Analisis Korelasi Hasil dan Pembahasan .1 Deskripsi Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin

pengaruh jumlah penduduk miskin pada tahun sebelumnya cukup besar. Dalam kondisi ceteris paribus pengaruh tetangga sekitar mempunyai pengaruh sebesar 6 terhadap jumlah penduduk miskin pada wilayah tertentu. Peningkatan populasi penduduk dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin. Dari hasil analisis diketahui peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1000 orang dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 37 orang. Kebijakan yang perlu diambil dalam hal ini adalah perlunya dilakukan pengontrolan terhadap populasi penduduk, antara lain dengan menggiatkan kembali program keluarga berencana. Kesadaran penduduk untuk mengatur jarak dan jumlah kelahiran diharapkan berdampak pada terpenuhinya segala kebutuhan hidup seluruh anggota keluarga, sehingga tercipta keluarga yang ideal. Kualitas pendidikan tentunya sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Mengacu pada Tabel 5.5 terlihat bahwa dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang berpendidikan setara SMP akan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Hal ini berarti bahwa pendidikan tenaga kerja setara SMP masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Oleh karena itu program wajib belajar sembilan tahun yang telah dijalankan oleh pemerintah perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Pada saat ini, tenaga kerja yang berpendidikan setara SMP relatif lebih sulit untuk mendapatkan penghasilan yang layak karena ketatnya persaingan dengan tenaga kerja yang pendidikannya lebih tinggi. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang berpendidikan setara SMP, perlu dikembangkan berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan keahlian serta jiwa kewirausahaan di kalangan penduduknya tersebut. Selain itu pemerintah sebaiknya berupaya untuk membuka kembali kesempatan penduduknya untuk memperoleh pendidikan lebih tinggi sehingga tercipta sumberdaya manusia yang benar-benar handal dalam berbagai bidang. Gambar 5.5. Hubungan kemiskinan dan faktor yang mempengaruhinya Share tenaga kerja di sektor pertanian juga mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah penduduk miskin, artinya adalah peningkatan tenaga kerja di sektor pertanian dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin. Hal ini terjadi karena produktivitas sektor pertanian yang rendah padahal penyerapan tenaga kerjanya tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah perlu melakukan berbagai terobosan di bidang pertanian dengan cara memberikan berbagai penyuluhan atau pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan pada petani dalam mengelola kegiatan agribisnis mulai dari tingkat hulu sampai hilir. Sebagian besar petani yang berada di pedesaan merupakan petani tradisional dengan pengetahuan yang masih turun temurun dan produktivitasnya masih perlu ditingkatkan. Perubahan perilaku bertani secara tradisional menjadi modern diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja di sektor pertanian. Selain upaya tersebut perlu diupayakan usaha mentransformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, sektor perdagangan maupun sektor jasa. Dengan adanya upaya transformasi tenaga kerja ini, maka produktivitas tenaga kerja yang berada di sektor pertanian diharapkan akan meningkat yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Share tenaga kerja sektor industri, sektor perdagangan dan sektor jasa mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah penduduk miskin, artinya bahwa dengan semakin besar tenaga kerja yang terserap di ketiga sektor tersebut maka akan berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin. Pengaruh penurunan jumlah penduduk miskin oleh tenaga kerja yang terserap di sektor perdagangan dan jasa hampir dua kali lipat dibanding sektor industri. Ketiga sektor tersebut merupakan sektor-sektor unggulan di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu perlu adanya perluasan lapangan usaha di ketiga sektor ini supaya dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja. Peningkatan PDRB perkapita PDRBKAP dapat menurunkan jumlah penduduk miskin, dimana dari hasil analisis diketahui bahwa peningkatan 1 unit PDRB perkapita dapat menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0.001667 unit. Hal ini berarti bahwa kenaikan pendapatan perkapita sebesar Rp 1 juta maka dapat menurunkan jumlah penduduk miskin sebanyak 1667 orang. Berdasarkan hasil analisa terhadap model panel spasial dinamis, dari kriteria R 2 tidak terlalu kelihatan pengaruh matriks pembobot spasial karena pengaruh penduduk miskin tahun sebelumnya yang sangat signifikan. Oleh karena itu, untuk melihat performa dari ketiga matriks pembobot spasial, yaitu WC, WG dan WGnew , dicoba dengan mengeliminir pengaruh lag waktu pada model asal Yt- 1 . Dengan demikian dalam pembandingan matriks pembobot W berikutnya menggunakan model panel spasial statis.

5.8.4 Model Panel Spasial Statis

Pada tahap berikutnya difokuskan pada analisis performa ketiga matriks pembobot spasial WC, WG dan WGnew , dengan tidak melibatkan pengaruh lag waktu, Yt-1 λ=0 menggunakan peubah bebas PC hasil PCA matriks peragam. Analisis ini ditujukan untuk melihat perbedaan performa ketiga matriks pembobot spasial WC, WG dan WGnew dalam model.Spesifikasi model untuk membandingkan WC, WG dan WGnew model statis adalah | • = Çò • | • + s x 5 + ‰ • } + z • , 5.13 dengan u • = š + 3 • , t=1,2,...,T. Hasil output model dari masing-masing jenis matriks pembobot disajikan pada Lampiran 12. Berdasarkan Lampiran 12 koefisien determinasi R 2 dari model dengan WC, WG dan WGnew berturut-turut adalah 96.16, 98.28 dan