4.2.7 Primary Ratio PR
Primary Ratio adalah rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai. Atau sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
Tabel 4.2.7 : Data Primary Ratio Tahun 2005-2007
Tahun No Nama
Perusahaan 2005 2006 2007
1 PT. Bank Pan Indonesia, Tbk
11,88 16,33
14,03 2
PT. Bank Central Asia, Tbk 10,55
10,22 9,38
3 PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
9,37 9,90
9,69 4
PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk 8,05
8,73 9,39
5 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk
10,88 10,91
9,54 6
PT. Bank Bukopin, Tbk 4,83
5,29 5,70
7 PT. Bank Danamon, Tbk
12,67 11,50
12,12 8
PT. Bank Lippo, Tbk 8,97
10,05 9,95
9 PT. Bank Mandiri Persero, Tbk
8,81 9,85
9,16 10
PT. Bank Mega, Tbk 5,08
6,25 8,42
11 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
9,54 10,29
9,48 12
PT. Bank NISP, Tbk 9,88
10,14 11,63
Sumber : Lampiran 2, Tabel 4, 5, 6.
Berdasarkan Tabel 4.2.7 di atas dapat diketahui bahwa selama tahun 2005-2007 perusahaan yang memiliki nilai primary ratio tertinggi
adalah PT. Bank Pan Indonesia, Tbk pada tahun 2006 dengan nilai 16,33. Setiap aset mengandung suatu resiko kerugian dan setiap kerugian akan
mengakibatkan pengurangan terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung kerugian-kerugian tersebut. Semakin tinggi
tingkat rasio, menunjukkan semakin tinggi tingkat solvabilitas bank.
4.2.8 Risk Assets Ratio RAR
Merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets.
Tabel 4.2.8 : Data Risk Assets Ratio Tahun 2005-2007
Tahun No Nama
Perusahaan 2005 2006 2007
1 PT. Bank Pan Indonesia, Tbk
13,47 23,66
19,76 2
PT. Bank Central Asia, Tbk 23,59
24,32 21,37
3 PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk
11,40 16,34
14,49 4
PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk 13,99
14,10 15,93
5 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk
16,98 18,11
16,06 6
PT. Bank Bukopin, Tbk 6,51
9,12 8,36
7 PT. Bank Danamon, Tbk
19,38 19,36
17,31 8
PT. Bank Lippo, Tbk 11,27
14,83 14,24
9 PT. Bank Mandiri Persero, Tbk
18,04 20,02
17,53 10
PT. Bank Mega, Tbk 10,45
14,51 17,75
11 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
11,87 13,06
11,23 12
PT. Bank NISP, Tbk 13,29
13,93 14,78
Sumber : Lampiran 2, Tabel 4, 5, 6.
Berdasarkan Tabel 4.2.8 di atas dapat diketahui bahwa selama tahun 2005-2007 perusahaan yang memiliki nilai risk assets ratio tertinggi
adalah PT. Bank Central Asia, Tbk pada tahun 2006 dengan nilai 24,32. Pada rasio ini untuk mengukur sampai sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam risk assets yang masih dapat ditutup oleh equity capital yang tersedia. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin rendah
tingkat solvabilitas bank.
4.2.9 Capital Adequacy Ratio 2 CAR 2