-2,576. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X
13
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. Hasil analisis menunjukkan bahwa model regresi cocok dan
mampu menjelaskan perubahan variabel Perubahan Laba Y, dimana pengaruhnya sebesar 55,3 sedang sisanya 44,7 [100 - 55,3]
dijelaskan oleh variabel lain selain Quick Ratio, Investing Policy Ratio, Banking Ratio, Cash Ratio, Risk Assets Ratio, Capital Adequacy Ratio2,
Return On Equity, dan Gross Yield on Total Assets. Sedangkan pengujian secara individual, variabel Return on Equity dan Gross Yield on Total
Assets berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Tingkat signifikan Quick Ratio X
1
, sebesar 0,735 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Quick Ratio X
1
adalah negatif yaitu sebesar - 0,342. Maka dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio X
1
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak
signifikannya Quick Ratio dalam memprediksi perubahan laba dapat dimungkinkan karena bank dalam memenuhi kewajiban terhadap para
deposan dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank sangat tinggi, sehingga menyebabkan beban yang ditanggung oleh bank
juga tinggi, yang selanjutnya menyebabkan penurunan pada tingkat laba, akan tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar tidak signifikan.
Tingkat signifikan Investing Policy Ratio X
2
, sebesar 0,803 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Investing Policy Ratio X
2
adalah positif yaitu sebesar 0,253. Maka dapat disimpulkan bahwa Investing Policy
Ratio X
2
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak signifikannya Investing Policy Ratio dalam memprediksi
perubahan laba dimungkinkan karena bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposan dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang
dimiliki terlalu besar, sehingga laba yang digunakan untuk pelunasan kewajiban juga besar, akan tetapi pengaruhnya tidak signifikan.
Tingkat signifikan Banking Ratio X
3
, sebesar 0,086 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Banking Ratio X
3
adalah positif yaitu sebesar 1,781. Maka dapat disimpulkan bahwa Banking Ratio X
3
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak
signifikannya Banking Ratio dalam memprediksi perubahan laba dimungkinkan karena semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas
bank semakin rendah, sehingga menyebabkan jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil, yang selanjutnya akan
mempengaruhi laba akan tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Tingkat signifikan Cash Ratio X
5
, sebesar 0,943 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Cash Ratio X
5
adalah negatif yaitu sebesar -0,072. Maka dapat disimpulkan bahwa Cash Ratio X
5
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak signifikannya Cash
Ratio dalam memprediksi perubahan laba dapat dimungkinkan karena
bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut tinggi, sehingga menyebabkan beban
yang ditanggung bank juga tinggi, selanjutnya menyebabkan penurunan pada tingkat laba, tetapi penurunannya tidak signifikan.
Tingkat signifikan Risk Assets Ratio X
8
, sebesar 0,750 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Risk Assets Ratio X
8
adalah positif yaitu sebesar 0,322. Maka dapat disimpulkan bahwa Risk Assets Ratio X
8
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak signifikannya Risk Assets Ratio dalam memprediksi perubahan laba
dapat dimungkinkan jika resiko aset perusahaan besar, maka beban yang ditanggung perusahaan juga besar, sehingga alokasi dana untuk
menanggung resiko juga tinggi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat laba tetapi tidak signifikan.
Tingkat signifikan Capital Adequacy Ratio 2 X
9
, sebesar 0,630 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Capital Adequacy Ratio 2 X
9
adalah negatif yaitu sebesar -0,487. Maka dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio 2 X
9
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Tidak signifikannya Capital Adequacy
Ratio 2 dalam memprediksi perubahan laba dapat dimungkinkan karena apabila penyediaan modal minimum atau kecukupan modal bank naik,
maka pertumbuhan tingkat laba akan menurun karena banyak digunakan untuk penyediaan modal, akan tetapi penurunan ini tidak signifikan.
Tingkat signifikasi Return On Equity X
12
, sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Return On Equity X
12
adalah positif yaitu sebesar 5,544. Maka dapat disimpulkan bahwa Return On Equity
X
12
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Signifikannya Return On Equity dalam memprediksi perubahan laba dapat
dimungkinkan karena kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan pendapatan adalah besar, maka
tingkat laba perusahaan juga besar, sehingga pengaruhnya signifikan. Tingkat signifikasi Gross Yield on Total Assets X
13
, sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Gross Yield on Total Assets
X
13
adalah negatif yaitu sebesar -2,576. Maka dapat disimpulkan bahwa Gross Yield on Total Assets X
13
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Signifikannya Gross Yield on Total Assets
dalam memprediksi perubahan laba dapat dimungkinkan karena kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan aset
tinggi, sehingga alokasi dana untuk pengelolaan aset juga tinggi karena untuk biaya pemeliharaan. Biaya ini akan mengurangi tingkat laba dan
pengaruhnya signifikan.
4.5 Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu