m. Sumberdaya Air
Pengelolaan sumberdaya air sudah harus mendapat perhatian serius, pengelolaan sumberdaya air tawar yang salah selama ini telah menimbulkan
kesengsaraan rakyat. Penggundulan hutan HPH yang tidak terkendali, penggunaan jalur airsungai sebagai lokasi pembuangan sampah, merupakan akibat kekurangannya
air tawar bagi penduduk.
n. Lingkungan Hidup
Partai Demokrat menginginkan bahwa Indonesia tetap mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan global, tetapi kontribusi Indonesia disesuaikan
dengan kemampuan nasional. Indonesia tidak seharusnya mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk melindungi kepentingan global. Kontribusi Indonesia terbaik adalah
melalui pelestarian hutan yang sekaligus menguntungkan rakyat Indonesia itu sendiri, Indonesia tidak harus mengurangi konsumsi energi untuk mengurangi emisi karbon
dioksida karena lebih banyak mencemari lingkungan global daripada Indonesia.
II.2.9. Sosial Budaya
Partai Demokrat menjunjung tinggi keragaman budaya bangsa. Semua itu akan menjadi kekuatan kita kalau kita selalu mencari sinerginya, tetapi akan
menghancurkan kita jika kita terus mencari bedanya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KEBIJAKAN POLITIK DPD PARTAI DEMOKRAT SUMATERA UTARA
PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR 2013 3.1. Kondisi internal DPD partai Demokrat Sumut menjelang penetapan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilulkada Sumut 2013.
Konsolidasi merupakan suatu tahapan penting dalam menjalankan roda organisasi termasuk partai politik. Konsolidasai dapat bersifat internal sesama anggota
partai ataupun bersifat eksternal terhadap pihak di luar partai. Konsolidasi bagi Partai Demokrat diharapkan agar segala kegiatan dan aktifitas partai yang direncanakan
akan lebih terarah dan terpadu secara berdaya guna untuk memperkuat apa yang telah dicapai dan juga mempersiapkan diri untuk maju lebih lanjut dalam rangka usaha
pencapaian tujuan partai. Kedudukannya sebagai partai penguasa membuat Partai Demokrat menjadi kuat dan stabil secara internal. Ini dikarenakan partai Demokrat
terus melakukan pemantapan konsolidasi mulai dari tingkatan bawah ranting hingga tingkatan atas nasional. Untuk mendukung pemantapan konsolidasi ini partai
Demokrat mengeluarkan panduan materi pemantapan konsolidasi. Panduan ini merupakan bahan acuan bagi semua unsur partai dalam membangun serta
memantapkan konsolidasi mulai dari didaerah sampai dengan tingkatan nasional. Melalui panduan tersebut pemantapan akan konsolidasi partai dilaksanakan mulai dari
Musyawarah Cabang Muscab, Musyawarah Daerah Musda sampai dengan Kongres. Pemantapan konsolidasi ini dimaksudkan agar tetap terjaganya semua yang
telah digariskan oleh pusat serta konstitusi demi terjaminnya semua tujuan partai. Dengan kata lain pementapan akan konsolidasi ini merupakan tuntutan dari konstitusi
dan juga tuntutan dari tujuan partai. Melalui panduan materi ini diharapkan para kader
Universitas Sumatera Utara
lebih diperkuat pemahaman dan komitmennya terhadap platform partai Demokrat. Penguatan akan pengetahuan para kader tentang program kerja partai Demokrat yang
sudah dirumuskan pada kongres partai Demokrat Mei 2010 dan juga kebijakan- kebijakan partai ditingkat propinsi Sumatera Utara akan diperjelas melalui panduan
ini. Pemantapan konsolidasi ini dilakukan dikarenakan oleh dua tuntutan yaitu, tuntutan konstitusi serta tuntutan untuk kepentingan partai. Tuntutan konstitusi yang
dimaksud berhubungan dengan pasal-pasal didalam ADART yang mengatur mengenai hak, kewajiban dan wewenang dari DPD. Mengenai tuntutan kepentingan
partai adalah dimana partai memiliki kepentingan tujuan untuk memantapkan peran partai Demokrat, maka pementapan konsolidasi sangat diperlukan. Kedua tuntutan
tersebut saling berhubungan, dimana bila tuntutan konstitusi sudah dapat terpenuhi maka tuntutan bagi kepentingan partai memenangkan calon akan terpenuhi juga.
