5. Mengakui adanya pluralisme
b. Ekonomi Orde Baru
Sistem ekonomi orde baru mengandung beberapa penyakit yaitu: 1.
Lebih mengentengahkan pertumbuhan yang berakibat melebarnya jurang antara yang kaya dengan yang miskin. Karena pertumbuhan menjadi ukuran
utama, mutu menjadi tidak penting, ini kelihatan dalam dunia pendidikan yang tidak mendapat bagian yang memadai dari belanja negara. Akibatnya mutu
tenaga kerja Indonesia makin ketinggalan dibanding negara lain, dengan kata lain ekonomi Indonesia sangat sulit bersaing.
2. Orde baru menganggap pemerataan akan berjalan dengan sendirinya jika
ekonomi nasional menjadi besar. Ternyata ini tidak terjadi, kelompok terbesar Indonesia yaitu nelayan, petani dan buruh dan belum terangkat kehidupannya.
3. Orde baru mengandalkan uluran tangan orang lain untuk membiayai
pembangunan dan tidak mengembangkan kemampuan sendiri. Akibatnya orde baru meninggalkan hutang luar negeri yang tidak mungkin dibayar oleh
generasi reformasi dalam jangka waktu wajar. Tidak dikembangannya kemampuan sendiri kelihatan dari rendahnya penerimaan pajak, terlalu
sedikitnya orang membayar pajak. Biaya pembangunan dibebankan kepada pembayar pajak, dinegara lain yang selanjutnya dibebankan kepada generasi
penerus secara berlebihan.
c. Pajak
Partai Demokrat berpendapat bahwa demokrasi adalah suatu sistem yang memberikan kekuasaan yang mengatur negara berada di tangan rakyat. Ini tentu ada
Universitas Sumatera Utara
konsekuensinya, rakyat harus ikut membayar biaya penyelenggaraan negara. Pembayaraan biaya penyelenggaraan negara itulah yang disebut pajak, oleh sebab itu
penerimaan pajak secara menyeluruh harus ditingkatkan. Peningkatan penerimaan pajak tidak berarti tarif pajak harus ditingkatkan atau membuat pajak baru yang
mengada-ada, Penerimaan pajak akan meningkat jika basis pajak diperluas, sehingga lebih banyak orang yang membayar pajak. Hutang luar negeri yang kita terima selama
ini adalah uang pajak dari di negara-negara pemberi pinjaman. Tentunya kita harus malu tidak mampu meningkatkan pajak sendiri untuk menjalankan negara kita,
malahan menggunakan uang pajaknya orang lain. Menurut Partai Demokrat, yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan
adalah: 1.
Memperluas basis pajak atau jumlah orang pembayar pajak, pembayaran pajak akan jauh lebih ringan apabila ditanggung lebih banyak orang.
Selama ini kurang dari tiga juta orang saja yang sudah membayar pajak dengan resmi selebihnya membayar pajak kepada oknum. Menurut
perkiraan menaikan basis pajak secara bertahap menjadi sepuluh juta tidaklah sulit dan sama sekali tidak akan memberatkan masyarakat. Jika
kebocoran pajak disumbat, maka pemerintah akan mendapat penghasilan lebih besar dan akan memberikan pelayanan masyarakat yang lebih baik
dan kesejahteraan akan meningkat. 2.
Membenahi sistem perpajakan sehingga pemungutan dan penerimaan pajak menjadi sederhana dan transparan. Perilaku aparat pajak harus dapat
diperiksa oleh aparat pengawas luar dan sistem perpajakan sederhana agar tidak menyulitkan wajib pajak
Universitas Sumatera Utara
3. Membenahi sistem pemungutan pabean yang juga di sinyalir masih sangat
banyak kebocorannya.
d. Desentralisasi Fiskal
Partai Demokrat berpendapat desentralisasi fiskal harus diperluas daerah harus mendapat bagian dari PPh dan PPN sehingga daerah terdorong untuk berinisiatif
menarik investasi didaerah tanpa desentralisasi PPh hanya mendatangkan keuntungan finansial yang tidak seberapa bagi daerah yang bersangkutan. Keuntungan PPH badan
jatuh ke pusat dana alokasi ke daerah berupa DAU apalagi DUK seyognyaya sekecil mungkin. Alokasi sebanyak-banyaknya mengikuti formula yang dikaitkan dengan
nilai tambah yang dibangkitkan didaerah. Dengan demikian maka daerah yang sangat aktif mengambil inisiatif menumbuhkan ekonominya.
e. IMF