55
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian  tindakan  kelas  pada  pembelajaran  dengan  menerapkan Paradigma  Pedagogi  Reflektif  PPR  di  kelas  XC  SMA  Pangudi  Luhur  St.
Louis  IX  Sedayu  ini  dilakukan  dalam  dua  siklus.  Setiap  siklus  dilakukan selama dua hari atau dua kali pertemuan. Sebelum penelitian, peneliti terlebih
dahulu  melakukan  observasi  dan  wawancara  pra  penelitian  kepada  guru  dan siswa yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di
kelas  XC.  Dalam  tahap  ini  peneliti  menggunakan  instrumen  berupa  lembar observasi,  panduan  wawancara  guru,  dan  catatan  anekdotal.  Berikut  adalah
uraian  hasil  observasi  pra  penelitian,  wawancara  dan  penerapan  PPR  pada masing-masing siklus:
1.  Pra Penelitian Observasi pra penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Februari
2012  pada  jam  pelajaran  ke-7  dan  ke-8  12.00-13.30.  Guru  mitra  dalam penelitian  ini  adalah  Ibu  P.  Weni  Triana,  S.E  sebagai  guru  bidang  studi
ekonomi  kelas  X.  Adapun  materi  yang  dipelajari  pada  saat  observasi  pra penelitian  ini  adalah  tentang  Keseimbangan  Pasar.
Dalam  observasi  pra penelitian  ini,  ada  tiga  hal  yang  diobservasi  yaitu  guru,  siswa,  dan  kelas.
Berikut uraian observasi dan wawancara pra penelitian:
a.  Observasi dan Wawancara Guru Berdasarkan  hasil  observasi  diperoleh  informasi  bahwa  pada
awal  kegiatan  pembelajaran  guru  memasuki  ruangan  kelas, mengucapkan  salam,  dan  memeriksa  kesiapan  siswa.  Sebelum
melanjutkan pembelajaran, guru  memberi kesempatan kepada peneliti untuk  memperkenalkan  diri  dan  menyampaikan  maksud  kedatangan
peneliti  ke  kelas  XC.  Setelah  itu  guru  melanjutkan  pembelajaran dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya,
dan  mengkaitkannya dengan  materi  yang akan dipelajari pada hari  itu dengan  cara  bertanya  jawab  dengan  siswa.  Tanpa  menyampaikan
tujuan  pembelajaran  terlebih  dahulu,  guru  langsung  masuk  ke  dalam materi pembelajaran.
Dalam menyampaikan materi guru selalu memberi contoh yang sesuai  dengan  kenyataan  di  masyarakat,  sehingga  siswa  lebih  mudah
untuk memahaminya. Selain itu, guru juga sering memberi pertanyaan lisan untuk menggali pengetahuan siswa dan menunjuk beberapa siswa
untuk menjawabnya. Namun demikian karena metode yang digunakan guru hanya ceramah, dan guru cenderung  berdiri  di depan  saja,  maka
beberapa  siswa  laki-laki  yang  duduk  di  barisan  belakang  mulai  ribut sehingga membuat kelas menjadi gaduh. Dengan adanya kegaduhan di
kelas  itu,  guru  mencoba  untuk  menegurnya  dengan  cara  memberi pertanyaan.  Setiap  selesai  menjelaskan,  guru  selalu  memberi
kesempatan  kepada  siswa  untuk  bertanya  tentang  materi  yang  belum
dimengerti.  Namun  di  sini  peneliti  melihat  bahwa  kurang  adanya keaktifan  pada  siswa.  Guru  memang  sudah  berusaha  untuk
mengaktifkan  siswa,  namun  proses  pembelajaran  yang  cenderung monoton  dengan  metode  ceramah  membuat  siswa  mudah  bosan
sehingga  lebih  memilih  untuk  membuat  keributan  daripada mendengarkan penjelasan guru.
Selesai  menyampaikan  materi,  guru  memberikan  latihan  soal yang  terkait  dengan  materi  yang  baru  saja  dipelajari.  Ada  beberapa
siswa yang tidak mau mengerjakan latihan soal tersebut. Namun ketika guru  meminta  untuk  dikumpulkan,  semua  siswa  dapat  mengerjakan
dengan  tertib  dan  tenang.  Selanjutnya  di  akhir  pembelajaran  guru mengajak  siswa  untuk  membuat  kesimpulan  mengenai  materi  yang
telah disampaikan, dan setelah itu guru mengucapkan salam penutup. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh guru di atas, peneliti
melihat bahwa guru tidak menyinggung nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran.  Penggunaan  media  pembelajaran  yang  kurang
bervariasi,  membuat  guru  kurang  dapat  mengembangkan  nilai kemanusiaan  pada  siswa.  Guru  cenderung  menyampaikan  aspek
competence  saja,  sedangkan  aspek  conscience  dan  compassion  siswa kurang dikembangkan. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian
No  Kegiatan yang Diamati  Ya  Tidak Catatan
1 Guru memeriksa
kesiapan belajar siswa 
Guru melihat semua siswa dan meminta
untuk menyiapkan diri
2 Guru menggali
pengalaman siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan 
Guru  memberikan pertanyaan pancingan
yang berkaitan dengan materi
3 Guru menggali
pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan 
Guru memberikan pertanyaan lisan dan
menunjuk beberapa siswa untuk
menjawabnya
4 Guru melihat sejauh
mana siswa sudah memahami materi yang
sudah diajarkan 
Guru memberikan soal latihan  yang berkaitan
dengan materi yang sudah diajarkan
5 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran 
6 Guru menjelaskan
materi secara rinci 
Guru menjelaskan materi sesuai indikator
pada RPP
7 Guru memberikan
latihan soal 
Guru memberikan latihan soal untuk
menggali pengetahuan siswa setelah
pembelajaran
8 Guru memfasilitasi
siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi
pembelajaran 
Guru tidak memberikan suatu media lain yang
dapat mendukung siswa untuk mengembangkan
nilai kemanusiaan
9 Guru menyatakan
bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat
nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
 Guru tidak menyatakan
ataupun mengajak siswa untuk mencari
nilai-nilai kemanusiaan pada materi
pembelajaran
10  Guru memberi kesempatan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok
 Guru hanya mengajar
dengan metode ceramah dari awal hingga akhir
No  Kegiatan yang Diamati  Ya  Tidak Catatan
11  Guru mengajak siswa untuk saling membantu
satu sama lain dalam pembelajaran
 Guru sendiri yang
berkeliling dan membantu siswa dalam
mengerjakan soal
12  Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
 Guru tidak menekankan
nilai kemanusiaan selama proses
pembelajaran berlangsung
13  Guru mengajak siswa untuk sharing atas
pengalaman saat diskusi 
Tidak ada diskusi kelompok
14  Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama 
15  Guru mengajak siswa untuk berefleksi
 Guru tidak memberikan
pertanyaan refleksi 16  Guru memberikan
pertanyaan refleksi selama pembelajaran
 17  Guru mengajak siswa
untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi
18  Guru memberikan pertanyaan aksi
tindakan 
Guru tidak mengajak ataupun memberikan
pertanyaan aksi
19  Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir
 Selama pembelajaran
guru tidak mengajak siswa untuk mencari
nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dalam
materi, sehingga di akhir pembelajaran pun
guru tidak menyinggung nilai
kemanusiaan
20  Guru memberikan pekerjaan rumah
 Guru tidak memberikan
pekerjaan rumah karena sudah ada latihan soal
yang dikerjakan di kelas dan dikumpulkan
Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada hari yang sama dengan menggunakan 10 pertanyaan panduan. Dari wawancara tersebut
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
1 Berapa jumlah siswa di kelas
XC? Jumlah siswa kelas XC pada
awal tahun pelajaran berjumlah 36 siswa, namun pada
pertengahan semester ada 1 siswa yang keluar dan 1 siswa
yang sakit hingga tidak mengikuti KBM dalam waktu
yang cukup lama. Sehingga jumlah sekarang adalah 34
siswa.