Pemantapan konsolidasi ini juga dilakukan sampai tataran daerah dan salah satunya adalah DPD partai Demokrat Sumut. Pemantapan konsolidasi yang dilakukan oleh
DPD partai Demokrat ini seperti pelaksanaan pelatihan-pelatihan serta musyawarah seperti musda dan muscab. Melalui pemantapan konsolidasi dapat tergambar kondisi
internal partai Demokrat stabil dan sangat sedikit kemungkinan terjadi konflik. Sistematisnya tahapan-tahapan konsolidasi partai Demokrat menjadikan partai ini
cukup mendapat simpatis dari masyarakat yang coba mengenal partai ini. Kondisi ini tidak hanya sebatas pada DPP saja akan tetapi telah meluas kesemua DPD bahkan
sampai pada ranting yang ada. Salah satu DPD yang dapat dilihat adalah DPD Sumatera utara dimana partai. Demokrat mampu mewarnai Sumatera. Kemampuan
partai Demokrat untuk mewarnai Sumatera utara dapat dilihat dengan berhasilnya partai ini menempatkan 27 anggota legislatif pada DPRD Sumut untuk masa bakti
2009-2014. Angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah pada
Universitas Sumatera Utara
periode sebelumnya 2004-2009 Partai Demokrat hanya menenempatkan 10 anggota di DPRD Sumut. Keberhasilan ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi partai
Demokrat karena menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak di Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara sebagai salah satu barometer politik Indonesia
merupakan salah satu contoh suksesnya pemantapan konsolidasi yang dilakukan oleh partai Demokrat.
Melihat semua pencapaian DPD partai Demokrat Sumut selama ini berkiprah menunjukkan partai Demokrat merupakan partai yang secara internal sangat kuat dan
solid. Berdasarkan atas kondisi internal partai yang stabil dan solid serta semua pencapaian yang telah didapatkan partai Demokrat maka partai Demokrat
mempersiapkan diri untuk menghadapi Pemilukada Sumut 2013. Pemilukada 2013 merupakan ajang pembuktian kembali partai Demokrat sebagai salah satu partai yang
cukup berpengaruh setelah sebelumnya harus mengalami kekalahan pada Pemilukada 2008. Pengaruh yang dimiliki oleh partai Demokrat tentunya dikarenakan jumlah
kursi yang mereka miliki memungkinkan untuk mecalonkan kepala daerah secara tunggal tanpa melakukan koalisi dengan partai lainnya. Isu mengenai bakal calon ini
mulai berhembus semenjak ditetapkannya tahapan-tahapan Pemilukada Sumut 2013. Adapun beberapa nama yang muncul menjelang Pemilukada adalah sebagai berikut
23
1. Sutan Bathoegan
2. Cornel Simbolon
3. Benny Pasaribu
4. Gus Irawan Pasaribu
5. Asmyn Yusri Nasution
23
Hasil wawancara dengan Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sumut Zulkarnaen
Universitas Sumatera Utara
6. H.T Milwan
7. Amri Tambunan
8. H.T. Erry Nuradi
9. Rohana S. Herotomo
10. Mustofawiyah Sitompul
11. Marahalim Harahap
12. Sahrianta Tarigan
13. Hasbullah Hadi
14. Parlindungan Purba
Sementara itu yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur adalah 1.
Mindo Tua Siagian 2.
