b. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang.
Pajak yang telah dihitung kemudian disetorkan ke kas negara melalui bank atau kantor pos dengan menggunakan formulir Surat Setoran
Pajak SSP. c.
Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan pajak. Tunggakan pajak merupakan pajak terutang yang belum dilunasi oleh
Wajib Pajak setelah jatuh tempo tanggal pengenaan denda. d.
Kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT. Wajib Pajak diwajibkan untuk mengisi dan menyampaikan SPT
kepada KPP dengan batas waktu penyampaian untuk SPT Masa paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak, sedangkan untuk SPT
tahunan paling lambat 3 bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan 4 bulan untuk Wajib Pajak Badan setelah akhir tahun pajak. Wajib
Pajak akan dikenakan sanksi administrasi apabila terlambat atau tidak menyampaikan SPT.
F. Pengetahuan Wajib Pajak
1. Pengertian Pengetahuan Wajib Pajak
Pengetahuan adalah hasil kerja fikir yang merubah tidak tahu menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara
Widayati dan Nurlis, 2010. Pengetahuan peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru, Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk
melaksanakan kewajibannya
melalui sistem
menghitung, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dengan adanya sistem ini diharapkan para Wajib Pajak menghitung sesuai
dengan ketentuan perpajakan dan pemerintah menggunakan hal ini guna membangun negara Hardiningsih, 2011.
Menurut Doli 2009: 9, pengetahuan Wajib Pajak merupakan pemahaman Wajib Pajak secara menyeluruh terhadap segala peraturan
perpajakan. Selanjutnya pemahaman tersebut diimplementasikan terhadap suatu sikap patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
2. Indikator Pengetahuan Wajib Pajak
Menurut Widayati dan Nurlis 2010 dalam Lestari 2014 untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan
perpajakan, meliputi: pengetahuan mengenai kepemilikan NPWP, batas tanggal penyampaian SPT, tarif pajak, dan pengetahuan manfaat pajak.
dalam pernyataan diatas pengetahuan yang dimiliki Wajib Pajak dapat
diukur melalui pengetahuan, mengenai:
1. Pengetahuan mengenai kepemilikan NPWP.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 6, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
2. Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
Batas waktu penyampaian SPT menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 16 Tahun 2009, yaitu:
a. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 dua puluh
hari setelah akhir masa pajak; b.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 tiga bulan setelah akhir
Tahun Pajak. c.
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 empat bulan setelah akhir Tahun
Pajak. 3.
Pengetahuan mengenai tarif pajak Menurut
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor
122PMK.0102015 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP disesuaikan menjadi sebagai berikut:
a. Rp36.000.000,00 setahun untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi.
b. Rp3.000.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.
c. Rp36.000.000,00
tambahan untuk
seorang istri
yang penghasilannya
digabung dengan
penghasilan suami
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 UU Nomor 7 1983 tentang Pajak Penghasilan.
d. Rp3.000.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak tiga 3 orang
untuk setiap keluarga. Dalam Fikriningrum 2012, Penghasilan Kena Pajak PKP
adalah penghasilan yang melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak dan tarif pajak. Dengan mengetahui dan memahami mengenai tarif pajak
yang berlaku, maka akan dapat mendorong Wajib Pajak untuk dapat menghitung kewajiban pajak sendiri secara benar.
Tabel 2.1 Tarif Pajak
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5
Di atas Rp. 50.000.000,00 – Rp. 250.000.000,00
15 Di atas Rp. 250.000.000,00 - Rp. 500.000.000,00
25 Di atas Rp. 500.000.000,00
30
Sumber: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan pada pasal 17 ayat 1a.
4. Pengetahuan Manfaat Pajak
Tinggi rendahnya pengetahuan manfaat pajak terhadap kesediaan membayar pajak dapat diketahui dari pengukuran sebagai
berikut Anggraeni, 2011: a.
Pengetahuan manfaat pajak dalam pembangunan fasilitas umum. b.
Pengetahuan manfaat pajak untuk sarana pembayaran utang luar negeri.
c. Pengetahuan manfaat pajak merupakan sumber utama APBN
d. Pengetahuan manfaat pajak dalam pelayanan kesehatan oleh
pemerintah. e.
Pengetahuan manfaat pajak untuk subsidi BBM.
G. Kemudahan Pengisian SPT