2 Bagaimana keadaan  kelas
XC secara umum? Keadaan kelas XC secara umum
cukup kondusif. Tetapi ada beberapa siswa yang sering
membuat kegaduhan.
3 Apakah ada permasalahan di
kelas XC khususnya dalam pembelajaran ekonomi?
Ada, sebagian besar siswa mempunyai permasalahan dalam
pembelajaran ekonomi, rata-rata nilai ekonomi banyak yang
berada di bawah KKM. KKM ekonomi adalah 70. Hal tersebut
disebabkan kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal-
soal ekonomi tersebut. Selain itu siswa cenderung malas
memahami dan menghafalkan materi ekonomi.
4 Bagaimana sikap siswa XC di
kelas saat Ibu sedang menjelaskan pelajaran
Ekonomi? Sebagian siswa memperhatikan
dan ada sebagian siswa juga yang sibuk sendiri.
5 Bagaimana dengan keaktifan
siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran
ekonomi? Dalam hal keaktifan, siswa kelas
XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam
mengemukakan pendapat.
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
6 Apakah siswa dapat
bekerjasama dengan baik saat Ibu memberi tugas
kelompok? Dalam diskusi kelompok mereka
tidak dapat bekerjasama dengan baik, semua merasa jawaban
mereka paling benar dan siswa tidak mau membantu sesama
teman dalam kelompoknya sehingga lebih memilih untuk
membagi tugas dan dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melakukan
diskusi.
7 Bagaimana sikap kejujuran
siswa kelas XC saat mengikuti ulangan harian
atau dalam hal pengumpulan tugas?
Kalau saat ulangan ada beberapa siswa yang tidak jujur, dalam
artian mereka saling menanyakan jawaban pada
temannya. Dan kalau dalam hal pengumpulan tugas, siswa XC
sering lupa mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan
atau belum pasti banyak alasan.
8 Bagaimana dengan nilai
prestasi siswa kelas XC? Ada sebagian siswa yang
nilainya kurang dari KKM. Namun jika dibandingkan
dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas XC paling tinggi.
9 Usaha apa yang dilakukan
siswa apabila ada hal yang belum dipahami?
Bertanya kepada guru atau teman yang lebih pintar.
10  Bagaimana cara Ibu meningkatkan prestasi belajar
siswa yang kurang baik? Mendekati dan memberi
motivasi secara pribadi.
b.  Observasi Siswa Sebelum  proses  pembelajaran  berlangsung,  siswa  terlebih
dahulu  menyiapkan  diri  untuk  mengikuti  pelajaran.  Setelah mempersiapkan  diri,  siswa  lalu  menyimak  penjelasan  guru  tentang
materi  yang  diajarkan.  Pada  saat  guru  menjelaskan  materi,  ada beberapa  siswa  yang  fokus  untuk  mendengarkan,  namun  ada  pula
siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik berbicara
dengan  temannya,  tidur-tiduran  di  meja,  dan  sebagainya.  Pada pembelajaran  ini  siswa  cenderung  pasif.  Mereka  akan  aktif    jika
ditunjuk  oleh  guru  untuk  menjawab  pertanyaannya.  Siswa  yang menjawab  pertanyaan  guru  pun  hanya  membaca  jawabannya  yang
terdapat  di  buku,  selanjutnya  mereka  akan  ribut  kembali.  Di  sini terlihat  jelas  bahwa  siswa  merasa  jenuh  dengan  metode  yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru memberikan soal latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak
mau  mengerjakan.  Hal-hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  siswa  tidak memiliki  hasrat  dan  minat  untuk  belajar.  Peneliti  menduga  bahwa
kondisi  siswa  yang  seperti  ini  disebabkan  karena  metode  yang digunakan  guru  monoton  dan  kurang  menarik  dalam  proses
pembelajaran.  Dari  rangkaian  kegiatan  siswa  tersebut  dapat  dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian
No  Kegiatan yang Diamati  Ya  Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti
pembelajaran 
Ada beberapa siswa yang tidak siap
mengikuti pembelajaran
2 Siswa menjawab setiap
pertanyaan guru 
Hanya siswa yang ditunjuk yang
menanggapi pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal
penting saat pembelajaran
berlangsung 
Sebagian siswa yang duduk di depan yang
mencatat
No  Kegiatan yang Diamati  Ya  Tidak Catatan
4 Siswa menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan
 Siswa cenderung
berbicara sendiri saat teman yang lain sedang
menjelaskan
5 Siswa memperhatikan
guru yang mengajar 
Hanya sebagian siswa saja yang
memperhatikan penjelasan guru
6 Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan
baik 
Tidak semua siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran
7 Siswa mengajukan
pertanyaan 
Jarang terlihat siswa yang mengajukan
pertanyaan
8 Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan dengan baik
 Banyak siswa yang
bermalas-malasan dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru
c.  Observasi Kelas Secara fisik ruang kelas XC cukup baik untuk kegiatan belajar
mengajar.  Ruang  kelas  yang  luas,  ventilasi  yang  memadai,  serta pencahayaan  yang  cukup  dapat  mendukung  proses  pembelajaran.  Di
dalam  kelas  XC,  terdapat  papan  tuliswhiteboard,  almari  kecil  untuk menyimpan  handphone  siswa  saat  kegiatan  belajar  mengajar
berlangsung,  1  meja  guru,  17  meja  siswa,  1  kursi  guru,  dan  34  kursi siswa. Pada saat peneliti melakukan observasi, ada 2 siswa yang tidak
hadir,  sehingga  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  pada  hari  itu berjumlah 32 siswa.
Suasana  kelas  pada  awalnya  sudah  kondusif,  hal  ini  terlihat pada kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Terlihat semua
siswa  membawa  buku  modul  ekonomi  sebagai  panduan  belajar mereka.  Hanya  saja  metode  yang  digunakan  guru  kurang  bervariasi.
