maupun dalam asuhan dan bimbingan disebut anggota keluarga. Di mana mereka harus patuh pada ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan dalam rumah tangga. Sehingga orang tua mempunyai peranan-peranan yang penting dan memiliki tanggungjawab yang besar
terhadap anggota keluarga yang berada dibawah tanggungjawabnya. Dari pengertian tersebut di atas maka, status sosial ekonomi orang
tua dapat diartikan sebagai tingkatan kemampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dilihat kepemilikan barang-barang
berharga, tingkat pendidikan orang tua dan kedudukan bapak atau ibu di dalam masyarakat.
Seorang anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi yang tinggi akan mempunyai kesempatan yang lebih luas
dalam mengembangkan kemampuan serta ketrampilan yang dimilikinya daripada seorang anak yang berasal dari keluarga yang mempunyai
status sosial ekonomi yang rendah. Orang tua yang mempunyai status sosial ekonomi sedang atau tinggi akan selalu mendampingi
perkembangan anak baik itu dalam hal pendidikan maupun dalam menyediakan fasilitas berupa alat dan modal bagi anak untuk menjadi
wirausaha. Sedangkan anak yang berasal dari keluarga yang mempunyai status sosial ekonomi rendah mempunyai kesempatan yang lebih
terbatas dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya misalnya kurangnya dukungan dari orang tua baik itu dalam
hal pendidikan, modal maupun fasilitas untuk menumbuhkan minat berwirausaha.
Dengan demikian minat berwirausaha bagi lulusan SMK tidak lepas dari keberadaan orang tua. Diduga status sosial ekonomi
mempunyai hubungan positif dengan minat berwirausaha.
2. Hubungan Prestasi Belajar Kejuruan Dengan Minat Berwirausaha
Prestasi merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar baik pada Lembaga Pendidikan Kejuruan maupun Lembaga pendidikan
Umum. Seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan sehingga prestasi atau kemampuan yang dimilikinya akan lebih tinggi.
Prestasi yang dimiliki tersebut dapat dipergunakan untuk memasuki lembaga pendidikan yang lebih tinggi, yang berarti sesuai dengan tujuan
pendidikan pada Sekolah Umum yaitu dipersiapkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi lain halnya dengan prestasi
belajar kejuruan diharapkan dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam
belajar akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih suatu pekerjaan. Prestasi belajar kejuruan siswa pada program keahlian
penjualan yang tinggi mencerminkan penguasaan keterampilan pada program keahlian penjualan yang tinggi pula. Hal ini akan sangat
mendukung apabila seseorang siswa akan berwirausaha di bidang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keahlian yang ditekuninya. Sebaliknya apabila prestasi belajar kejuruan siswa rendah dapat menimbulkan keraguan apabila akan berwirausaha
karena merasa keterampilan yang dimiliki kurang memadai. Dari uraian diatas dapat diduga bahwa prestasi belajar kejuruan siswa mempunyai
hubungan positif dengan minat berwirausaha.
F. Paradigma Penelitian
Berdasarkan pada deskripsi dan kerangka berfikir, maka akan dibuat paradigma penelitian sebagai berikut:
Status Sosial Ekonomi Orang Tua
X1 Minat Berwirausaha Y
Prestasi Belajar Kejuruan Siswa
X2
Melalui gambar diatas, maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua X1 dan prestasi belajar
kejuruan siswa X2 dengan minat berwirausaha Y. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI