I.6.3.2. Pemilihan Umum Kepala Daerah
Pemilihan kepala daerah dan wakil daerah berdasarkan pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan,
pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan kepala daerah juncto Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 tahun 2005 adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dibawah pemerintahan Provinsi danatau kabupatenkota berdasarkan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Tahun 1945 untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Pasal 56 1 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 2 Pasangan calon sebagaimana yang
disebutkan dalam ayat 1 diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan pasal 56 ayat 2 dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
setelah salah satu kepala daerah dari NTB mengajukan pengujian Undang Undnag Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah terkhusus dengan kaitannya
terhadap calon perseorangan untuk ikut dalam pemilihan umum kepala daerah. Setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan tuntutan atas calon perseorangan
tersebut, maka pada tanggal 28 pemerintah menerbitkan Undang- Undang nomor 12 Tahun 2008 sebagai pengganti Undang- Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah. Diterapkannya sistem pemilihan langsung merupakan sebuah koreksi atas
penyelenggaraan pemilu kepala daerah yang selama ini dilakukan oleh Dewan
Universitas Sumatera Utara
Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. Penggunaan format pemilihan langsung merupakan sebuah tuntutan dari era demokrasi yang menginginkan liberalisasi
dibidang politik.Pemilihan umum kepala daerah juga menunjukan perkembangan kehidupan demokrasi di daerah kearah yang lebih baik. Ini disebabkan karena rakyat
didaerah diberi kebebasan dan kesempatan untuk memilih kepala daerahnya sendiri tanpa proses perwakilan.
Di Provinsi Sumatera Utara sendiri, pemilihan umum kepala daerah Pemilukada yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 merupakan pemilukada kedua
yang dilakuakan secara langsung. Sebelumnya pemilukada langsung dilakukan untuk memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2008- 2013. Pada pemilukada
tersebut pasangan Syamsul Arifin- Gatot Pujonugroho yang di usung gabungan partai- partai kecil mampu mengalahkan calon- calon yang di usung oleh partai- partai besar.
Jadi menarik untuk diteliti apakah pada pemilihan umum Gubernur dan Wakli Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 calon yang diusung partai besar seperti halnya
demokrat mampu memenangkan Pemilukada tersebut.
I.7. Metodologi Penelitian I.7.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan menggunakan pendekatan analisis yaitu suatu metode dalam meneliti satu objek, kondisi, suatu
system pemikiran, ataupun suatu peristiwa yang terjadi di masa sekarang. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta interpretasi yang tepat yang
digunakan untuk mempelajari masalah-masalah yang ada dalam masyarakat dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta hubungan-hubungan kegiatan, sikap-
Universitas Sumatera Utara