Selain itu juga guru hanya berdiri di depan saat menjelaskan, dan tidak ada metode lain yang digunakan oleh guru selain ceramah. Kejenuhan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut menimbulkan kegaduhan di kelas  XC.  Mereka  memilih  untuk  berbicara  sendiri  dengan  temannya
daripada  mendengarkan  penjelasan  guru.  Namun,  dalam  kondisi  ini peneliti  melihat  bahwa  guru  tidak  dapat  menegur  siswa  yang  ribut
secara  tegas.  Terlihat  guru  sudah  berusaha  untuk  menegur  siswa dengan cara bijaksana, yaitu dengan memberi pertanyaan kepada siswa
yang  ribut,  namun  setelah  siswa  tersebut  menjawab  pertanyaan  guru, siswa  tersebut  kembali  ribut  lagi.  Dapat  disimpulkan  bahwa  guru
kurang  dapat  mengelola  kelas  dengan  baik.  Dari  seluruh  rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
1 Kondisi kelas nyaman dan
mendukung kegiatan belajar mengajar
 Ruang kelas
yang nyaman
2 Suasana kelas kondusif dalam
proses pembelajaran 
Kelas kondusif hanya pada
awal pembelajaran
saja
3 Buku panduan materi dimiliki
semua siswa 
Semua siswa memiliki buku
modul ekonomi
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
4 Siswa membuat kegaduhan
Pada saat guru
menjelaskan materi
5 Ada kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
diri siswa
Terlihat guru hanya
ceramah dan berdiri di
depan saja
6 Banyak siswa yang bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti
Jarang terlihat siswa
yang aktif bertanya
Berdasarkan  hasil  wawancara  dan  observasi  terhadap  guru, perilaku  siswa  dan  suasana  kelas  dapat  disimpulkan  bahwa  terdapat
beberapa  masalah di kelas XC SMA Pangudi  Luhur Sedayu. Masalah tersebut  yaitu  yang  pertama  berkaitan  dengan  competence,  bahwa
banyaknya  siswa  dengan  nilai  ekonomi  yang  berada  dibawah  KKM. Kedua  yaitu  tentang  kejujuran  siswa  yang  belum  terlihat  khususnya
pada saat ulangan harian, ada beberapa siswa yang menyontek dengan cara  bertanya  pada  temannya.  Selain  itu  juga  kurangnya  sikap
kejujuran pada siswa terlihat dalam  mengumpulkan atau  mengerjakan tugas  rumah.  Jika  ada  pekerjaan  rumah,  sebagian  besar  dari  mereka
ada  yang  tidak  mengerjakan  dan  jika  ditanya  pasti  banyak  yang beralasan.  Ketidakjujuran  tersebut  berkaitan  dengan  conscience.
Ketiga  berkaitan  dengan  compassion  adalah  sikap  siswa  yang  kurang mampu bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompoknya.
Masalah-masalah  yang  terjadi  di  kelas  XC  menggambarkan bahwa  guru  kurang  menanamkan  nilai-nilai  kemanusiaan  dalam
kegiatan  pembelajaran.  Hal  ini  tampak  pada  hasil  observasi  guru. Dalam kegiatan pembelajaran guru  lebih  sering  menggunakan  metode
ceramah.  Semua  hal  yang  disampaikan  oleh  guru  berkaitan  dengan materi.  Guru  sama  sekali  tidak  menyinggung  tentang  nilai-nilai
kemanusiaan yang terkandung dalam materi, sehingga akibatnya siswa hanya dapat mengembangkan kompetensi akademiknya saja. Jika dari
awal guru terbiasa  menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pembelajaran,  diharapkan  nantinya  selain  dapat  mengembangkan
kompetensinya,  siswa  juga  dapat  mengembangkan  nilai  bela  rasa  dan kepedulian terhadap diri sendiri maupun sesamanya. Dengan demikian
siswa  dapat  menerapkannya  dalam  kehidupan  sehari-hari  seperti halnya  dalam  kegiatan  berdiskusi  serta  kejujurannya  dalam
mengerjakan soal ujian dan pengumpulan tugas. 2.  Pelaksanaan Penelitian
a.  Siklus Pertama Siklus  pertama  ini  dilaksanakan  dalam  dua  kali  pertemuan.
Dimana  yang  pertemuan  pertama  dilakukan  pada  hari  kamis,  9 Februari  2012  dalam  waktu  2  x  45  menit  pukul  12.00  –  13.30,
sedangkan  pertemuan  kedua  dilakukan  pada  hari  Jumat,  10  Februari 2012 dalam waktu 1 x 45 menit pukul 11.00 – 11.45.  Penelitian ini
dilakukan pada pembelajaran ekonomi dengan menerapkan Paradigma
Pedagogi  Reflektif  PPR,  dengan  standar  kompetensinya  yaitu memahami  Produk  Domestik  Bruto  PDB,  Produk  Domestik
Regional  Bruto  PDRB,  Pendapatan  Nasional  Bruto  PNB,  dan Pendapatan  Nasional  PN.  Sedangkan  untuk  kompetensi  dasarnya
yaitu  menjelaskan  konsep  Produk  Domestik  Bruto  PDB,  Produk Domestik  Regional  Bruto  PDRB,  Pendapatan  Nasional  Bruto
PNB,  dan  Pendapatan  Nasional  PN.  Materi  pembelajarannya mengenai  pendapatan  nasional  yang  disampaikan  oleh  guru  mitra
yaitu Ibu Paula  Weni Triana, S.E. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas XC sebanyak 34 siswa. Keseluruhan siswa hadir pada penelitian
siklus pertama ini. 1  Perencanaan
Perencanaan  dan  persiapan  melaksanakan  pembelajaran dengan  menggunakan  Paradigma  Pedagogi  Reflektif  pada
pembelajaran  ekonomi  kelas  X  yang  dilaksanakan  pada  siklus  I dilakukan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
a  Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan waktu penelitian.
b
Membagi  siswa  ke  dalam  kelompok  dengan  dibantu  guru. Peneliti
merencanakan akan
menggunakan model
pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  dalam  melaksanakan kegiatan  pembelajarannya.  Dengan  model  pembelajaran
kooperatif  tipe  jigsaw  ini,  diharapkan  nantinya  siswa  dapat
mengembangkan  sikap  kerja  sama  compassion.  Kelompok ini  dibentuk  berdasarkan  tingkat  kemampuan  siswa  yang
berbeda-beda. c  Peneliti  dan  guru  mitra  bersama-sama  mempersiapkan
perangkat  pembelajaran  yang  akan  digunakan.  Perangkat pembelajaran  mencakup  rencana  pelaksanaan  pembelajaran
RPP, materi, lembar kerja siswa, serta media pembelajaran. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP untuk siklus pertama,  yang memuat  standar  kompetensi,  kompetensi  dasar,  indikator
dan  tujuan  pembelajaran  yang  dibagi  dalam  tiga  bagian competence,  conscience,  compassion,  materi  ajar,
langkah-langkah  pembelajaran,  metode  pembelajaran, media  dan  sumber  pembelajaran,  serta  evaluasi.  Semua
disusun secara rinci dan sistematis lampiran 1. 2 Materi Ajar
Materi  pembelajaran  dalam  siklus  1  adalah mendeskripsikan    pendapatan  nasional.  Materi  tentang
pendapatan  nasional  mencakup  pengertian  serta  konsep- konsep pendapatan nasional.
3 Lembar Kerja Siswa Lembar  kerja  siswa  meliputi  daftar  pertanyaan
sebagai bahan diskusi kelompok.
4 Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus 1
adalah viewer dan power point, yang digunakan guru dalam menyampaikan  materi. Selain  itu peneliti  juga  menyiapkan
media  pembelajaran  lain  seperti  kartu  soal  lampiran  25 sebagai
bahan diskusi
kelompok agar
dapat mengembangkan  sikap  kerja  sama  compassion  siswa.
Untuk mengembangkan
conscience siswa,
peneliti menyiapkan  video  tentang  kejujuran.  Video  pertama
menceritakan  tentang  orang  yang  mencoba  korupsi  namun tidak jadi karena  sadar akan dampaknya, sedangkan video
kedua  menceritakan  seorang  anak  kecil  yang  berusaha untuk  berbuat  jujur  demi  mendapatkan  sesuatu  yang  ia
inginkan. d  Menyiapkan  dan  menyusun  instrumen  pengumpulan  data.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari: 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lembar  observasi  guru  ini  digunakan  untuk mengetahui  kegiatan-kegiatan  guru  selama  pembelajaran
berlangsung.  Lembar  observasi  guru  dapat  dilihat  pada lampiran 4.
