Acoustic [3]. Identifikasi, klasifikasi dan analisis struktur spesiea kawanan ikan pelagis berdasarkan metode deskriptor akustik

[2]. Standar Deviation [5]. IAR ratio area influence [3]. Mean Deskriptor ini ditambahkan dari MOVIES-B, yaitu: No Deskriptor Akustik No Deskriptor Akustik [1]. Area [6]. Fractal dimension [2]. Bottom depth [7]. Scattering volume [3]. Shoal minimum depth [8]. Average Amplitudo [4]. Length [9]. Amplitudo standar deviation [5]. Elongation Masse et al.,1996 membuat kajian akustik dalam struktur dan distribusi spasial kawanan ikan pelagis. Alat yang digunakan adalah single beam echo sounder Ossian 1500 38 kHz. Deskriptor yang digunakan berasal dari program INES-MOVIES sebagaimana tertera pada Tabel 2.9. Tabel 2.9. Deskriptor akustik menurut Masse et al. 1996 No Deskriptor Akustik No Deskriptor Akustik [1]. Height [4]. Back scattering energy [2]. Elongation [5]. Vertical distribution bottom depth acoustic school [3]. Vertical cross area Selanjutnya Reid et al., 2000 membuat standar baku dalam menganalisis kawanan ikan berdasarkan hasil survei. Data diekstraksi menjadi 3 parameter utama yaitu, kawanan school, ESDU dan bagian region. Deskriptor akustik yang digunakan sebagai standar baku tertera pada Tabel 2.10. Tabel 2.10. Deskriptor akustik menurut Reid et al. 2000 [1]. School Parameter Position = Temporal, vertical and geographical Morfometrik = Shape, height, width etc Energetic = Total acoustic energy and internal school variation index Environment = Hidrography and physical seabed substrat and topography Biological = Species, age structure, others species etc [2]. ESDU Position = Date, time, vessel log, longitude, latitude Energetic = Total echo integral from fish or plankton Hydrography = Sea surface temperature, and salinities SST and SSS Acoustic typology = Scattered fish, school fish, aggregation fish, pelagis layer etc Seabed = Depth water, seabed topography, slope, substrat [3]. RegionStrata Bahri Freon 2000 membuat struktur spasial kawanan ikan pelagis menggunakan deskriptor akustik di dua lokasi yang berbeda Laut Mediterranean. Metode geostatistik teknik variogram digunakan untuk menganalisis struktur spasial. Berdasarkan teknik variogram, kawanan ikan pelagis di Laut Mediterranean memiliki struktur. Deskriptor akustik yang digunakannya tertera pada Tabel 2.11.