32 yang berbau kartun. Oleh karena itu, pengembangan multimedia interaktif ini
akan memasukkan unsur kartun atau animasi di dalamnya agar dapat menarik minat belajar.
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan multimedia pembelajaran matematika antara lain sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zuliatin 2010: 113 dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk multimedia yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan penilaian ahli materi,
penilaian ahli media, serta hasil uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Hasil evaluasi sumatif untuk menilai kelayakan
produk menunjukkan bahwa ada peningkatan skor pre test dan post test sebesar 28,42.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Asri Ramdhani 2010: 153 dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika bagi Siswa Sekolah
Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan ditinjau dari aspek pembelajaran, aspek materi, dan aspek media termasuk
dalam kategori baik. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Lestiana Berti Nugraheni 2012: 74 dengan
judul “Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Pedes”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa produk pengembangan multimedia interaktif ditinjau dari aspek
33 pembelajaran layak digunakan sebagai sumber belajar dan ditinjau dari aspek
tampilan dan aspek pemrograman sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.
E. Kerangka Pikir
Pembelajaran matematika pada umumnya masih berpusat pada guru, di mana transfer pengetahuan hanya berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
Sementara itu, siswa pasif mendengar, mencatat apa yang disampaikan oleh guru, dan mengerjakan soal-soal latihan. Guru pada umumnya tidak menggunakan
sumber belajar yang bervariasi dan hanya mengandalkan buku teks sebagai sumber belajar. Guru juga tidak memanfaatkan media pembelajaran untuk
membantu menanamkan konsep matematika kepada siswa. Siswa kelas IV SD berada pada periode akhir masa kanak-kanak yang
harus menyelesaikan tugas-tugas perkembangan. Dalam menyelesaikan tugas- tugas perkembangan, anak tidak hanya dibantu oleh orang tua tetapi juga dibantu
oleh guru. Guru dapat membantu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan siswa dengan menciptakan iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir,
nalar, dan mengambil keputusan yang baik. Iklim intelektual ini dapat dibangun dalam proses pembelajaran salah satunya adalah menjelaskan materi pembelajaran
dengan menggunakan multimedia. Multimedia memiliki banyak kelebihan sehingga dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif media dalam pembelajaran matematika. Multimedia yang menggabungkan berbagai media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa.
34 Dalam multimedia, materi pembelajaran biasanya disajikan dengan memadukan
teks, gambar, suara, dan animasi sehingga sesuai dengan karakteristik anak. Dari penelitian yang relevan diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan
multimedia pembelajaran matematika jika ditinjau dari aspek pembelajaran, aspek materi, maupun aspek media termasuk dalam kategori baik sehingga layak
digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar. Hasil penelitian yang relevan tersebut dijadikan acuan untuk mengembangkan multimedia interaktif
materi penjumlahan pada bilangan bulat. Pengembangan multimedia pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa sangat diperlukan agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Apabila motivasi belajar meningkat, maka kualitas proses belajar akan meningkat, dan
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. Menurut Sugiyono
2013: 407, penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Model pengembangan yang menjadi pedoman dalam kegiatan penelitian
ini merupakan model pengembangan multimedia pembelajaran yang
dikembangkan oleh Lee Owens. Model pengembangan multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh Lee Owens Sutirman, 2013: 20
meliputi beberapa tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan, dan evaluasi.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan penjabaran dari model pengembangan yang digunakan. Prosedur yang dilalui dalam penelitian dan pengembangan ini
merupakan tahapan pengembangan multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh Lee Owens. Adapun tahapan tersebut digambarkan seperti bagan di bawah
ini.
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Multimedia Pembelajaran Lee Owens Sutirman, 2013: 20
1. Analisis 2. Desain
3. Pengembangan 4. Evaluasi