2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lembar  observasi  ini  digunakan  untuk  mengetahui
kegiatan-kegiatan  yang  dilakukan  oleh  siswa  selama mengikuti  pembelajaran.  Lembar  observasi  siswa  dapat
dilihat pada lampiran 8. 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas
Lembar  observasi  ini  digunakan  untuk  mengetahui suasana  kelas  secara  umum  pada  saat  proses  pembelajaran
berlangsung.  Lembar  observasi  kelas  dapat  dilihat  pada lampiran 12.
4
Soal Evaluasi Soal  evaluasi  dalam  penelitian  ini  berupa  soal  pre
test dan
soal post
test yang
digunakan untuk
membandingkan  hasil  belajar  siswa  sebelum  dan  sesudah dilaksanakannya siklus 1. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada
lampiran 15 dan 17. 3 Instrumen Penilaian Sikap dan Minat
Instrumen  ini  dirancang  untuk  mengukur  sikap  dan minat  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran  khususnya
ekonomi.  Selain  itu  instrumen  ini  juga  digunakan  untuk melihat  perkembangan  sikap  dan  minat  siswa  dari  sebelum
dan  sesudah  dilakukan  penelitian.  Instrumen  ini  berupa
kuesioner  dengan  menggunakan  skala  lima  sangat  setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
2  Tindakan Pada  tahap  tindakan  peneliti  mengimplementasikan
pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR  sesuai  dengan  rencana tindakan.
Sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai,
guru memberikan  soal  pre  test  dalam  bentuk  pilihan  ganda  dengan
jumlah  10  butir  soal.  Pre  test  digunakan  untuk  mengukur  aspek competence sebelum siswa menerima materi pembelajaran dengan
menggunakan  PPR.  Langkah-langkah  pada  tahap  tindakan  ini adalah sebagai berikut:
a  Konteks Konteks  dapat  diartikan  sebagai  kesiapan  siswa  untuk
belajar,  maka  konteks  dari  kegiatan  belajar  mengajar  pada siklus  I  ini  adalah  apersepsi  yang  dilakukan  guru.  Apersepsi
tersebut  dilakukan  melalui  tanya  jawab  dengan  siswa  secara lisan  mengenai  segala  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  konsep
pendapatan nasional. Pertanyaan tersebut antara lain: orangtua bekerja dimana? Sebagai apa?, Pendapatan orang tua per bulan
berapa?,  Pendapatan  tersebut  digunakan  untuk  apa  saja?. Berdasarkan
tanya jawab
yang dilakukan
dengan menggunakan  beberapa  pertanyaan  tersebut,  siswa  diminta
untuk  mengutarakan  pendapatnya  mengenai  pengertian
pendapatan  nasional.  Setelah  beberapa  siswa  mengutarakan tentang  pengertian  pendapatan  nasional,  kemudian  guru
menyampaikan  tujuan  pembelajaran  dan  menegaskan  kepada siswa bahwa pada hari tersebut mereka akan belajar mengenai
pendapatan nasional. b  Pengalaman
Pengalaman  yang  dimaksud  meliputi  segala  kegiatan pembelajaran  yang  memberikan  pengalaman  kepada  siswa
baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Dalam  siklus  I ini,  kegiatan  pengalaman  dimulai  dengan  guru  menjelaskan
tentang  pengertian  pendapatan  nasional  melalui  slide  power point.  Selanjutnya  guru  membagi  siswa  dalam  6  kelompok,
yang  kemudian  disebut  kelompok  asal.  Guru  memberikan kartu soal pada setiap kelompok. Setiap kelompok mendapat 6
macam kartu dengan warna yang berbeda-beda. Kartu tersebut dibagikan  pada  anggota  kelompok,  setiap  anggota  kelompok
mendapat 1 kartu. Setelah  masing-masing  siswa  mendapatkan 1  kartu,  maka  guru  meminta  setiap  siswa  untuk  membentuk
kelompok  ahli  berdasarkan  warna  kartu  yang  sama.  Bersama kelompok ahli,  siswa  mendiskusikan  materi  yang sama sesuai
dalam  isi kartu tersebut. Setelah setiap siswa  memahami  hasil diskusi  bersama  kelompok  ahli,  guru  meminta  setiap  siswa
untuk kembali  ke kelompok asal. Dalam kelompok asal, guru
memberi kesempatan
pada setiap
siswa untuk
mempresentasikan  hasil  diskusinya  bersama  kelompok  ahli secara bergantian. Selanjutnya guru menunjuk  beberapa siswa
secara  acak  untuk  menjelaskan  setiap  konsep  pendapatan nasional  berdasarkan  hasil  diskusinya  di  depan  teman-teman.
Untuk mengakhiri
diskusi kelompok
tersebut, guru
memberikan  kesimpulan  materi  dengan  menjelaskan  materi secara rinci dan sistematis melalui slide power point.
Diskusi  kelompok  yang  dilakukan  pada  pembelajaran ini  diharapkan  dapat  memupuk  nilai  kerja  sama  dalam  diri
siswa.  Untuk  itu  setelah  diskusi  kelompok,  guru  mengajak siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: apa yang
kalian rasakan dalam diskusi kelompok?, Nilai apa yang dapat kalian  petik  dari  diskusi  kelompok?.  Dari  sharing  tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu nilai  yang  dapat  dipetik  dari  pengalaman  diskusi  adalah  kerja
sama,  dan  sebagai  penguatan  guru  memberikan  penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja  sama  adalah  salah  satu  nilai  kemanusiaan  yang merupakan  aspek  compassion  yang  dikembangkan  dalam
penelitian  ini.  Sedangkan  untuk  mengembangkan  sikap conscience  siswa,  guru  menayangkan  sebuah  video.  Setelah
menonton  isi  video  tersebut,  guru  mengajak  siswa  untuk
menggali  nilai  kemanusiaan  yang  terkandung  dalam  video tersebut  dengan  memberikan  pertanyaan  sebagai  berikut:  Apa
yang sedang dilakukan oleh aktor dalam video tersebut?, Nilai kemanusiaan apa yang terkait dalam tayangan video tersebut?.
Setelah  siswa  mengetahui  bahwa  nilai  yang  berkaitan  dengan video  tersebut  adalah  nilai  kejujuran,  maka  selanjutnya  guru
memberikan  penjelasan  tentang  keterkaitan  nilai  kejujuran dengan materi pendapatan nasional.
c  Refleksi Refleksi  merupakan  suatu  proses  yang  memunculkan
makna  dalam  setiap  pengalaman  siswa  maka  dibutuhkan penegasan  yang  menjelaskan  motivasi  batin kepada seseorang
sebelum  melakukan  tindakan.  Dalam  tahap  refleksi  ini,  guru memberikan  pertanyaan  refleksi  kepada  siswa  yang  berkaitan
dengan  pembelajaran  pada  hari  itu.  Pertanyaan  refleksi tersebut  antara  lain:  Apa  yang  kalian  rasakan  dalam  diskusi
kelompok?,  Nilai  apa  yang  dapat  kalian  petik  dari  diskusi kelompok?,  Apa  keuntunganmu  jika  memiliki  kebersamaan
dalam  kerja  sama?,  Apakah  manfaat  yang  dapat  kita  rasakan jika  kita  berbuat  jujur?.  Dari  pertanyaan-pertanyaan  refleksi
tersebut,  diharapkan  siswa  dapat  menuangkan  perasaannya berdasarkan  kegiatan  yang  sudah  dialami  selama  proses
pembelajaran berlangsung.
d  Aksi Aksi  dalam  PPR  dapat  diartikan  sebagai  niat-niat  atau
tindakan  siswa  dalam  mewujudkan  refleksinya.  Setelah mengajak  siswa  untuk  merefleksikan  pembelajaran  pada  hari
itu,  guru  kembali  mengajak  siswa  untuk  dapat  mewujudkan refleksi  yang  telah  dilakukan  dengan  memberikan  pertanyaan
aksi.  Pertanyaan  aksi  tersebut  antara  lain:  Setelah  kalian menyadari
pentingnya kerja
sama dalam
kelompok, niattindakan  apa  yang  akan  dilakukan  dalam  hidup  kalian
sehari-hari?, Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran bersikap  jujur,  tindakanniat  apa  yang  akan  dilakukan
selanjutnya  dalam  hidup  kalian  sehari-hari?.  Dari  pertanyaan aksi tersebut diharapkan siswa dapat merumuskan niat-niat dan
merencanakan tindakan yang akan dilakukannya. e  Evaluasi
Evaluasi  merupakan  tinjauan  untuk  mengetahui kemajuan  yang  dicapai  dalam  proses  pembelajaran  baik  oleh
siswa maupun guru. Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal  pots  test  untuk  mengukur  aspek  competence  siswa
sesudah  menerima  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR. Soal post test berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 10 butir.
Soal post test tersebut dapat dilihat pada lampiran 17.
3  Observasi Hasil  pengamatan  observasi  dalam  penelitian  tindakan
kelas siklus I  ini dapat dipaparkan sebagai berikut: a  Observasi Guru
Pengamatan  observasi  ini  dilakukan  bersamaan dengan  pelaksanaan  siklus  pertama.  Aktivitas  guru  selama
proses  pembelajaran  dalam  siklus  pertama  disajikan  dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
 2
Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan 
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang sudah diajarkan
 4
Guru menjelaskan materi secara rinci 
5 Guru memberikan latihan soal
 6
Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang
terkait dengan materi pembelajaran 
7 Guru menyatakan bahwa dalam
setiap pembelajaran terdapat nilai- nilai kemanusiaan untuk dipetik
 8
Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
 9
Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran 
10  Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
 11  Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi 
No Kegiatan
Ya Tidak
12  Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
membacamelihat video tentang kejujuran
 13  Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama 
14  Guru mengajak siswa untuk berefleksi
 Guru memberikan pertanyaan
refleksi selama pembelajaran 
15  Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi 
16  Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
 17  Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
 18  Guru memberikan pekerjaan rumah
 Tabel  5.5  menunjukkan  bahwa  secara  umum  guru
mampu  mengelola  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR, guru  mampu  mengajak  siswa  untuk  mengaitkan  hubungan
antara  materi  dengan  konteks  pengalaman  siswa,  guru  juga memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berdiskusi.  Melalui
diskusi  kelompok  tersebut  guru  memfasilitasi  siswa  untuk mengembangkan  nilai  kerja  sama  aspek  compassion.  Untuk
mengembangkan  aspek  conscience,  guru  memfasilitasi  siswa dengan  video  yang  berkaitan  dengan  materi  pendapatan
nasional.  Video  tersebut  menceritakan  tentang  seorang  anak kecil yang menginginkan sesuatu, namun ia tidak memiliki uang
yang  cukup  karena  keluarganya  tidak  mampu  dan  ia  sendiri hanya  bekerja  sebagai  penjual  koran.  Pada  suatu  saat  ia
menemukan dompet
yang jatuh,
ia berniat
untuk mengembalikan  dompet  itu  kepada  pemiliknya,  dan  ternyata  si
pemilik  dompet  itu  memberikan  imbalan  dengan  membelikan sesuatu  yang  ia  inginkan.  Pada  akhir  pembelajaran  guru
memberikan  pertanyaan  refleksi  dan  aksi,  pertanyaan  refleksi dimaksudkan  untuk  mengajak  siswa  merefleksikan  pengalaman
belajarnya  dan  menemukan  nilai-nilai  yang  bermanfaat  dalam kehidupan  sehari-hari.  Pertanyaan  aksi  dimaksudkan  untuk
mengajak  siswa  membangun  niat  agar  dapat  mewujudkan  hasil refleksinya  tersebut.  Sebagai  penutup  pembelajaran,  guru
memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah dilakukannya penelitian siklus pertama.
b  Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Kegiatan
Ya  Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
 2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
 3
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
 4
Siswa memperhatikan guru yang mengajar
 5
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
No Kegiatan
Ya  Tidak
6 Siswa mengajukan pertanyaan
 7
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
 8
Siswa mencermati isi video tentang kejujuran dengan serius
 9
Siswa menanggapimengomentari isi video tentang kejujuran
 10  Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh 
11  Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
 Tabel  5.6  menunjukkan  bahwa  pada  saat  pembelajaran
berlangsung,  seluruh  siswa  dapat  menyimak  penjelasan  guru dengan  baik.  Saat  guru  menayangkan  video  tentang  kejujuran
siswa  dapat  menyimak  dengan  serius.  Selanjutnya  pada  saat guru  memberikan  pertanyaan  refleksi  dan  aksi,  siswa  dapat
menuliskan hasil refleksi dan aksi dengan sungguh-sungguh. c  Observasi Kelompok
Aktivitas  siswa  dalam  keterlibataanya  dalam  kelompok diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
 2
Siswa memperhatikan penjelasan teman 
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan 
4 Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi 
5 Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan serius
 6
Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
Tabel  5.7  menunjukkan  bahwa  aktivitas  siswa  dalam kelompok  saat  mendiskusikan  konsep-konsep  pendapatan
nasional belum terlihat aktif. Pada siklus I ini diskusi kelompok dirancang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Dalam kelompok ahli siswa cenderung mengerjakan soal  diskusi  tersebut  sendiri-sendiri  tanpa  didiskusikan  terlebih
dahulu  dengan  teman  kelompoknya.  Saat  kembali  pada kelompok  asal,  dan  setiap  siswa  bertanggungjawab  untuk
menjelaskan  hasil  diskusinya  pada  teman  sekelompok  asalnya, hanya
beberapa siswa
yang terlihat
sungguh-sungguh melaksanakan  tanggungjawabnya.  Sementara  siswa  yang  lain
cenderung ngobrol dan sibuk sendiri. 4  Refleksi
Tahap ini merupakan refleksi dari penelitian tindakan kelas dalam  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR.  Refleksi  ini
dilakukan pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru mitra  dan  siswa.  Berikut  ini  dipaparkan  hasil  refleksi  siklus
pertama: a  Kesan guru  mitra terhadap  model dan perangkat pembelajaran
PPR:
Tabel 5.8 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
dengan metode PPR Baik. Pembelajaran
jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam kelompok
Siswa menjadi lebih tertarik dengan materi
yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Dapat meningkatkan
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Siswa dapat belajar
mandiri tanpa harus selalu diberitahu oleh
guru
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Minat siswa meningkat
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Keterbatasan waktu
karena ada pemotongan jam
pelajaran
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Dengan PPR,
pemahaman siswa langsung dapat diukur
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Meningkatkan peran
siswa dalam proses belajar mengajar
10  Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang
telah dilakukan Siswa perlu
mempelajari materi sebelum pelaksanaan
pembelajaran
No Uraian
Komentar
11  Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas Ya, karena
pembelajaran dengan metode PPR lebih
menarik
12  Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran Siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran
Tabel  5.8  menunjukkan  kesan  guru  mitra  terhadap perangkat  dan  model  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR.
