Prestasi Belajar KAJIAN TEORITIK

Ngalim Purwanto 1990:85 mengemukakan adanya ciri-ciri belajar yang meliputi empat hal yang hampir sama dengan pendapat di atas, yaitu: 1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku 2. Belajar merupakan perubahan melalui latihan atau pengalaman 3. Untuk disebut belajar maka perbuatan itu harus relatif menetap 4. Tingkah laku yang mengalami perubahan oleh karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis Keberhasilan seseorang siswa dalam kegiatan belajar salah satunya dapat dilihat dari nilai-nilai yang dilaporkan dalam raport secara periodik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumadi 1984:234 yang mengemukakan bahwa nilai yang tercantum dalam raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemampuan belajar siswa selama masa tertentu. Sumadi juga menegaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya yang dinyatakan dengan nilai-nilai raportnya. Menurut pendapat Bloom yang dikutip oleh Suharsimi 1987:205 prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Poerwadarminto 1995:787 merumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Entang 1987:7 faktor-faktor tersebut adalah : 1. Faktor internal yang meliputi : a. Intelegensi, kecerdasan, kecakapan, dan bakat b. Panca Indra c. Sikap dan kebiaasaan belajar 2. Faktor eksternal yang meliputi : a. Situasi belajar b. Kurikulum c. Keadaan lingkungan Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang belajar baik faktor psikis maupun fisik dan faktor yang berasal dari luar individu misalnya faktor lingkungan, sosial ekonomi, guru, metode mengajar dan lain-lain. Sesuai dengan pendapat diatas, Usman 1993:10 mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1. Faktor yang berasal dari diri sendiri, misalnya sikap, motivasi, minat, kecakapan nyata, kecerdasan, dan bakat. 2. Faktor yang berasal dari luar diri sendiri, misalnya lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Senada dengan pendapat diatas Suharsimi 1987:21 mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar : 1. Faktor internal a. Biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan b. Psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana hati 2. Faktor eksternal a. Manusia : di keluarga, di sekolah, di masyarakat b. Non manusia : udara, suasana, bau-bauan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang berasal dari dalam dan luar individu. 2. Pengertian Praktek Kerja Industri Praktek Kerja Industri prakerin yang dahulu adalah Program Sistem Ganda atau Praktek Kerja Lapangan merupakan kurikulum wajib bagi siswa SMK untuk melakukan praktek kerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri DuDi yang sesuai dengan program keahlian yang bersangkutan. Tujuan Prakerin salah satunya adalah untuk membelajarkan siswa untuk mempraktekan ilmu dan keterampilan yang sudah diperoleh di sekolah serta membelajarkan siswa terhadap suasana dunia kerja. Sedangkan feed back bagi sekolah adalah memperoleh masukan tentang kesesuaian antara ‘kurikulum’ dunia kerja dengan kurikulum sekolah. http:www.yasmin-barbeku.orgcontentview15434 Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, dan terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dalam PSG, lembaga pendidikan atau lembaga pelatihan lain dan industri secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program pendidikan atau program pelatihan mulai perencanaan, penyelenggaraan, dan penilaian, sampai dengan upaya penempatan lulusan. PSG adalah salah satu modal pendidikan yang paling efektif dalam mendekatkan kesesuaian antara dunia kerja itu sendiri dan penyelenggara pendidikan. Kesediaannya untuk tempat magang itu berarti dunia kerja ikut membentuk peserta didik menjadi manusia yang produktif dan berpenghasilan selama tidak mengganggu proses produksi. http:smkn1purwakarta.blogspot.com200805pengertian- pendidikan-sistem-ganda-p-s.html Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Praktek Kerja Industri yang dilaksanakan di SMK sangat membantu para siswa dalam mempraktekkan apa yang di dapat di sekolah pada dunia industri. Dengan adanya Prakerin ini para siswa dilatih jiwa berwirausaha yaitu percaya diri, tanggung jawab, disiplin, kerjasama, cepat tanggap, tekun dan ulet.

C. Minat Berwirausaha

1. Pengertian Kewirausahaan Kata wirausahawan merupakan terjemahan dari kata entrepreneur . Kata tersebut berasal dari bahasa Perancis ”entrependre” yang berarti ”bertanggungjawab”. Wirausahawan adalah orang yang bertanggungjawab dalam menyusun, mengelola dan mengatur resiko suatu usaha bisnis Machfoedz dan Machfoedz, 2004:1. Menurut Drucker, kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ability to create the new and different. Menurut Zimmere Suryana, 2003:4, kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang, sedangkan inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan Zimmere dalam Suryana, 2003:2. Jadi kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 Priyono dan Soerata, 2004:16, tentang “Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan” pada poin 1 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam modul pelatihan CEFE Creation of Enterpreses Formation of Entrepreneurs yang diadakan oleh proyek PIKM Provinsi DIY Kanwil Departemen perindustrian Provinsi DIY tanggal 5 Mei sampai dengan 13 Juni 1995 Priyono dan Soerata, 2004:16, disebutkan bahwa kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif untuk memanfaatkan peluang usaha. Istilah wirausaha pada waktu yang lalu lebih dikenal dengan istilah wiraswasta, keduanya mempunyai pengertian yang sama. Wirausaha atau wiraswasta berasal dari kata “wira” yang berarti utama, gagah, luhur dan teladan. “Swa” yang berarti sendiri, “sta”

Dokumen yang terkait

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus siswa SMAN 1 Pakem, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman.

0 7 146

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta.

1 2 131

Hubungan antara prestasi mata pelajaran kewirausahaan dan minat siswa berwiraswasta ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

0 2 145

Hubungan prestasi belajar siswa SMK dalam mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwiraswasta ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta.

1 4 139

Pengaruh praktik industri, status sosial ekonomi orang tua, dan prestasi belajar terhadap minat siswa SMK untuk berwiraswasta : studi kasus siswa-siswi kelas III, Jurusan Penjualan, SMK N I Godean dan SMK Yapemda I Sleman.

0 1 202

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 1 137

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR KEJURUAN SISWA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA Studi Kasus Kelas 2 dan 3 Jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta

0 2 139

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta - USD Repository

0 0 129

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus siswa SMAN 1 Pakem, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman - USD Repository

0 0 144