Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam
rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur menggunakan alat ukur
yaitu test. Hasil yang diperoleh itu merupakan bentuk aktualisasi diri Winkel, 1985: 16.
Keberhasilan seseorang siswa dalam kegiatan belajar salah satunya dapat dilihat dari nilai-nilai yang dilaporkan dalam raport
secara periodik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumadi 1984:234 yang mengemukakan bahwa nilai yang tercantum dalam raport
merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemampuan belajar siswa selama masa tertentu.
Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam
belajar akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih suatu pekerjaan. Prestasi belajar kejuruan siswa pada program keahlian
penjualan yang tinggi mencerminkan penguasaan keterampilan pada program keahlian penjualan yang tinggi pula. Hal ini akan sangat
mendukung apabila seseorang siswa akan berwirausaha di bidang keahlian yang ditekuninya. Sebaliknya apabila prestasi belajar
kejuruan siswa rendah dapat menimbulkan keraguan apabila akan berwirausaha karena merasa keterampilan yang dimiliki kurang
memadai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil analisis data diketahui bahwa prestasi belajar kejuruan siswa sedang sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin rendah
prestasi belajarnya maka minat berwirausaha rendah. Dengan demikian, dari hasil analisis tesebut dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar kejuruan siswa dengan minat berwirausaha memiliki hubungan yang positif dan signifikan.
78
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang
tua dengan minat berwirausaha. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan analisis koefisien korelasi menunjukkan
r
hitung
= 0,349 dan hasil pengujian
t
hitung
= 2,633 lebih besar dari
t
tabel
= 1,676. 2.
Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar kejuruan siswa dengan minat berwirausaha. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan
analisis koefisien korelasi menunjukkan
r
hitung
= 0,254 dan hasil pengujian
t
hitung
= 1,875 lebih besar dari
t
tabel
= 1,676.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyajian hasil penelitian memiliki keterbatasan dan kelemahan. Beberapa keterbatasan dan
kelemahan penulis sebagai berikut : 1.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis yang masih kurang. 2.
Penulis tidak dapat melacak kebenaran dan kejujuran responden dalam menjawab kuesioner, meskipun sebelumnya peneliti sudah berusaha untuk
meyakinkan bahwa jawaban responden akan dijamin kerahasiaannya, namun demikian penulis tetap menggunakan data asli dari responden.
C. Saran
1.
Bagi Siswa
Sebagai siswa sebaiknya selalu meningkatkan prestasi belajarnya karena hal itu merupakan kunci utama untuk meraih keberhasilan dalam
proses pembelajaran dengan cara menekuni setiap mata pelajaran sesuai dengan Program Keahlian misalnya mata pelajaran kewirausahaan,
mengelola usaha kecil, dan praktek kerja lapangan yang bisa lebih meningkatkan minat dalam menggeluti dunia usaha. Siswa juga tidak perlu
merasa malu atau minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang rendah karena modal maupun fasilitas bukanlah satu-satunya yang bisa
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha.
2.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bagi pihak sekolah dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa dengan cara
pihak sekolah mengoptimalkan sarana yang ada misal menyediakan tempat khusus bagi para siswa untuk melaksanakan kegiatan praktek
kewirausahaan. Sekolah juga dapat bekerjasama dengan lembaga pelatihan kewirausahaan agar bisa lebih meningkatkan minat berwirausaha pada