Kesan  guru  tentang  komponen  pembelajaran  yang  telah diterapkan  secara  umum  sudah  cukup  baik  dan  menarik,  hanya
saja  keterbatasan  waktu  yang  masih  menjadi  hambatannya. Selain  itu  masih  ada  kendala  yang  dihadapi  berkaitan  dengan
penyampaian  materi ajar terhadap siswa. Materi  yang diajarkan melalui  pembelajaran  ini  memang  masih  baru  bagi  siswa,
sehingga siswa perlu mempelajari materi sebelum pembelajaran dimulai.
b
Kesan  siswa  terhadap  perangkat  pembelajaran  dan  model pembelajaran PPR:
Tabel 5.9 Hasil Refleksi Siswa
Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Aspek yang diamati Ya
Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari
materi Pendapatan 88
12 Lebih tahu
tentang pendapatan
nasional dan
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
Nasional? Manfaat apa yang anda
peroleh? bagaimana
menghitungnya, mendapat
kesadaran tentang
pentingnya kebersamaan
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah anda semakin berminat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran
selanjutnya? Bagaimana tanggapan
anda dengan model pembelajaran PPR
tersebut?
85 15
Menarik... hanya saja terkadang
masih membuat jenuh, suasana
kurang terasa hidup,
seru... jadi tidak menerapkan
model yang membosankan
saja.
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah anda semakin lebih memahami
materi? 79
21 Ya, sebab
semakin terbiasa.
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah anda
dapat mengembangkan nilai
kejujuran yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
85 15
Semakin sadar akan pentingnya
kejujuran.
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan 82
18 Belajar buat
kerja sama, kerja PPR, apakah anda
dapat mengembangkan nilai
kerja sama yang terkandung di dalam
materi yang terkait? sama akan
membuat hasil baik.
6 Apakah ada hambatan
yang anda temui selama mengikuti
kegiatan 58
42 Dalam kerja
kelompok tidak bisa semua aktif
masih banyak
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
pembelajaran dengan menerapkan PPR?
Hambatan apa saja yang anda temui?
yang pasif, ada teman yang tidak
konsentrasiribut sendiri.
7 Apakah Anda merasa
lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR
dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya?
76 24
Suasana baru, jadi tidak begitu
jenuh, karena PPR lebih
mudah dipahami.
Tabel 5.9 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan  model  pembelajaran  PPR.  Kesan  siswa  secara  umum  yaitu
pembelajaran lebih menarik dan ada suasana baru sehingga tidak terlalu  membosankan.  Melalui  pembelajaran  dengan  PPR  ini,
siswa  juga  dapat  mengembangkan  nilai  kejujuran  dan  kerja sama.  Hambatan  yang  masih  dijumpai  dalam  pembelajaran  ini
adalah  adanya  siswa  yang  masih  kurang  aktif  dalam  diskusi kelompok.
Penerapan  PPR  dalam  pembelajaran  ekonomi  pada siklus  I  secara  keseluruhan  komponen  pembelajaran  yang
disiapkan  peneliti  dan  guru  sudah  lengkap  dan  cukup  baik. Indikator  pembelajaran  dapat  tercapai  dengan  baik,  walaupun
tidak  semua  siswa  mengalami  peningkatan  dari  segi competence.  Hambatan  yang  ditemui  dalam  menerapkan  PPR
dalam  pembelajaran  ekonomi  adalah  siswa  kurang  mampu bekerja sama dengan  baik di  dalam kelompoknya. Dalam  kerja
kelompok, tidak bisa semua anggota kelompok aktif, masih ada anggota  kelompok  yang  pasif.  Pada  siklus  I  keberhasilan
pembelajaran  berpola  PPR  tampak  pada  aspek  conscience. Melalui  fasilitas  video  yang  diberikan  oleh  guru  tentang  cerita
korupsi, siswa dapat menangkap bahwa nilai yang dapat dipetik pada  pembelajaran  Pendapatan  Nasional  adalah  nilai  kejujuran.
Walaupun aspek ini belum dapat tercapai secara optimal, namun siswa  dapat  mengerti  tentang  pentingnya  nilai  kejujuran  dalam
kehidupan  sehari-hari,  hal  ini  dapat  dilihat  pada  hasil  refleksi siswa.  Hal-hal  yang  masih  perlu  diperbaiki  dan  ditingkatkan
pada penerapan PPR adalah kerja sama yang baik antara anggota kelompok dalam diskusi. Selain itu juga hasil belajar siswa yang
mendukung  aspek  competence  perlu  ditingkatkan,  karena  pada siklus  I  ini  hasil  belajar  siswa  kelas  XC  menunjukkan  bahwa
hampir  semua  siswa  tidak  mendapat  nilai  di  atas  KKM, walaupun  rata-rata  kelas  sebelum  dan  sesudah  diterapkannya
PPR  sudah  meningkat.  Untuk  mengatasi  permasalahan  pada aspek  competence  ini,  guru  berinisiatif  untuk  memberi  modul
dan  latihan  soal  yang  berkaitan  dengan  materi  selanjutnya, sehingga    diharapakan  pada  siklus  II  hasil  belajar  siswa  dapat
meningkat di atas  KKM. Berdasarkan  hasil  refleksi  pembelajaran  berpola  PPR  di
atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan 3C siswa dari segi
competence  dan  conscience  siswa  sudah  tampak  berkembang walaupun belum optimal. Dari segi compassion dapat dikatakan
belum  berhasil  karena  kurang  adanya  kerja  sama  dalam kelompok diskusi.
b.  Siklus Kedua Siklus  kedua  ini  dilaksanakan  pada  hari  Kamis  tanggal  16
Februari  2012  pukul  12.00-13.30,  dan  pada  hari  Jumat  tanggal  17 Februari  2012  pukul  11.00-11.45.  Standar  Kompetensi  dan
Kompetensi  dasar  yang  digunakan  sama  dengan  siklus  pertama. Sedangkan untuk indikator pada siklus kedua ini adalah siswa mampu
menghitung  konsep  Produk  Domestik  Bruto  PDB,  Produk  Nasional Bruto  PNB,  Net  National  Product  NNP,  Net  National  Income
NNI,  Personal  Income  PI,  dan  Disposable  Income  DI.  Peserta pembelajaran  yang  hadir  di  siklus  kedua  ini  berjumlah  34  siswa.
Berikut ini dideskripsikan penerapan PPR pada siklus kedua: 1  Perencanaan
Perencanaan  dan  persiapan  melaksanakan  pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada siklus II
secara  umum  sama  dengan  perencanaan  pada  siklus  I,  hanya  saja terdapat perbedaan pada bagian:
a  Materi Ajar Materi pembelajaran dalam siklus II adalah menghitung
pendapatan  nasional,  yang  mencakup  PDB,  PNB,  NNP,  NNI, PI, dan DI.
b  Lembar Kerja Siswa Lembar  Kerja  Siswa  pada  siklus  II  ini  meliputi  soal
latihan yang dikerjakan secara berkelompok. c  Media Pembelajaran
Dalam  siklus  II  proses  pembelajaran  menggunakan games.  Games  ini  dilakukan  secara  berkelompok.  Setiap
kelompok mendapat tugas untuk menyusun perhitungan rumus Pendapatan  Nasional  yang  sudah  disediakan  oleh  peneliti
secara  runtut.  Games  ini  digunakan  untuk  mengembangkan sikap  compassion  siswa.  Sedangkan  untuk  mengembangkan
sikap  conscience  siswa,  peneliti  menyiapkan  cerita  yang merupakan  kisah  nyata.  Cerita  ini  berjudul  “  Dua  Manusia
Super  di  Pinggir  Jalan”.  Kisah  tentang  dua  anak  kecil  yang menjajakan  tisu  di  keramaian  Kota  Jakarta.  Mereka  berusaha
untuk  berbuat  jujur  dengan  mengembalikan  uang  yang  bukan menjadi  haknya.  Walaupun  tidak  ada  uang  yang  bisa  untuk
mengembalikan  ke  si  pembeli,  namun  kedua  anak  tersebut berusaha  untuk  mengembalikan  dengan  barang  yang  mereka
punya, yang senilai dengan uang itu. Cerita ini mengajak siswa
untuk  memahami  bahwa di  jaman  yang  serba  mahal  ini  masih ada  orang  bahkan  anak  kecil  yang  bersikap  jujur.  Meskipun
penghasilan  mereka  rendah  namun  bagi  mereka  kejujuran sangat penting untuk dimiliki.