Nurhasanah
DPD partai Demokrat Sumut melihat Pemilulkada Sumut 2013 sebagai sebuah momen politis, dimana sebuah momen politis memerlukan strategi politis dan tujuan
politis. Secara tujuan politis DPD partai Demokrat melihat Pilkada Sumut 2013 merupakan kesempatan emas untuk mengkokohkan kedudukan partai Demokrat
khususnya di Sumatera Utara dan Umumnya di Indonesia dengan cara memenangkan Pilkada Sumut 2013. Posisi Partai Demokrat sebagai partai dengan kursi terbanyak di
DPRD Sumut tentu membuat mereka berhasrat untuk menjadi penguasa eksekutif. Pemilukada yang dilaksanakan Sumut merupakan Pemilukada kedua yang dilakukan
daerah ini. Pemilukada sebelumnya Demokrat harus menelan pil pahit karena calonnya mengalami kekalahan pada Pilkada 2008. Apalagi dengan memperoleh 27
kursi di DPRD Sumut maka partai Demokrat mempunyai hak untuk mencalonkan kepala daerah secara tunggal. Jumlah suara mayoritas yang mereka dapatkan pada
Universitas Sumatera Utara
pemilu 2009 membuat partai Demokrat mempunyai potensi yang besar untuk memenangkan Pemiukada 2013. Partai Demokrat juga melihat selain perubahan
politik yang terjadi cukup menguntungkan disisi lain juga ada beberapa hal yang dapat merugikan. Hal yang merugikan menurut partai Demokrat dengan melihat
perubahan politik yang terjadi ternyata belum menyeluruh, dimana dibeberapa daerah faktor cultural dan primordial masih cukup memengang peranan. Hal yang merugikan
lainnya adalah sudah cukup mengakarnya partai-partai peserta Pemilu yang lama dibeberapa daerah. Dalam menanggapi mengenai permasalahan ini partai Demokrat
melihat hal tersebut sebagai sebuah hal yang wajar dibangsa ini yang masih cenderung bersifat tradisional, terutama pemilihnya. Tradisionalnya para pemilih yang
dimaksud oleh partai Demokrat adalah masyarakat masih terjebak pada permasalahan latar belakang kedaerahan ataupun kedekatan terhadap calon maupun partai yang ada.
Masih tradisionalnya masyarakat Indonesia di beberapa daerah khususnya di Sumatera Utara sedikit menyulitkan partai Demokrat dalam mewujudkan cita-
citanya, dimana partai Demokrat sendiri belum cukup memiliki akar histori yang cukup kuat. Akar histori partai Demokrat yang belum cukup kuat menyebabkan
popularitas partai Demokrat masih terfokus pada sosok Susilo Bambang Yudoyono saja. Popularitas Susilo Bambang Yudhoyono inilah yang diandalkan partai Demokrat
untuk menyokong popularitas partai Demokrat. Walaupun Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua Dewan Pembina memiliki popularitas yang cukup baik,
akan tetapi belum cukup dapat menyokong popularitas partai Demokrat. Sosok Susilo Bambang Yudhoyono yang cukup sentralistik menjadi alasan partai Demokrat untuk
menggunakan sosok Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendongkrak popularitas partai. Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sebagai figur sentral partai Demokrat
bagi banyak kalangan. Sosok figur yang tersentralistik ini dianggap sebagai faktor
Universitas Sumatera Utara
penentu partai Demokrat. Sosok figur yang sentralistik ini dapat dilihat jelas dari perbedaan suara yang didapat partai Demokrat pada Pemilu 2004 dan 2009 dengan
perolehan suara yang didapat Susilo Bambang Yudhoyono pada saat pemilihan Presiden. Dapat dikatakan partai Demokrat bergantung pada sosok ketokohan
seseorang. Sosok ketokohan seseorang itu juga yang mempengaruhi kondisi internal dari partai Demokrat, dimana dapat dikatakan dengan menggunakan sosok ketokohan
kondisi partai Demokrat sangat rentan akan konflik. Rentannya kondisi internal partai Demokrat karena diakibatkan oleh sosok ketokohan selama ini masih dapat diatasi
oleh partai Demokrat. Tegasnya garis kepartaian yang dimiliki oleh partai Demokrat menjadi faktor lainnya kestabilan kondisi internal partai ini, dimana semua
fungsionaris dan kader sudah dapat memahami arti pentingnya apa yang telah digariskan oleh partai.
3.2. Mekanisme penetapan calon.