Prosedur Penyusunan Instrumen Persiapan Penelitian

3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian melalui beberapa tahap. Prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisisan hasil, dan mengadakan revisi Arikunto,2006:166. Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain: membuat kisi-kisi instrumen, lalu dikonsultasikan, hasil konsultasi direvisi jika perlu, instrumen yang telah direvisi diuji-cobakan, kemudian revisi kedua dan instrumen jadi yang siap disebarkan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dapat dilihat pada bagan berikut. Gambar 3.2 Langkah-langkah dalam penelitian Setelah mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, selanjutnya adalah membahas mengenai kisi-kisi instrumen yang dilanjutkan dengan menyusun instrumen secara utuh beserta lembar jawabnya. Instrumen awal diuji Teori 1 Uji Coba 4 Instrumen Jadi 6 Kisi-kisi Instrumen 2 Revisi 5 Instrumen 3 cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba dilakukan kepada siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Skala Minat Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor Item + - Minat siswa mengikuti konseling individu Aspek- aspek minat 1. Perhatian 2. Ketertarikan 3. Keinginan 1. Perhatian terhadap seluruh pelaksanaan layanan konseling individu. 2. Mengesampingkan kegiatan yang lain. 1. Ketertarikan untuk mengikuti pelaksanaan layanan konseling individu. 2. Memberikan kesan terhadap layanan konseling individu. 3. Ketertarikan terhadap layanan konseling individu berdasarkan pada manfaatnya. 1. Keinginan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan layanan konseling individu. 2. Mencari tahu informasi 1,2,3,4,5, 6 7,8 14,15,16 17,18 19,20,21, 22 31,32,33, 34,35 36,37,38 9,10, 11 12,13 23,24, 25 26,27 28,29, 30 41,42, 43

44,45,

3.7 Uji Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat memperoleh hasil yang benar-benar obyektif. Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan sehingga data disebut valid. Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mempunyai ketepatan atau kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran 4. Keyakinan 5. Tindakan mengenai layanan konseling individu. 1. Keyakinan bahwa konseling individu bermanfaat. 2. Yakin bahwa layanan konseling individu tidak hanya untuk siswa yang bermasalah saja melainkan untuk seluruh siswa Tindakan untuk melaksanakan dan memanfaatkan layanan konseling individu tanpa adanya paksaan dari pihak lain melainkan dari dirinya sendiri yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahannya 39,40 47,48,49, 50,51,52 53,54,55, 56 65,66,67, 68,69,70, 71 46 57,58, 59,60 61,62, 63,64 72,73, 74,75 tersebut Azwar,2005:6. Oleh karena itu alat ukur yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur.

3.7.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid atau kurang sahih berarti memiliki validitas yang rendah Arikunto, 2006:144. Teknik uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu : keterangan: xy r : koefisien korelasi antara x dan y N : jumlah subyek X : skor item Y : skor total X : jumlah skor item Y : jumlah skor total X 2 : jumlah kuadrat skor item 2 Y : jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2006:274 Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus product moment, hasil yang diperoleh r xy akan dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 31 pada taraf signifikansi 5 yaitu r tabel = 0,355. Apabila r xy r tabel maka item dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengumpulan data. Dari hasil uji coba diperoleh beberapa item yang valid dan tidak valid. Item dalam kategori valid yang dipergunakan sebagai instrument minat yang ditujukan pada subjek penelitian sesungguhnya. Instrumen yang diuji cobakan pada populasi menghasilkan data yang kemudian dilakukan uji validitas instrumen. Berdasarkan hasil uji coba instrumen dari 75 item pernyataan yang diuji cobakan kepada 31 siswa dengan nilai r tabel 0,355 pada taraf signifikan 5 terdapat 53 item pernyataan yang valid dan 22 item pernyataan yang tidak valid. Adapun nomor item-item pernyataan yang tidak valid tersebut antara lain : 4, 6, 10, 22, 24, 32,35, 38, 40, 43, 45, 50, 52, 55, 56, 60, 62, 63, 67, 68, 73,75. Pada dua puluh dua butir item tersebut memiliki r hitung 0,355. Item yang tidak valid tersebut tidak disertakan dalam skala minat pada penelitian ini. Jadi item yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 53 item yang merupakan penjabaran dari aspek-aspek minat. Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran.