2  Tindakan Pada  tahap  tindakan  ini  kegiatan  yang  dilakukan  hampir
sama dengan siklus I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru memberikan soal pre test lampiran 16 dalam bentuk uraian, yang
digunakan  untuk  mengetahui  aspek  competence  sebelum  siswa menerima  materi  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR.  Dan
selanjutnya  langkah-langkah  pada  tahap  tindakan  ini  adalah sebagai berikut:
a  Konteks Sebelum  masuk  pada  konteks,  guru  menyampaikan
tujuan  pembelajaran  terlebih  dahulu.  Selanjutnya  guru melakukan  kegiatan  konteks  yang  diawali  dengan  apersepsi.
Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara
lisan mengenai
pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.  Apersepsi  ini  dilakukan  untuk  mengingatkan
kembali  pada  siswa  tentang  materi  yang  sudah  diajarkan sebelumnya.  Kemudian guru  juga  mengingatkan  kembali pada
siswa  tentang  nilai  kejujuran  dan  kerja  sama  yang  sudah diimplementasikan pada pertemuan sebelumnya.
b  Pengalaman Dalam  siklus  II  ini,  kegiatan  pengalaman  dimulai
dengan  guru  memberi  petunjuk  pada  siswa  agar  berkumpul pada  kelompoknya  masing-masing  sesuai  dengan  kelompok
pada  siklus  I.  Selanjutnya  guru  memberikan media
pembelajaran  pada  setiap  kelompok  yang  terdiri  dari  kertas manila  dengan  warna  yang  berbeda-beda  dan  amplop  yang
berisi  soal  serta  potongan-potongan  konsep  Pendapatan Nasional.  Melalui  media  tersebut,  guru  meminta  pada  setiap
kelompok  untuk  menyusun  rumusan  konsep  Pendapatan Nasional.  Kelompok  yang  dapat  menyelesaikan  permainan
dengan benar dan tercepat adalah pemenangnya, dan kelompok tersebut  harus  maju  ke  depan  untuk  mempresentasikan  hasil
pekerjaannya.  Setelah  salah  satu  kelompok  mempresentasikan hasil  pekerjaannya,  guru  memberikan  latihan  soal  untuk
dikerjakan  siswa  secara  berkelompok  tanpa  melihat  buku. Setiap  kelompok  harus  memastikan  bahwa  semua  anggotanya
dapat  mengerjakan  soal  tersebut.  Kemudian  guru  mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa
siswa secara acak menuliskan jawabannya di depan. Diskusi  kelompok  yang  dilakukan  pada  pembelajaran
ini  diharapkan  dapat  memupuk  nilai  kerja  sama  dalam  diri siswa.  Untuk  itu  setelah  diskusi  kelompok,  guru  mengajak
siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: Apa yang kalian  rasakan  dalam  mengerjakan  soal  latihan  secara
berkelompok?  Apakah  menurut  kalian  kerja  sama  itu  sangat penting  untuk  melakukan  sesuatu  hal?  Dari  sharing  tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu nilai  yang  dapat  dipetik  dari  pengalaman  diskusi  adalah  kerja
sama,  dan  sebagai  penguatan  guru  memberikan  penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja  sama  merupakan  salah  satu  nilai  kemanusiaan yang dikembangkan pada aspek compassion. Sedangkan untuk
mengembangkan  aspek  conscience  siswa,  guru  memberikan cerita  yang  berjudul  ”Dua  Manusia  Super  Di  Pinggir  Jalan”.
Siswa  diberi  kesempatan  untuk  membaca  artikel  tersebut. Selanjutnya  guru  mengajak  siswa  untuk  menggali  nilai
kemanusiaan  dari  cerita  tersebut  dengan  memberikan
pertanyaan secara lisan: Cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir
Jalan”  itu  mengisahkan  tentang  apa?  Coba  ceritakan  sambil menunjuk  beberapa  siswa  untuk  menanggapi  cerita  tersebut;
Nilai  apa  yang  dapat  kalian  petik  dari  cerita  ”Dua  Manusia Super  Di  Pinggir  Jalan”  itu?  Guru  dan  siswa  menyimpulkan
bahwa  nilai  kemanusiaan  yang  terdapat  dalam  artikel  tersebut adalah nilai kejujuran. Guru menegaskan kepada siswa tentang
pentingnya  bersikap  jujur  dan  mengkaitkan  nilai  kejujuran tersebut dengan materi Pendapatan Nasional.
c  Refleksi Seperti  pada  kegiatan  siklus  I,  dalam  tahap  refleksi  ini
guru  memberikan  pertanyaan  refleksi  kepada  siswa  yang berkaitan  dengan  pembelajaran  pada  hari  itu.  Pertanyaan
refleksi  tersebut  antara  lain:  Apa  yang  kalian  rasakan  dalam menyusun  rumusan  dan  mengerjakan  soal  latihan  tentang
Pendapatan  Nasional  secara  berkelompok?  Apa  manfaat  yang dapat  kita  peroleh  jika  kita  bisa  bekerja  sama  dengan  teman
dalam  menyelesaikan  suatu  pekerjaan?  Apakah  menurutmu kejujuran  itu  penting  untuk  dimiliki  setiap  orang?  Jelaskan
alasanmu  Sama  halnya  pada  siklus  I,  dari  pertanyaan- pertanyaan
refleksi tersebut,
diharapkan siswa
dapat menuangkan  perasaannya  berdasarkan  kegiatan  yang  sudah
dialami selama proses pembelajaran berlangsung. d  Aksi
Secara  keseluruhan  kegiatan  pada  tahap  aksi  ini  sama dengan kegiatan aksi pada siklus I. Pertanyaan  yang diberikan
juga  sama.  Siswa  diharapkan  dapat  menuangkan  niat-niatnya untuk mewujudkan hasil refleksi yang akan dilakukannya.
e  Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal post test
yang  berguna  untuk  mengukur  aspek  competence  siswa sesudah  menerima  pembelajaran  dengan  menggunakan  PPR.
Sama  seperti  soal  pre  test,  soal  post  test  ini  berbentuk  uraian yang  berkaitan  dengan  perhitungan  konsep  pendapatan
nasional.  Soal  post  test  pada  siklus  II  ini  dapat  dilihat  pada lampiran 18.
