Produksi campuran Agregat halus

84 III.3.6.4. Pelaksanaan perkerasan beraspal Secara umum terdiri atas: • Produksi campuran; • Penghamparan campuran panas; • Pemadatan terhadap hasil penghamparan dalam keadaan panas.

1. Produksi campuran

Produksi campuran dilakukan dengan menggunakan unit AMP yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi kelayakan dan kalibrasi. Setiap fraksi agregat harus ditampung secara terpisah dan masing-masing dimasukkan ke dalam pengering dryer secara seragam dengan menggunakan pemasok mekanis. Agregat harus dikeringkan dan dipanaskan secara seksama. Suhu agregat berada pada batas-batas ketentuan JMF. Agregat yang telah dipanaskan harus disaring sesuai dengan fraksi dimasukkan ke dalam ruangan bin yang terpisah. Agregat panas dan bahan pengisi kering harus ditimbang secara teliti dan dimasukkan kedalam unit pengaduk, sesuai dengan proporsi yang diperlukan untuk mendapatkan rumusan JMF. Pada pengadukan campuran dalam AMP tipe batch plant, setelah agregat dan bahan pengisi diaduk kering selama 5 lima sampai 10 sepuluh detik, kemudian aspal ditambahkan dan diaduk terus menerus sekurang-kurangnya selama 10 sepuluh detik sampai diperoleh campuran yang merata masa pengadukan yang terlalu lama harus dihindarkan. Apabila digunakan AMP tipe continuous plant, masa pengadukan tidak boleh kurang dari 45 detik sampai memperoleh campuran yang merata. Pemanasan aspal harus pada suhu antara 140 C sampai 160 C. Pada saat dimasukkan kedalam unit pengaduk, suhu agregat tidak boleh lebih tinggi 15 C 85 daripada suhu aspal. Volume seluruh campuran di dalam ruang pengaduk tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Aspek teknis yang harus diperhatikan sebagai kunci utama pencapaian mutu campuran adalah: 1. Tidak ada penyimpangan sifat fisik agregat dan aspal; 2. Tidak terjadi perubahan gradasi campuran butiran agregat; 3. Perbandingan berat antar fraksi agregat dan aspal tepat sesuai JMF; 4. Temperatur campuran lebih tinggi dari persyaratan minimal dan masih memungkinkan pencapaian suhu minimal penghamparan; 5. Lama pengadukan campuran optimum tidak menimbulkan segregasi; 6. Kalibrasi semua presisi komponan peralatan.

2. Pengangkutan campuran