32
Dalam analisis laporan keuangan tampak bahwa penggunaan utang yang lebih tinggi akan memperbesar beban bunga sehingga akan
menurunkan laba. Dengan demikian utang mempunyai hubungan negatif terhadap laba pada analisis laporan keuangan. Jika dilihat dari formulasi
rasio solvabilitas dapat dikatakan bahwa rasio solvabilitas berhubungan positif terhadap utang. Maka rasio solvabilitas memiliki hubungan negatif
pula terhadap laba.
2.2.5.7 Hubungan Rasio Rentabilitas terhadap Laba
Shim dan Siegel 1987: 28 menyatakan rasio profitabilitas atau rentabilitas merupakan sebuah indikator dari kondisi keuangan dan
efektifitas manajemen perusahaan dalam kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan pengembalian dari investasi. Keuntungan yang
dihasilkan perusahaan mutlak memiliki hubungan sebanding yang signifikan dengan rasio profitabilitas atau rentabilitas. Dengan demikian
rasio profitabilitas atau rentabilitas berpengaruh positif terhadap laba.
2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa premis sebagai berikut:
a. Premis 1
Construct rasio keuangna Capital, Assets, Earnings, dan Liquidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan
33
untuk periode satu tahun ke depan. Sedangkan untuk periode dua tahun ke depan ditemukan bahwa rasio keuangan tingkat individual tidak signifikan
dalam memprediksi pertumbuhan laba. Namun demikian hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat rasio keuangan yang signifikan
dalam memprediksi pertumbuhan laba baik untuk periode satu tahun ke depan ataupun untuk periode dua tahun ke depan. Zainuddin dan Hartono,
1999:66-90. b.
Premis 2 Semakin tinggi banking ratio, assets to loan ratio maka tingkat
likuiditas bank semakin rendah Kasmir, 2003:269-270. c.
Premis 3 Kenaikan rasio ROE berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank
yang bersangkutan dan kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank Dendawijaya, 2003.
d. Premis 4
Semakin tinggi rasio CAR, maka semakin tinggi pula tingkat modal yang dimiliki oleh bank Dendawijaya, 2003.
34
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka Pikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga bahwa rasio-rasio keuangan secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rasio Likuiditas: 1.
X
1
: Quick Ratio 2.
X
2
: Investing Policy Ratio 3.
X
3
: Banking Ratio 4.
X
4
: Assets to Loan Ratio 5.
X
5
: Cash Ratio 6.
X
6
: Loan to Deposit Ratio Rasio Solvabilitas:
7. X
7
: Primary Ratio 8.
X
8
: Risk Assets Ratio 9.
X
9
: Capital Adequacy Ratio 2 10.
X
10
: Capital Adequacy Ratio 3 Rasio Rentabilitas:
11. X
11
: Gross Profit Margin 12.
X
12
: ROE 13.
X
13
: Gross Yield on Total Assets 14.
X
14
: Rate Return on Loans 15.
X
15
: Leverage Multiplier Y : Perubahan Laba
Analisis Regresi Berganda
35
2. Diduga bahwa rasio-rasio keuangan secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel adalah pernyataan tentang definisi dan pengukuran variabel-variabel penelitian secara
operasional berdasarkan teori-teori yang ada ataupun pengalaman- pengalaman empiris.
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Terikat Y
Perubahan laba Y sebagai variabel dependen diproksikan dengan laba bersih net income yang merupakan prosentase perubahan
laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam tahun t dibandingkan dengan tahun t
tahun dasar. Laba tahun dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laba tahun 2004, untuk mengukur kenaikan atau penurunan tingkat laba yang diperoleh bank antara periode tahun berjalan dengan periode
tahun sebelumnya.