Pajak Desentralisasi Fiskal Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

5. Mengakui adanya pluralisme

b. Ekonomi Orde Baru

Sistem ekonomi orde baru mengandung beberapa penyakit yaitu: 1. Lebih mengentengahkan pertumbuhan yang berakibat melebarnya jurang antara yang kaya dengan yang miskin. Karena pertumbuhan menjadi ukuran utama, mutu menjadi tidak penting, ini kelihatan dalam dunia pendidikan yang tidak mendapat bagian yang memadai dari belanja negara. Akibatnya mutu tenaga kerja Indonesia makin ketinggalan dibanding negara lain, dengan kata lain ekonomi Indonesia sangat sulit bersaing. 2. Orde baru menganggap pemerataan akan berjalan dengan sendirinya jika ekonomi nasional menjadi besar. Ternyata ini tidak terjadi, kelompok terbesar Indonesia yaitu nelayan, petani dan buruh dan belum terangkat kehidupannya. 3. Orde baru mengandalkan uluran tangan orang lain untuk membiayai pembangunan dan tidak mengembangkan kemampuan sendiri. Akibatnya orde baru meninggalkan hutang luar negeri yang tidak mungkin dibayar oleh generasi reformasi dalam jangka waktu wajar. Tidak dikembangannya kemampuan sendiri kelihatan dari rendahnya penerimaan pajak, terlalu sedikitnya orang membayar pajak. Biaya pembangunan dibebankan kepada pembayar pajak, dinegara lain yang selanjutnya dibebankan kepada generasi penerus secara berlebihan.

c. Pajak

Partai Demokrat berpendapat bahwa demokrasi adalah suatu sistem yang memberikan kekuasaan yang mengatur negara berada di tangan rakyat. Ini tentu ada Universitas Sumatera Utara konsekuensinya, rakyat harus ikut membayar biaya penyelenggaraan negara. Pembayaraan biaya penyelenggaraan negara itulah yang disebut pajak, oleh sebab itu penerimaan pajak secara menyeluruh harus ditingkatkan. Peningkatan penerimaan pajak tidak berarti tarif pajak harus ditingkatkan atau membuat pajak baru yang mengada-ada, Penerimaan pajak akan meningkat jika basis pajak diperluas, sehingga lebih banyak orang yang membayar pajak. Hutang luar negeri yang kita terima selama ini adalah uang pajak dari di negara-negara pemberi pinjaman. Tentunya kita harus malu tidak mampu meningkatkan pajak sendiri untuk menjalankan negara kita, malahan menggunakan uang pajaknya orang lain. Menurut Partai Demokrat, yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan adalah: 1. Memperluas basis pajak atau jumlah orang pembayar pajak, pembayaran pajak akan jauh lebih ringan apabila ditanggung lebih banyak orang. Selama ini kurang dari tiga juta orang saja yang sudah membayar pajak dengan resmi selebihnya membayar pajak kepada oknum. Menurut perkiraan menaikan basis pajak secara bertahap menjadi sepuluh juta tidaklah sulit dan sama sekali tidak akan memberatkan masyarakat. Jika kebocoran pajak disumbat, maka pemerintah akan mendapat penghasilan lebih besar dan akan memberikan pelayanan masyarakat yang lebih baik dan kesejahteraan akan meningkat. 2. Membenahi sistem perpajakan sehingga pemungutan dan penerimaan pajak menjadi sederhana dan transparan. Perilaku aparat pajak harus dapat diperiksa oleh aparat pengawas luar dan sistem perpajakan sederhana agar tidak menyulitkan wajib pajak Universitas Sumatera Utara 3. Membenahi sistem pemungutan pabean yang juga di sinyalir masih sangat banyak kebocorannya.

d. Desentralisasi Fiskal

Partai Demokrat berpendapat desentralisasi fiskal harus diperluas daerah harus mendapat bagian dari PPh dan PPN sehingga daerah terdorong untuk berinisiatif menarik investasi didaerah tanpa desentralisasi PPh hanya mendatangkan keuntungan finansial yang tidak seberapa bagi daerah yang bersangkutan. Keuntungan PPH badan jatuh ke pusat dana alokasi ke daerah berupa DAU apalagi DUK seyognyaya sekecil mungkin. Alokasi sebanyak-banyaknya mengikuti formula yang dikaitkan dengan nilai tambah yang dibangkitkan didaerah. Dengan demikian maka daerah yang sangat aktif mengambil inisiatif menumbuhkan ekonominya.

e. IMF

Dokumen yang terkait

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kota Medan

6 62 116

Political Marketing Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2009 Di Sumut Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat

0 42 107

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

KIPRAH PARTAI POLITIK DALAM KANCAH PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR (Study pada DPW PAN dan DPD Partai Demokrat Jatim dalam Memenangkan Pasangan KarSa)

0 3 2

Rekrutmen Calon Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Lampung Tahun 2013

1 17 79

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2013-2018.

0 6 35

ANALISIS KRITIS TENTANG PERSYARATAN CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BUKAN SEBAGAI ANGGOTA PARTAI POLITIK DIKAITKAN DENGAN HAK POLITIK WARGA NEGARA.

0 1 14

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2013-2018 - repository UPI T LIN 1103943 Title

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 0 29