Pengangkutan campuran Penyiapan permukaan Pembatasan cuaca.

85 daripada suhu aspal. Volume seluruh campuran di dalam ruang pengaduk tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Aspek teknis yang harus diperhatikan sebagai kunci utama pencapaian mutu campuran adalah: 1. Tidak ada penyimpangan sifat fisik agregat dan aspal; 2. Tidak terjadi perubahan gradasi campuran butiran agregat; 3. Perbandingan berat antar fraksi agregat dan aspal tepat sesuai JMF; 4. Temperatur campuran lebih tinggi dari persyaratan minimal dan masih memungkinkan pencapaian suhu minimal penghamparan; 5. Lama pengadukan campuran optimum tidak menimbulkan segregasi; 6. Kalibrasi semua presisi komponan peralatan.

2. Pengangkutan campuran

Dari unit pengaduk AMP ke lokasi pekerjaan harus dilakukan dengan menggunakan truk beroda karet dan mempunyai bak dari logam yang rapat, bersih serta dilabur secukupnya dengan bahan pencegah melekatnya campuran terhadap bak truk misal air sabun, minyak ringan, minyak parain atau larutan kapur. Untuk melindungi campuran dari pengaruh cuaca, maka selama pengangkutan, campuran dalam bak truk harus ditutup dengan kain terpal atau bahan lainnya yang sejenis. Pengangkutan campuran tidak boleh dilakukan terlalu sore, agar penghamparan dan pemadatan campuran dapat diselesaikan pada saat cuaca masih terang, kecuali apabila di lapangan telah disiapkan penerangan secukupnya. Setiap kali pengangkutan campuran, truk harus ditimbang dan dicatat berat seluruh beban, beban truk kosong dan berat bersih campuran. Pada saat dimasukkan ke dalam alat penghampar, campuran harus mempunyai suhu minimum 120 C. Beberapa kasus di lapangan yang sering terjadi adalah operator truk tidak tepat 86 waktu dan tidak mengerti dampak keterlambatan pengangkutan dari AMP menuju lokasi penghamparan. Karena temperatur campuran beraspal turun 2,5 C setiap pengangkutan selama satu jam perjalanan. [11]

3. Penyiapan permukaan

Permukaan yang akan dilapisi campuran beraspal terlebih dahulu harus dibersihkan dari bahan-bahan lepas dan bahan-bahan lain yang menggangu. Permukaan harus diberi lapisan pengikat bila perlu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lapisan pengikat ini terbuat dari aspal cair panas yang berfungsi sebagai pengikat antara lapisan yang lama dengan lapisan yang baru atau untuk mengkontaminasi lapisan pondasi jalan dengan aspal sehingga tidak mengurangi kadar aspal aktual dalam campuran perkerasan baru. Selain itu permukaan yang akan dilapisi campuran baru harus dalam kondisi bersih, kering tidak basah, tidak lembab dan tidak turun hujan sehingga tidak mengganggu ikatan antara lapisan lama dan baru.

4. Pembatasan cuaca.

Pelaksanaan penghamparan hanya boleh dilakukan pada cuaca dalam kondisi baik, yaitu tidak terjadi hujan. Oleh karenanya diperlukan langkah-langkah: 1. Membaca fenomena ramalan hujan dari stasiun BMG terdekat agar tidak terjadi kegagalan penghamparan dan pemadatan; 2. Memperbaiki dan meningkatkan fungsi saluran drainase yang ada untuk mempercepat pengaliran air permukaan jika terjadi hujan pada saat mulai penghamparan; 87 3. Jika diperkirakan hari akan hujan maka komunikasi dengan unit produksi AMP harus efektif agar tidak terjadi pemborosan material dan penghamparan harus segera dihentikan; dan 4. Apabila dalam keadaan terpaksa unit produksi AMP terlanjur memproduksi campuran dalam jumlah yang diperlukan, sesampainya di lokasi penghamparan ternyata mulai turun hujan maka penghamparan tidak dapat diteruskan karena dikhawatirkan suhu minimal penghamparan tidak tercapai yang pada akhirnya berdampak kesulitan memadatkan lapisan beton aspal.

5. Penghamparan campuran