah matriks data akustik yang berbentuk angka dengan extention .csv ke dalam bentuk gambar .jpg. Tujuannya adalah memudahkan dalam pengolahan dan perhitungan deskriptor akustik. 2. Seleksi warnafiltering, tujuan dari seleksi warna adalah memilih warna yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Warna pada display adalah warna yang menunjukkan kisaran nilai Sv. Threshold nilai Sv pada penelitian ini adalah -80dB. Selang Sv yang digunakan untuk mendeteksi kawanan lemuru adalah –30 dB – -80 dB. Bila kawanan ikan terlihat terlalu ekstrim, tidak berbentuk amorphous dan atau densitasnya rendah maka diasumsikan bukan kawanan ikan kemungkinan besar plankton, lapisan scatter fish atau noise.