Langkah-Langkah Konseling Individu Konseling Individu

2.2.2.4 Langkah-Langkah Konseling Individu

Setiap tahapan proses konseling membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus. Namun keterampilan-keterampilan itu bukanlah yang utama jika hubungan konseling tidak mencapai rapport. Dinamika hubungan konseling ditentukan oleh penggunaan keterampilan konseling yang bervariasi. Dengan demikian proses konseling tidak dirasakan oleh konselor dan klien sebagai hal yang menjemukan. Dan proses konseling dari awal hingga akhir bias dirasakan sangat bermakna dan berguna. Willis 2004:50 secara umum menjelaskan proses konseling individu atas tiga tahapan : 1. Tahap Awal Koseling Tahap ini terjadi sejak klien menemui konselor hingga berjalan proses konseling sampai konselor dan klien menemukan definisi masalah klien atas dasar isu, kepedulian, atau masalah klien. Kunci keberhasilan proses konseling ditentukan oleh keterbukaan konselor dan keterbukaan klien. 2. Tahap Pertengahan Tahap Kerja Pada tahap pertengahan ini kegiatan yang adalah memfokuskan pada penjelajahan masalah klien dan bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah klien. 3. Tahap Akhir Konseling Tahap Tindakan Pada tahap akhir konseling ini yang dilakukan adalah membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling, mengevaluasi jalannya proses konseling, dan membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya. Selain langkah-langkah diatas, Nurihsan 2010:12-15 menyebutkan secara umum proses konseling individu dibagi atas tiga tahapan yaitu awal konseling, tahap pertengahan tahap kerja, dan tahap akhir konseling. 1. Tahap awal konseling Tahap awal ini sejak klien bertemu konselor hingga berjalan proses konseling dan menemukan definisi masalah klien. Yang dilakukan oleh konselor pada tahap ini adalah a. Membangun hubungan konseling dengan melibatkan klien yang mengalami masalah. Pada tahap ini konselor berusaha untuk membangun hubungan dengan cara melibatkan klien dan berdikusi dengan klien. Kunci keberhasilan tahap ini diantaranya ditentukan oleh keterbukaan konselor dan klien. b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling telah terjalin denga baik dan klien sudah melibatkan diri, berarti kerja sama antara konselor dengan klien bisa dilanjutkan dengan mengangkat isu, kepedulian, dan masalah yang dialami klien. Konselor bertugas membantu mengembangkan potensi klien sehingga klien dengan kemampuannya dapat mengatasi masalahnya dan konselor membantu menjelaskan masalah yang dialami kliennya itu. c. Membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah. Konselor berusaha menjajaki kemungkinan rancangan bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu dengan membangkitkan semua potensi klien dan lingkungan yang tepat untuk mengatasi masalah kliennnya. d. Menegosiasikan kontrak. Kontrak konselor dengan klien mengenai waktu, tempat tugas, dan tanggung jawab konselor, tugas dan tanggung jawab klien, tujuan konseling dan kerja sama lainnya dengan pihak-pihak yang akan membantuperlu dilakukan pada tahap ini. 2. Tahap pertengahan tahap kerja Berdasarkan kejelasan masalah klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah memfokuskan pada: penjelajahan masalah yang dialami klien dan bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah klien. Menilai kembali masalah klien akan membantu klien memperoleh pemahaman baru, alternatif baru, yang mungkin berbeda dengan sebelumnya. Dengan adanya pemahaman baru berarti ada dinamika pada diri klien untuk melakukan perubahan dalam mengatasi masalahnya. Adapaun tujuan dari tahap pertengahan ini adalah sebagai berikut : a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah serta kepedulian klien dan lingkungannya dalam mengatasi masalah tersebut. b. Mnejaga agar hubungan konseling selalu terpelihara. c. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. 3. Tahap akhir konseling Pada tahap ini, konseling ditandai oleh beberapa hal berikut ini : a. Menurunnya kecemasan klien. Hal ini diketahui setelah konselor menanyakan kedaan kecemasannya. b. Adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamik. c. Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan program yang jelas pula. d. Terjadinya perubahan sikap yang positif terhadap masalah yang dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar, seperti orang tua, teman, dan keadaan yang tidak menguntungkan. Tujuan tahap akhir ini adalah memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang tidak bermasalah. Klien dapat melakukan keputusan tersebut karena klien sejak awal berkomunikasi dengan konselor dalam memutuskan perubahan sikap tersebut. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam proses konseling individu dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Tahap awal konseling, tahap pertengahan konseling dan tahap akhir konseling.

2.3 Layanan Bimbingan Kelompok

Untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu, maka dipilih bimbingan kelompok. Dibawah ini akan diuraikan tentang pengertian bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, jenis kelompok dalam bimbingan kelompok, tahap-tahap bimbingan kelompok, teknik-teknik dalam bimbingan kelompok, dan peranan pemimpin kelompok dan anggota kelompok.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN RENDAHNYA MOTIVASI MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 4 216

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 18 176

UPAYA MENINGKATKAN NILAI KEMANDIRIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 3 KEMBANG KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 3 271

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

MENINGKATKAN PENGENDALIAN AMARAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP RAKSANA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP melalui layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound (penelitian tindakan bimbingan konseling pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak Bantul tahun ajaran 2013 / 2014).

2 6 201

UPAYA MENINGKATKAN AKHLAK MULIA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI TKR 01SMK MUHAMMADIYAH KUDUSTAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 0 22

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15