36
8. Pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal affinity
Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara menguji kelekatan agregat terhadap aspal.
9. Angularitas
Merupakan suatu pengukuran penentuan jumlah agregat berbidang pecah. Pengujian angularitas agregat terbagi 2, yaitu :
a. Angularitas agregat kasar adalah persentase dari berat partikel agregat
lebih besar dari 4,75 mm No.4 dengan satu atau lebih bidang pecah. b.
Angularitas agregat halus adalah persentase rongga udara yang terdapat pada agregat padat lepas dan lolos pada saringan 2,36 mm No.8. Makin
besar nilai rongga udara berarti makin besar bidang pecah yang terdapat pada agregat halus.
10. Pemeriksaan kepipihan agregat
Bentuk butir particle shape agregat salah satunya adalah berbentuk pipih dan akan mudah patah apabila mendapat beban lalulintas. Untuk itu diuji
dengan alat uji kepipihan seperti terlihat pada gambar 2.3. Kepipihan dinyatakan dalam persentase berat contoh agregat sebanyak minimum 200
butir agregat.
Gambar 2.3. Alat uji kepipihan agregat
37
11. Pengujian partikel ringan dalam agregat
Partikel ringan pada agregat berjumlah besar yang digunakan sebagai
campuran aspal panas akan mengganggu stabilitas campuran. Partikel ringan
yang dimaksud adalah partikel yang mengapung di atas larutan yang berat jenisnya 2.
Pengujian dilakukan untuk agregat halus yang lolos saringan No. 4 4,75 mm dan tertahan di atas saringan No.50 0,30 mm serta agregat kasar yang lolos
saringan 3” 76,20 mm dan tertahan di atas saringan No.4 4,75 mm. Bahan
yang digunakan untuk memisahkan partikel ringan adalah larutan seng
khlorida ZnCl
2
berat jenis 2.
[6]
II.3.2.2. Kontrol aspal
Pada umumnya aspal diperoleh dari sumber yang telah diuji dan diterima oleh direksi pekerjaan jalan. Sangat sedikit uji pengawasan untuk aspal, namun telah
dilakukan oleh orang yang terlibat pada kontrol kualitas secara manual. Masalah yang sering terjadi pada aspal adalah mencari masalah yang berkaitan dengan lapisan
aspal. Sehingga pentingnya dilakukan uji kontrol kualitas sebelum memasukkan ke dalam campuran aspal, meliputi :
1. Pengambilan contoh bahan aspal
Pengambilan contoh aspal untuk pengujian harus diwakili dan dijaga agar tidak terkontaminasi oleh bahan lain sebelum pengujian. Pemeriksaan
meliputi : a.
Ukuran contoh, b.
Pengambilan contoh dari mobil tangki, truk penyemprot aspal atau tangki penyimpanan aspal yang dilengkapi alat sirkulasi,
38
c. Pengambilan contoh dari tangker atau tongkang,
d. Pengambilan contoh dari pipa selama pemuatan dan pembongkaran,
e. Pengambilan contoh dari drum terpilih secara random seperti Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jumlah contoh yang dipilih secara acak Dalam pengiriman
Yang diambil
2 – 8 2
9 – 27 3
28 – 64 4
65 – 125 5
126 – 216 6
217 – 343 7
344 – 512 8
513 – 729 9
730 – 1000 10
1001 – 1331 11
Sumber : Manual Pekerjaan Campuran Beraspal Panas 2005. Hal.67.
[6]
f. Pengambilan contoh bahan semi padat atau bahan padat yang belum
dipecah diambil dengan akar tiga dari jumlah kemasan dilokasi, g.
Pengambilan contoh bahan hasil pemecahan atau berbentuk tepung, h.
Pengambilan contoh di tempat tujuan pengiriman.
2. Titik nyala dengan Cleveland Open Cup