yang  diambil  tersebut  tentunya  merupakan  keputusan  yang  bertanggung  jawab untuk membantu individu agar dapat menerapkan tingkah laku yang lebih efektif,
sehingga individu tersebut hidup dengan lebih baik nantinya. Dalam penelitian ini layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk minat mengikuti konseling individu
pada siswa.
3.4   Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1  Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek atau subyek yang mempunyai  kuantitas  dan  karakteristik  tertentu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti  untuk
dipelajari  dan  kemudian  ditarik  kesimpulannya  Sugiyono,  2006:55.  Sedangkan menurut  Arikunto  populasi  adalah  keseluruhan  subjek  penelitian  Arikunto,
2006:130. Untuk  keperluan  penelitian  ini,  yang  digunakan  sebagai  populasi  adalah
siswa  Kelas  VII  A  SMP  Negeri  4  Batang  Tahun  Pelajaran  20122013  yang berjumlah 32 orang siswa.
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII A
No Jenis Kelamin
Jumlah
1. Laki-laki
16 siswa 2.
Perempuan 16 siswa
TOTAL 32 siswa
3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling
Menurut  Sugiyono  2006:56  sampel  adalah  sebagian  dari  jumlah  dan karakteristik  yang  dimiliki  oleh  populasi  tersebut.  Menurut  Arikunto  2006:131,
sampel  adalah  sebagian  atau  wakil  populasi  yang  diteliti.  Dengan  demikian  sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 10 siswa kelas VII A dalam satu kelompok, karena dalam bimbingan kelompok efektif diikuti 10 anggota kelompok.
Penelitian  ini  diberikan  kepada  siswa  agar  minat  mengikuti  konseling individu  dapat  ditingkatkan,  maka  teknik  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini
adalah stratified proporsionate random sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai  anggotaunsure  yang  tidak  homogeny  dan  berstrata  secara  proporsional
Sugiyono,  2010:120 .
Sampel  berstrata  atau  stratified  digunakan  apabila  peneliti berpendapat  bahwa  populasi  terbagi  atas  tingkatan-tingkatan  atau  strata  Arikunto,
2006: 138. Sedangkan random berarti peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek  untuk  memperoleh  kesempatan  chance  dipilih  menjadi  sampel  Arikunto,
2006: 134, selain itu, proporsionate sendiri berarti populasi yang dipilih mempunyai jumlah yang proporsionalseimbang untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
Jadi,  teknik  pengambilan  dengan  stratified  proporsionate  random  sampling merupakan  penggabungan  pengambilan  sampel  secara  acak  yang  berarti  semua
subjek  memiliki  kesempatan  yang  sama  untuk  dipilih  dengan  mempertimbangkan strata  atau  tingkatan  dan  pemilihan  10  sampel  juga  mempunyai  jumlah  yang
proporsionalseimbang  dari  setiap  strata  yang  ada.  Strata  yaitu  sampel  diambil berdasarkan  tingkat  minat  siswa  mengikuti  konseling  individu  yang  sangat  rendah,
rendah,  sedang,  tinggi  dan  sangat  tinggi  dengan  tujuan  untuk  meningkatkan  minat siswa  mengikuti  konseling  individu.
Sedangkan  yang  dimaksud  acak  yaitu  peneliti memberi  hak  yang  sama  kepada  subjek  untuk  menjadi  sampel,  sehingga  peneliti
terlepas  dari  perasaan  ingin  mengistimewakan  satu  atau  beberapa  subjek  untuk dijadikan sampel.
Peneliti  mengambil  sampel  sebanyak  10  siswa  yaitu  2  siswa  dengan  tingkat minat mengikuti konseling individu kategori tinggi, 2 siswa kategori minat sedang, 3
siswa dalam kategori minat  rendah dan 3 siswa dalam kategori minat  sangat  rendah dalam  mengikuti  konseling  individu.  Tujuan  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk
mencari  data  empiris  tentang  peningkatan  minat  mengikuti  konseling  individu melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang.
Dalam penelitian ini langkah-langkah pengambilan sampel adalah  sebagai berikut :
1  Memberikan pre test instrumen skala minat secara keseluruhan kepada populasi yaitu siswa kelas VII A. Dari hasil pre test skala minat diperoleh deskripsi tingkat
minat dengan kriteria sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. 2  Dari  keseluruhan  anggota  populasi  yang  berjumlah  32  siswa  selanjutnya  diambil
secara  heterogen    untuk  dijadikan  sampel  penelitian  dengan  mempertimbangkan setiap  anggota  populasi  berdasarkan  tingkat  minat  mengkuti  konseling  individu
sangat  rendah,  rendah,  sedang,  tinggi  dan  sangat  tinggi  tetap  memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel penelitian, sehingga nantinya
akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 10 siswa.
3  Memberikan  perlakuan  atau  treatment  kepada  kelompok  10  siswa  yang digunakan  sebagai  sampel  dalam  penelitian  berupa  layanan  bimbingan
kelompok.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Kriteria Minat Mengikuti
Konseling Individu Jumlah Siswa
1 Tinggi
2 siswa 2
Sedang 2 siswa
3 Rendah
3 siswa 4
Sangat Rendah 3 siswa
Total 10 siswa
3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data