Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Jawa Tengah
Tabel 5.1 Peubah–peubah penelitian, keterangan dan satuan Peubah
Keterangan satuan
PDKMISKIN
it
Jumlah penduduk miskin, kabupaten kota i tahun t
Ribu orang POPULASI
it
Populasi penduduk kabupatenkota i tahun t Ribu orang
SMPit Jumlah lulusan SMP yang bekerja
kabupatenkota i tahun t Ribu orang
SHTKTANI
it
Share tenaga kerja sektor pertanian kabupatenkota i tahun t
SHTKIND
it
Share tenaga kerja sektor industri pengolahan kabupatenkota i tahun t
SHTKPDG
it
Share tenaga kerja sektor perdagangan kabupatenkota i tahun t
SHTKJASA
it
Share tenaga kerja sektor jasa kabupatenkota i tahun t
PDRBKAP
it
PDRB perkapita kabupatenkota i tahun t Ribu rupiah
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data untuk tahun 2007 sampai 2011 yang bersumber dari BPS Jawa Tengah tahun 2008 sampai 2012, atau
t
=2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011. Adapun komponen data cross-section tersebut yaitu 35 kabupaten kota, atau i=1,2,..., 35.
Metode analisis yang digunakan terdiri dari metode eksplorasi dan pemodelan. Analisis eksplorasi ditujukan untuk mengetahui pola persebaran
jumlah dan persentase penduduk miskin terutama melalui pemetaan. Pemodelan digunakan untuk menghubungkan pengaruh faktor-faktor peubah bebas termasuk
pengaruh lag spasial terhadap jumlah penduduk miskin menggunakan model panel spasial pengaruh tetap fixed effect yang mengacu pada model Cizek et al.
2011. Sebagai tambahan, dalam hal ini dilakukan analisis pemodelan tanpa melibatkan pengaruh spasial menggunakan perangkat lunak software Eviews
versi 6.
5.8 Hasil dan Pembahasan 5.8.1 Deskripsi Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin
Pola sebaran jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin disajikan ke dalam Peta provinsi Jawa Tengah. Pola persebaran jumlah penduduk
miskin dan persentase penduduk miskin dari tahun 2007 sampai 2011 berturut- turut disajikan pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Pada masing-masing tahun
jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Jawa Tengah tersebut dibagi ke dalam lima kelas dengan panjang interval sama. Pembagian ke dalam lima kelas
hanya untuk memudahkan melihat pola sebaran. Sedangkan panjang interval didasarkan pada rasio antara jangkauan jangkauan=nilai maksimum-nilai
minimum dan banyaknya kelas. Kelas pertama yaitu untuk jumlah penduduk miskin yang kurang dari 96000 orang. Kelas kedua untuk jumlah penduduk
miskin antara 96000 orang sampai kurang dari 192000 orang. Kelas ketiga untuk jumlah penduduk miskin 192000 orang sampai kurang dari 288000 orang.
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2007
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2008
Gambar 5.1 P Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2009
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
Pola persebaran jumlah penduduk miskin tahun 2007 sampai 2011 59
enduduk Miskin Tahun 2010
enduduk Miskin Tahun 2011