Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu Peningkatan Minat Siswa Dalam Mengikuti Konseling Individu Setelah

minat mengikuti konseling individu pada anggota kelompok. Hasil pre-test kesepuluh anggota kelompok tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu Sebelum Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok pre-test No Kode Responden Jumlah Persentase Kriteria 1 ANK 95 44.81 Rendah 2 DH 97 45.75 Rendah 3 ESW 130 61.32 Sedang 4 GB 78 36.79 Sangat Rendah 5 HAK 80 37.74 Sangat Rendah 6 IN 153 72.17 Tinggi 7 MK 133 62.74 Sedang 8 MW 96 45.28 Rendah 9 NS 154 72.64 Tinggi 10 RA 84 39.62 Sangat Rendah Jumlah 1100 51.89 Rendah

4.2.2 Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu

Setelah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok sebagai treatment dalam penelitian ini dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan. Setelah melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok sebanyak delapan kali langkah selanjutnya adalah melakukan post-test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat mengikuti konseling individu yang dimiliki oleh siswa setelah mereka mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk membuktikan adanya kecenderungan peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling individu pada siswa sesudah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Hasil post-test selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu Setelah Melaksanakan Layanan Bimbingan Kelompok post-test No Kode Responden Skala Minat ∑ Kriteria 1 ANK 155 73.11 Tinggi 2 DH 148 69.81 Sedang 3 ESW 181 85.38 Sangat Tinggi 4 GB 146 68.87 Sedang 5 HAK 144 67.92 Sedang 6 IN 188 88.68 Sangat Tinggi 7 MK 164 77.36 Tinggi 8 MW 158 74.53 Tinggi 9 NS 185 87.26 Sangat Tinggi 10 RA 156 73.58 Tinggi Jumlah 1625 76.65 Tinggi Berdasarkan pada perhitungan post-test yang telah dilakukan terhadap kelompok, maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Tiga siswa memiliki tingkat minat mengikuti konseling individu yang sangat tinggi ESW, IN dan NS, empat anggota lainnya memiliki tingkat minat mengikuti konseling individu pada kategorisasi tinggi ANK, MK, MW, dan RA, serta tiga siswa mempunyai minat mengikuti konseling individu pada kategorisasi sedang DH, GB, dan HAK. Secara keseluruhan, siswa yang mengikuti post-test mempunyai minat yang cenderung meningkat dibandingkan dengan hasil sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok.