3  Observasi Hasil  pengamatan  pada  siklus  II  ini  dapat  dipaparkan
sebagai berikut: a  Observasi Guru
Pengamatan ini
dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan  siklus  kedua.  Aktivitas  guru  selama  proses
pembelajaran  dalam  siklus  pertama  disajikan  dalam  tabel berikut ini:
Tabel 5.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
 2
Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan 
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang sudah diajarkan
 4
Guru menjelaskan materi secara rinci 
No Kegiatan
Ya Tidak
5 Guru memberikan latihan soal
 6
Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang
terkait dengan materi pembelajaran 
7 Guru menyatakan bahwa dalam
setiap pembelajaran terdapat nilai- nilai kemanusiaan untuk dipetik
 8
Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
 9
Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran 
10  Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
 11  Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi 
12  Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
membacamelihat video tentang kejujuran
 13  Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama 
14  Guru mengajak siswa untuk berefleksi
 Guru memberikan pertanyaan
refleksi selama pembelajaran 
15  Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi 
16  Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
 17  Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
 18  Guru memberikan pekerjaan rumah
 Tabel  5.10  menunjukkan  bahwa  aktivitas  guru  pada
pembelajaran  di  siklus  II  secara  umum  sama  dengan  siklus  I. Namun untuk mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini
guru  lebih  memperdalam  materi  dengan  memberikan  latihan
soal.  Berbeda  dengan  siklus  I  untuk  mengembangkan  aspek conscience,  pada  akhir  pembelajaran  guru  memfasilitasi  siswa
dengan  sebuah  cerita.  Cerita  tersebut  merupakan  kisah  nyata yang mengandung sebuah nilai kamanusiaan. Selain itu di akhir
pembelajaran  guru  juga  mengingatkan  kembali  nilai-nilai kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran.
b  Observasi Siswa Aktivitas  siswa  selama  proses  pembelajaran  dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
 2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
 3
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
 4
Siswa memperhatikan guru yang mengajar
 5
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
 6
Siswa mengajukan pertanyaan 
7 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik 
8 Siswa mencermati isi cerita tentang
kejujuran dengan serius 
9 Siswa menanggapimengomentari isi
cerita tentang kejujuran 
10  Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
 11  Siswa menuliskan niat-niattindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh
Tabel 5.11  menunjukkan  bahwa siswa dapat  mengikuti proses  pembelajaran  dengan  baik.  Hanya  saja  dalam  hal
bertanya  mengenai  materi  pembelajaran  belum  terlihat  ada keberanian  pada  siswa.  Dalam  menyimak  cerita  tentang
kejujuran,  tampak  semua  siswa  terlihat  serius  saat  membaca cerita  tersebut,  sehingga  saat  guru  mengajak  sharing  dan
berefleksi siswa terlihat antusias dalam menanggapinya. c  Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibatannya dalam kelompok diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
 2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
 3
Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan
 4
Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
 5
Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan
serius 
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan
baik 
Tabel  5.12  menunjukkan  bahwa  aktivitas  siswa  saat diskusi  kelompok  dapat  dilakukan  dengan  baik.  Dalam  diskusi
kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan tugas.  Peneliti  menduga  bahwa  keaktifan  kelompok  ini
disebabkan  karena  tugas  yang  harus  mereka  selesaikan  berupa
games  dan  dilombakan  antar  kelompok,  sehingga  motivasi mereka  terlihat
lebih meningkat  dibandingkan  dengan
pembelajaran sebelumnya. 4  Refleksi
Refleksi  ini  dilakukan  pada  akhir  siklus  kedua.  Refleksi dilakukan  oleh  guru  mitra  dan  siswa.  Berikut  ini  dipaparkan  hasil
refleksi siklus kedua: a  Kesan guru  mitra terhadap perangkat dan  model  pembelajaran
PPR:
Tabel 5.13 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus II No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
dengan metode PPR Baik. Siswa dapat
mengukur pemahaman yang diperoleh setiap
pertemuan
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Baik. Semua siswa dapat berperan aktif
pada setiap kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam kelompok
Baik. Semua siswa telah melaksanakan
diskusi kelompok dengan baik
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Baik. Merangsang
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Baik. Siswa dapat
lebih mudah memahami materi
No Uraian
Komentar
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Baik. Siswa tidak bosan mengikuti
pembelajaran
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR -  Waktu kurang
-
Ada siswa yang belum siap materi
-
Suasana kelas tidak kondusif
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Sudah memiliki
pengalaman melaksanakan PTK
sehingga tinggal mengembangkan
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi
10  Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang
telah dilakukan -  Suasana kelas yang
lebih kondusif -  Waktu untuk
meresapkan materi bagi siswa
11  Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas Ya
12  Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran Siswa mudah dan
cepat memahami materi
Tabel  5.13  menunjukkan  kesan  guru  mitra  terhadap perangkat dan model pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Kesan  guru  tentang  komponen  pembelajaran  yang  telah diterapkan secara umum sudah cukup baik dan menarik, hanya
saja  keterbatasan  waktu  yang  masih  menjadi  hambatannya. Selain
itu kendala
yang dihadapi
berkaitan dengan
penyampaian materi ajar terhadap siswa. Materi yang diajarkan
melalui  pembelajaran  ini  memang  masih  baru  bagi  siswa, sehingga  siswa  perlu  waktu  yang  lebih  untuk  meresapi  materi
sebelum  diadakan  evaluasi.  Kurang  kondusifnya  kelas  juga membuat  pembelajaran  pada  siklus  II  ini  sedikit  gaduh,
mungkin  dikarenakan  ada  games  persaingan  antar  kelompok dalam  menyusun  rumusan  pendapatan  nasional,  sehingga
mengakibatkan setiap kelompok membuat kegaduhan. b  Kesan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran PPR
Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa
terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus II No
Aspek yang diamati Ya
Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari
materi Pendapatan Nasional? Manfaat
apa yang Anda peroleh?
97 3
Menjadi tahu bagaimana cara
menghitungnya, lebih paham,
dapat bekerja sama dengan
teman.
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda semakin berminat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran
selanjutnya? Bagaimana tanggapan
anda dengan model pembelajaran PPR
tersebut?
94 6
Ya. Metode PPR cukup
menarik, sebab kegiatan di
dalamnya lebih bervariatif,
senang jika pelajarannya
tidak dengan ceramah saja
karena membuat
ngantuk.
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda semakin lebih memahami
materi?
79 21
Ya, sebab cara- cara yang
disampaikan lebih jelas,
dengan PPR materi terserap
dengan mudah
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah Anda
dapat mengembangkan nilai
kejujuran yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
88 12
Banyak cerita- cerita yang bisa
dijadikan refleksi batin,
saya dapat mengembang-
kan nilai kejujuran.
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah Anda
dapat mengembangkan nilai
kerja sama yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
94 6
Kerja sama kelompok
banyak diadakan, dapat
belajar menghargai
pendapat teman lain.
6 Apakah ada hambatan
yang Anda temui selama mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
PPR? Hambatan apa saja yang anda temui?
34 66
Kelas kadang masih ribut,
tidak menemukan
hambatan apapun.
7 Apakah Anda merasa
lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR
dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya?
73 27
Lebih menarik dan variatif,
suasana baru, lebih asyik,
karena ceramahnya
berkurang
Tabel  5.14  menunjukkan  kesan  siswa  setelah  mengikuti pembelajaran  dengan  menerapkan  PPR.  Dalam  siklus  II  ini,
menurut  siswa  pembelajarannya  lebih  bervariatif,  dan  banyak
kerja  sama  kelompok  sehingga  membuat  siswa  dapat  belajar menghargai  pendapat  teman.  Hambatan  yang  dijumpai  pada
siklus I  melalui pembelajaran PPR dapat diperbaiki pada  siklus II  ini.  Terlihat  kerja  sama  siswa  dengan  kelompok  lebih  baik
jika  dibandingkan  dengan  siklus  I.  Hanya  saja  suasana  kelas yang  kurang  kondusif  masih  terlihat  di  pembelajaran  siklus  II
ini.  Namun  secara  keseluruhan  aspek  competence,  conscience, dan  compassion  dapat  tercapai  dan
lebih meningkat
dibandingkan dengan siklus I.
B. Analisis  Komparasi  tentang