Kabinet Ekonomi Orde Baru

Berbagai unsur di pusat juga belum rela melepaskan kekuasaan sentralistiknya kepada daerahnya. Partai Demokrat berpendapat daerah harus terus didorong melaksanakan otonomi dengan menambah sumber keuangannya.

j. Kabinet

Partai Demokrat berpendapat, kabinet harus sederhana. Jumlah kementrian tidak perlu banyak, makin banyak kementrian makin, makin banyak biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Beberapa kementrian yang ada sekarang ini seperti Kementrian Peranan Wanita, Pendayaan Apratur Negara, Pemuda dan Olahraga, Percepatan Pembangunan Kawasan Timur dirasakan hanya menambah beban negara. Fungsi-fungsinya dapat dikerjakan oleh menteri lain yang ada. Olahraga akan lebih berkembang bila diserahkan kepada KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia dengan bantuan pembiayaan APBN dan APBD disamping pembiayaan oleh masyarakat. Yang lebih penting adakah niat untuk mengembangkan hal-hal yang jelas. Salah satu akuntabilitas publik adalah laporan tahunan kementrian kepada publik, yang saat ini belum banyak dibuat. 21 1. Mementingkan kepentingan nasional II.2.3.Ekonomi Nasional a. Ekonomi Kebangsaan Partai Demokrat mengajukan konsep ekonomi kebangsaan yang bercirikan: 2. Terbuka terhadap ekonomi lain, globalisasi 3. Tidak hanya mengejar pertumbuhan tetapi mengejar pertumbuhan yang merata 4. Lebih bersandar kepada kekuatan nasional 21 Ibid, hlm 175-179 Universitas Sumatera Utara 5. Mengakui adanya pluralisme

b. Ekonomi Orde Baru

Sistem ekonomi orde baru mengandung beberapa penyakit yaitu: 1. Lebih mengentengahkan pertumbuhan yang berakibat melebarnya jurang antara yang kaya dengan yang miskin. Karena pertumbuhan menjadi ukuran utama, mutu menjadi tidak penting, ini kelihatan dalam dunia pendidikan yang tidak mendapat bagian yang memadai dari belanja negara. Akibatnya mutu tenaga kerja Indonesia makin ketinggalan dibanding negara lain, dengan kata lain ekonomi Indonesia sangat sulit bersaing. 2. Orde baru menganggap pemerataan akan berjalan dengan sendirinya jika ekonomi nasional menjadi besar. Ternyata ini tidak terjadi, kelompok terbesar Indonesia yaitu nelayan, petani dan buruh dan belum terangkat kehidupannya. 3. Orde baru mengandalkan uluran tangan orang lain untuk membiayai pembangunan dan tidak mengembangkan kemampuan sendiri. Akibatnya orde baru meninggalkan hutang luar negeri yang tidak mungkin dibayar oleh generasi reformasi dalam jangka waktu wajar. Tidak dikembangannya kemampuan sendiri kelihatan dari rendahnya penerimaan pajak, terlalu sedikitnya orang membayar pajak. Biaya pembangunan dibebankan kepada pembayar pajak, dinegara lain yang selanjutnya dibebankan kepada generasi penerus secara berlebihan.

c. Pajak

Dokumen yang terkait

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kota Medan

6 62 116

Political Marketing Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2009 Di Sumut Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat

0 42 107

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

KIPRAH PARTAI POLITIK DALAM KANCAH PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR (Study pada DPW PAN dan DPD Partai Demokrat Jatim dalam Memenangkan Pasangan KarSa)

0 3 2

Rekrutmen Calon Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Lampung Tahun 2013

1 17 79

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2013-2018.

0 6 35

ANALISIS KRITIS TENTANG PERSYARATAN CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BUKAN SEBAGAI ANGGOTA PARTAI POLITIK DIKAITKAN DENGAN HAK POLITIK WARGA NEGARA.

0 1 14

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2013-2018 - repository UPI T LIN 1103943 Title

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 0 29