Deskripsi Hasil Pengembangan Produk
82 media pembelajaran matematika materi penjumlahan pada bilangan bulat untuk
siswa kelas IV SD. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, perlu dikembangkan suatu alternatif media pembelajaran yang dapat mengoptimalkan penggunaan
laboratorium komputer di sekolah sehingga sumber belajar siswa lebih beragam. Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan penggunaan komputer di sekolah adalah multimedia interaktif. Multimedia interaktif yang dikembangkan dalam penelitian ini dianggap perlu
untuk mengatasi keterbatasan media dan membantu siswa mempelajari materi penjumlahan pada bilangan bulat karena memiliki beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya. Multimedia interaktif yang dikembangkan perlu dievaluasi untuk
mengetahui kelayakannya. Hasil evaluasi oleh siswa memperoleh nilai rata-rata yang termasuk dalam kategori baik. Salah satu butir dalam indikator pembelajaran
yaitu “penggunaan multimedia memotivasi siswa untuk belajar lebih giat”, memperoleh nilai rata-rata yang termasuk dalam kategori sangat baik pada
evaluasi satu lawan satu, memperoleh nilai rata-rata yang termasuk dalam kategori baik pada evaluasi kelompok kecil, dan memperoleh nilai rata-rata yang termasuk
dalam kategori sangat baik pada evaluasi lapangan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa termotivasi untuk belajar lebih giat apabila belajar menggunakan
multimedia. Hal itu sesuai dengan pendapat Deni Darmawan 2012: 55-56 bahwa anak-anak tertarik pada sistem multimedia yang mampu menyuguhkan teks,
gambar, suara, dan animasi. Teks, gambar, dan animasi yang digunakan dalam multimedia interaktif yang dikembangkan ini berwarna-warni, tidak hanya hitam
83 dan putih sehingga lebih disukai oleh anak. Hal itu selaras dengan pernyataan
Smaldino, Lowther Russell 2014: 71 bahwa siswa lebih suka visual yang berwarna daripada visual hitam putih.
Pada saat evaluasi oleh siswa, siswa antusias dan tertarik belajar dengan menggunakan multimedia interaktif. Hal itu terlihat pada saat siswa mengerjakan
soal latihan dan evaluasi serta bermain game. Siswa sangat senang apabila dapat menjawab soal latihan dan soal evaluasi dengan benar. Siswa juga sangat senang
ketika memperoleh skor yang tinggi pada permainan dan mengulanginya apabila skornya masih belum memuaskan. Bahkan, beberapa siswa berlomba untuk
mendapatkan skor yang lebih tinggi daripada skor temannya. Hasil temuan tersebut sesuai dengan pernyataan Nana Sudjana Ahmad Rivai 2013: 2 bahwa
penggunaan media dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
Temuan lain pada saat evaluasi oleh siswa yaitu waktu yang diperlukan oleh masing-masing siswa untuk menyelesaikan program tidak sama. Ada siswa
yang dapat menyelesaikan seluruh program dalam waktu yang singkat dan ada juga siswa yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan
program. Siswa tidak merasa terbebani jika temannya dapat menyelesaikan soal terlebih dahulu atau memperoleh skor maksimal pada evaluasi atau permainan.
Justru mereka terpacu untuk mendapatkan skor yang lebih baik dari skor mereka sebelumnya sehingga siswa termotivasi untuk mengalahkan dirinya sendiri. Hal
itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yudhi Munadi 2013: 152-
84 153 bahwa multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar karena
dapat mengakomodasi kebutuhan siswa. Data hasil evaluasi oleh siswa menunjukkan bahwa terdapat dua indikator
yang memperoleh nilai rata-rata kurang dari 2,80 atau jika dikonversikan ke skala kualitatif termasuk dalam kategori cukup. Indikator pertama yaitu kejelasan suara
yang memperoleh nilai rata-rata 2,50 atau termasuk dalam kategori cukup pada saat evaluasi satu lawan satu. Hal tersebut dikarenakan ada permasalahan pada
headphone yang digunakan sehingga suara yang dihasilkan tidak jernih dan siswa memilih untuk menonaktifkan fitur suara latarnya backsound. Namun demikian,
penonaktifan suara latar backsound ini tidak mengganggu proses pembelajaran karena materi disajikan melalui teks, gambar, dan animasi. Fitur suara latar
backsound hanya digunakan sebagai pelengkap. Indikator kedua yang memperoleh nilai rata-rata rendah yaitu kejelasan
petunjuk penggunaan multimedia. Indikator tersebut memperoleh nilai rata-rata 2,60 atau termasuk dalam kategori cukup pada saat evaluasi kelompok kecil. Hal
itu dikarenakan ada beberapa siswa yang tidak membaca petunjuk penggunaan program dengan sungguh-sungguh sehingga pada saat menggunakan program
siswa kebingungan untuk melakukan navigasi. Dari sepuluh siswa yang mengikuti evaluasi kelompok kecil, dua siswa memberikan skor 1 dan satu siswa
memberikan skor 2 pada indikator kejelasan petunjuk penggunaan multimedia ini. Temuan-temuan ini menjadi masukan bagi peneliti untuk memperbaiki proses
evaluasi selanjutnya yaitu dengan memberikan pengarahan kepada siswa untuk