Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam menyampaikan SPT Tahunan adalah tingkat kesadaran Wajib Pajak. Penelitian yang dilakukan Desi Anggraeni 2011 meneliti tentang “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Wajib Pajak dalam Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Badan” di KPP Pratama Kebayoran Lama dan pengujian yang dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Kebayoran Lama terdiri dari tiga faktor terbentuk dengan menggunakan uji kelayakan dengan metode Rotated Component Matrix, yaitu faktor pertama terdiri dari kemudahan dalam proses pengisian SPT, tingkat kesadaran Wajib Pajak Badan, dan sunset policy. Faktor kedua terdiri dari tingkat pengetahuan Wajib Pajak, sanksi dalam perpajakan, dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Faktor ketiga terdiri dari sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak.

L. Kerangka Pemikiran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa variabel dependen yaitu persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, sedangkan variabel independen yaitu persepsi pengetahuan Wajib Pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran Wajib Pajak, dan persepsi kegunaan e-filing. Penjelasan variabel-variabel dituangkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Dari kerangka pemikiran diatas, berikut ini adalah kajian yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengetahuan perpajakan digunakan oleh Wajib Pajak sebagai informasi pajak dalam melakukan tindakan pajak seperti menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang disetorkan. Pengetahuan Wajib Pajak mengenai aturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku diharapkan akan meningkatkan kepatuhan pajak, informasi yang dimiliki Wajib Pajak akan mempengaruhi mereka terhadap kepatuhan Wajib Pajak, semakin banyak informasi yang mereka ketahui maka akan membantu mereka untuk bisa memberikan tanggapan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki Wajib Pajak akan mempengaruhi keputusan mereka untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Dewi, 2013. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Y Persepsi Pengetahuan Wajib Pajak X1 Persepsi Kemudahan Pengisian SPT X2 Persepsi Kesadaran Wajib Pajak X3 Persepsi Kegunaan E-filing X4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Hubungan Persepsi Kemudahan Pengisian SPT dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Doli 2009: 10, untuk dapat menghitung, memperhitungkan dan menetapkan besarnya jumlah Pajak Penghasilannya, hal utama yang dibutuhkan Wajib Pajak adalah kemudahan. Indikator dari kemudahan itu bisa dilihat dengan kesederhanaan formulir Surat Pemberitahuan yang ada saat ini, ditunjang dengan petunjuk pengisian yang mudah dimengerti, serta pemberlakuan e-SPT yang membantu memudahkan pelaporan SPT. 3. Hubungan Persepsi Kesadaran Wajib Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Menurut Doli 2009: 10, kesadaran merupakan keinginan secara sukarela untuk menjalankan kewajiban. Sebagai warga negara yang baik, kewajibannya adalah memenuhi kewajiban perpajakan, termasuk menyampaikan SPT. Indikasi dari tingkat kesadaran Wajib Pajak ini dapat dinilai dari dua hal, yaitu kesadaran dalam hal penyampaian SPT itu sendiri yang dilakukan tanpa adanya unsur paksaan atau perasaan terpaksa, dan apakah penyampaian SPT didorong oleh pengetahuan akan pentingnya pajak untuk membiayai pembangunan. Rendahnya kesadaran Wajib Pajak berhubungan dengan kepatuhan Wajib Pajak. Kesadaran Wajib Pajak tergantung pada individual masing-masing, baik dari pengamatan dari orang lain maupun pengalaman pribadi. Sehingga apabila kesadaran Wajib Pajak terus meningkat, maka kepatuhan Wajib Pajak juga akan meningkat Safri, 2013: 18. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Hubungan Persepsi Kegunaan E-filing dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara online yang realtime melalui website Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider ASP. Dengan diterapkannya sistem e-filing diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat Wajib Pajak dalam penyampaian SPT karena Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk pengiriman data SPT, dengan kemudahan dan lebih sederhananya proses dalam administrasi perpajakan diharapkan terjadi peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak. 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalan Bun. Teknik studi kasus adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara menarik sampel dari unit sampel tertentu yang berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam Wiyono 2011: 135.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Pangkalan Bun yang terletak di Jl. H.M. Rafi’i RT. 022 RW. 09 Kelurahan Madurejo, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai April 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di ruang lingkup Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Pangkalan Bun. 2. Objek penelitian adalah persepsi pengetahuan Wajib Pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran Wajib Pajak, persepsi

Dokumen yang terkait

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 5 17

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 1 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Persepsi wajib pajak orang pribadi terhadap hubungan penerapan E-Filing dengan efisiensi pelaporan SPT : studi kasus di kantor pelayanan Pajak Pratama Sleman.

1 4 99

Hubungan antara penerapan e-SPT dan efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak : studi kasus di kantor pelayanan pajak pratama sleman.

2 11 128

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Hubungan antara penerapan e SPT dan efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak studi kasus di kantor pelayanan pajak pratama sleman

1 17 126

Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengisian SPT, Persepsi Sanksi Perpajakan, Persepsi Tingkat Kepercayaan dengan Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada KPP Pratama Ilir Timur Palembang)

0 0 12