4.2.3 Peningkatan Minat Siswa Dalam Mengikuti Konseling Individu Setelah

Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok Setelah melakukan post-test langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari perbedaan kondisi minat mengikuti konseling individu yang dimiliki oleh siswa sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok dan setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok. Analisis untuk mengetahui perbedaan tingkat minat siswa mengikuti konseling inidividu dengan menggunakan statistik non parametrik, yakni uji wilcoxon. Berikut disajikan analisis wilcoxon menggunakan tabel penolong wilcoxon karena respondennya hanya 10 orang. Tabel 4.4 Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon Kode Responden Pre-test X1 Post-test X2 Beda X2-X1 Tanda Jenjang Jenjang + - ANK 95 155 60 6 6 DH 97 148 51 4,5 4,5 ESW 130 181 51 4,5 4,5 GB 78 146 68 9 9 HAK 80 144 64 8 8 IN 153 188 35 3 3 MK 133 164 31 1,5 1,5 MW 96 158 62 7 7 NS 154 185 31 1,5 1,5 RA 84 156 72 10 10 Jumlah 55 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis uji wilcoxon diperoleh jumlah jenjang yang kecil atau T hitung nilainya adalah 55. Sedangkan T tabel untuk n=10 dengan taraf kesalahan 5 nilainya adalah 8. t hitung 55 t tabel 8 dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat siswa mengikuti konseling individu menunjukkan peningkatan setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok. Hasil perbedaan tingkat minat mengikuti konseling individu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Perbedaan Tingkat Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Sebelum dan Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok No. Nama Pre-test Post-test Perbedaan Krite ria Krite ria 1 ANK 95 44.81 R 155 73.11 T 28.3 2 DH 97 45.75 R 148 69.81 S 24.06 3 ESW 130 61.32 S 181 85.38 ST 24.06 4 GB 78 36.79 SR 146 68.87 S 32.08 5 HAK 80 37.74 SR 144 67.92 S 30.18 6 IN 153 72.17 T 188 88.68 ST 16.51 7 MK 133 62.74 S 164 77.36 T 14.62 8 MW 96 45.28 R 158 74.53 T 29.25 9 NS 154 72.64 T 185 87.26 ST 14.62 10 RA 84 39.62 SR 156 73.58 T 33.96 Rata-rata 51.89 R Rata- rata 76.65 T 24.76 Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Pre-test dan Post test 44.81 73.11 45.75 69.81 61.32 85.38 36.79 68.87 37.74 67.92 72.17 88.68 62.74 77.36 45.28 74.53 72.64 87.26 39.62 73.58 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Persentase ANK DH ESW GB HAK IN MK MW NS RA Nama Anggota Kelompok Perbandingan hasil pretest dan posttest Pre-test Post-test Dari tabel dan grafik di atas diperoleh peningkatan minat mengikuti konseling individu pada siswa rata-rata sebesar 24.76 . Dari ke-sepuluh sampel penelitian yang mengalami peningkatan terbesar yaitu RA sebesar 33.96 dan peningkatan terkecil pada MK, dan NS yakni sebesar 14.62 . Dari hasil tabel perbedaan tingkat minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok, nampak terjadi peningkatan minat mengikuti konseling individu yang terjadi pada setiap anggota kelompok. Di bawah ini dapat dilihat peningkatan minat siswa mengikuti konseling individu dilihat dari indikator minat siswa mengikuti konseling individu. Tabel 4.6 Hasil Perbedaan Skor Berdasarkan Indikator Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Sebelum dan Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok Grafik 4.2 Grafik persentase skor tiap indikator minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah mendapatkan bimbingan kelompok N o Indikator Skor Skor Peningkatan Pre Test Post Test Pre Test Post Test 1 Perhatian terhadap konseling individu 215 311 53.75 77.75 24 2 Ketertarikan terhadap konseling individu 323 459 53.83 76.50 22.67 3 Keinginan mengikuti konseling individu 197 307 49.25 76.75 27.5 4 Keyakinan mengikuti konseling individu 221 335 50.23 76.14 25.91 5 Tindakan mengikuti konseling individu 144 213 51.43 76.07 24.64 skor rata- rata 1100 1625 51.89 76.65 24.76 53.75 77.75 53.83 76.5 49.25 76.75 50.23 76.14 51.43 76.07 10 20 30 40 50 60 70 80 Perhatian terhadap konseling individu Ketertarikan terhadap konseling individu Keinginan mengikuti konseling indivdu Keyakinan mengikuti konseling individu Tindakan mengikuti konseling individu Post-test Pre-test Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.2 maka dapat diketahui bahwa semua indikator mengalami peningkatan setelah mengikuti bimbingan kelompok. Untuk persentase skor rata-rata tiap indikator mengalami peningkatan sebesar 24.76 dari yang semulanya persentase hanya 51.89 termasuk dalam kategori rendah, persentase rata-ratanya menjadi 76.65 dan termasuk dalam kategori tinggi. Indikator yang paling tinggi mengalami peningkatan adalah indikator keinginan mengikuti konseling individu, dengan peningkatan sebesar 27.5 yang semula hanya 49.25 termasuk kategori rendah menjadi 76.75 dan termasuk dalam kategori tinggi.

4.2.4 Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN RENDAHNYA MOTIVASI MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 4 216

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

UPAYA MENINGKATKAN NILAI KEMANDIRIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 3 KEMBANG KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 3 271

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

MENINGKATKAN PENGENDALIAN AMARAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP RAKSANA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP melalui layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan konseling pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2013 / 2014).

2 6 201

UPAYA MENINGKATKAN AKHLAK MULIA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI TKR 01SMK MUHAMMADIYAH KUDUSTAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15