3.7.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006:178. Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen hanya item yang valid diuji dengan reliabilitas internal karena perhitungan berdasarkan instrumen saja. Instrumen yang reliabel atau dapat dipercaya akan menghasilkan data yang reliabel juga. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha. 2 2 11 1 1 k k r keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan 2 : jumlah varian butir 2 t : varian total Arikunto, 2006:196 Hasil perhitungan r hitung dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 5. jika r hitung dari pada r tabel maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel. Adapun klasifikasi reliabilitas instrument menurut Arikunto 2006:178 adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas Klasifikasi 0,9 rh 1 0,7 rh 0,8 0,5 rh 0,6 0,3 rh 0,4 0,0 rh 0,2 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Arikunto,2006:178 Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen skala minat dengan menggunakan rumus alpha, Pengukuran reliabiltas skala minat terhadap 31 responden, diperoleh koefesien reliabilitas r 11 sebesar 0,918. Taraf signifikan 5 dengan 31 responden memiliki nilai r tabel sebesar 0,355. Hasil perhitungan reliabilitas skala pengendalian diri diperoleh r 11 r tabel 0,918 0,355. Pada tabel 3.6 menunjukkan bahwa uji coba skala minat memiliki reliabilitas sangat tinggi, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

3.8 Metode Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diolah dan dianalisis. Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui gambaran minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok, serta untuk mengetahui adakah perbedaan minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Oleh karena itu pendekatan analisis data yang akan digunakan adalah:

3.8.1 Analisis Deskripsi Persentase

Analisis deskripsi persentase adalah teknik analisis data yang dilakukan untuk mengetahui gambaran minat siswa mengikuti konseling individu antara sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Adapun rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: P = Persentase n = Skor yang diperoleh N = Jumlah skor yang diharapkan

3.8.2 Uji Wilcoxon

Selain analisis deskripsi persentase, teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode non parametris, dengan menggunakan uji wilcoxon karena mengacu pada variabel data yang ada adalah variabel ordinal. Uji wilcoxon yaitu dengan membuat tabel penolong untuk test wilcoxon yaitu dengan mencari jenjang antara pretest dan posttest.Sugiyono, 2006:131 Tabel 3.8 Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon No. X A1 X B1 Beda Tanda Jenjang X B1 -X A1 Jenjang + - Keterangan: No. : Kode responden X A1 : Hasil pretest tiap responden X B1 : Hasil posttest tiap responden Beda X B1 - X A1 : Selisih hasil pretest dan posttest Tanda jenjang : Tingkatanjenjang baik yang positif maupun negatif Sugiyono, 2006:132 Jika jumlah jenjang antara pretest dan posttest lebih besar dari indeks tabel wilcoxon, maka layanan bimbingan kelompok dianggap efektif dalam meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Dalam mengambil kesimpulan menggunakan pedoman taraf signifikansi 5 dengan ketentuan: 1. Ho ditolak Ha diterima apabila t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel 2. Ho diterima Ha ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel . 83 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang persiapan penelitian, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian tentang peningkatan minat siswa mengikuti konseling individu melalui layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 4 Batang.

4.1 Persiapan Penelitian

Dalam pemberian layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat siswa mengikuti konseling individu Di SMP Negeri 4 Batang, peneliti memerlukan beberapa persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1. Mengurus perijinan penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Untuk selanjutnya diserahkan ke SMP Negeri 4 Batang untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Batang. 2. Membuat instrumen penelitian berupa skala minat dan melakukan ujicoba. 3. Melaksanakan penelitian berupa pemberian layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat siswa mengikuti konseling individu.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN RENDAHNYA MOTIVASI MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 4 216

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

UPAYA MENINGKATKAN NILAI KEMANDIRIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 3 KEMBANG KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 3 271

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

MENINGKATKAN PENGENDALIAN AMARAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP RAKSANA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP melalui layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan konseling pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2013 / 2014).

2 6 201

UPAYA MENINGKATKAN AKHLAK MULIA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI TKR 01SMK MUHAMMADIYAH KUDUSTAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15