55
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tindakan kelas pada pembelajaran dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR di kelas XC SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan selama dua hari atau dua kali pertemuan. Sebelum penelitian, peneliti terlebih
dahulu melakukan observasi dan wawancara pra penelitian kepada guru dan siswa yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di
kelas XC. Dalam tahap ini peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi, panduan wawancara guru, dan catatan anekdotal. Berikut adalah
uraian hasil observasi pra penelitian, wawancara dan penerapan PPR pada masing-masing siklus:
1. Pra Penelitian Observasi pra penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Februari
2012 pada jam pelajaran ke-7 dan ke-8 12.00-13.30. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu P. Weni Triana, S.E sebagai guru bidang studi
ekonomi kelas X. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi pra penelitian ini adalah tentang Keseimbangan Pasar.
Dalam observasi pra penelitian ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas.
Berikut uraian observasi dan wawancara pra penelitian:
a. Observasi dan Wawancara Guru Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa pada
awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum
melanjutkan pembelajaran, guru memberi kesempatan kepada peneliti untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan
peneliti ke kelas XC. Setelah itu guru melanjutkan pembelajaran dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya,
dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Tanpa menyampaikan
tujuan pembelajaran terlebih dahulu, guru langsung masuk ke dalam materi pembelajaran.
Dalam menyampaikan materi guru selalu memberi contoh yang sesuai dengan kenyataan di masyarakat, sehingga siswa lebih mudah
untuk memahaminya. Selain itu, guru juga sering memberi pertanyaan lisan untuk menggali pengetahuan siswa dan menunjuk beberapa siswa
untuk menjawabnya. Namun demikian karena metode yang digunakan guru hanya ceramah, dan guru cenderung berdiri di depan saja, maka
beberapa siswa laki-laki yang duduk di barisan belakang mulai ribut sehingga membuat kelas menjadi gaduh. Dengan adanya kegaduhan di
kelas itu, guru mencoba untuk menegurnya dengan cara memberi pertanyaan. Setiap selesai menjelaskan, guru selalu memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
dimengerti. Namun di sini peneliti melihat bahwa kurang adanya keaktifan pada siswa. Guru memang sudah berusaha untuk
mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton dengan metode ceramah membuat siswa mudah bosan
sehingga lebih memilih untuk membuat keributan daripada mendengarkan penjelasan guru.
Selesai menyampaikan materi, guru memberikan latihan soal yang terkait dengan materi yang baru saja dipelajari. Ada beberapa
siswa yang tidak mau mengerjakan latihan soal tersebut. Namun ketika guru meminta untuk dikumpulkan, semua siswa dapat mengerjakan
dengan tertib dan tenang. Selanjutnya di akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang
telah disampaikan, dan setelah itu guru mengucapkan salam penutup. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh guru di atas, peneliti
melihat bahwa guru tidak menyinggung nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kurang
bervariasi, membuat guru kurang dapat mengembangkan nilai kemanusiaan pada siswa. Guru cenderung menyampaikan aspek
competence saja, sedangkan aspek conscience dan compassion siswa kurang dikembangkan. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Guru memeriksa
kesiapan belajar siswa
Guru melihat semua siswa dan meminta
untuk menyiapkan diri
2 Guru menggali
pengalaman siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan pancingan
yang berkaitan dengan materi
3 Guru menggali
pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan lisan dan
menunjuk beberapa siswa untuk
menjawabnya
4 Guru melihat sejauh
mana siswa sudah memahami materi yang
sudah diajarkan
Guru memberikan soal latihan yang berkaitan
dengan materi yang sudah diajarkan
5 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
6 Guru menjelaskan
materi secara rinci
Guru menjelaskan materi sesuai indikator
pada RPP
7 Guru memberikan
latihan soal
Guru memberikan latihan soal untuk
menggali pengetahuan siswa setelah
pembelajaran
8 Guru memfasilitasi
siswa untuk mengembangkan sikap
jujur yang terkait dengan materi
pembelajaran
Guru tidak memberikan suatu media lain yang
dapat mendukung siswa untuk mengembangkan
nilai kemanusiaan
9 Guru menyatakan
bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat
nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
Guru tidak menyatakan
ataupun mengajak siswa untuk mencari
nilai-nilai kemanusiaan pada materi
pembelajaran
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok
Guru hanya mengajar
dengan metode ceramah dari awal hingga akhir
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu
satu sama lain dalam pembelajaran
Guru sendiri yang
berkeliling dan membantu siswa dalam
mengerjakan soal
12 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
Guru tidak menekankan
nilai kemanusiaan selama proses
pembelajaran berlangsung
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas
pengalaman saat diskusi
Tidak ada diskusi kelompok
14 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru tidak memberikan
pertanyaan refleksi 16 Guru memberikan
pertanyaan refleksi selama pembelajaran
17 Guru mengajak siswa
untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi
18 Guru memberikan pertanyaan aksi
tindakan
Guru tidak mengajak ataupun memberikan
pertanyaan aksi
19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir
Selama pembelajaran
guru tidak mengajak siswa untuk mencari
nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dalam
materi, sehingga di akhir pembelajaran pun
guru tidak menyinggung nilai
kemanusiaan
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Guru tidak memberikan
pekerjaan rumah karena sudah ada latihan soal
yang dikerjakan di kelas dan dikumpulkan
Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada hari yang sama dengan menggunakan 10 pertanyaan panduan. Dari wawancara tersebut
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
1 Berapa jumlah siswa di kelas
XC? Jumlah siswa kelas XC pada
awal tahun pelajaran berjumlah 36 siswa, namun pada
pertengahan semester ada 1 siswa yang keluar dan 1 siswa
yang sakit hingga tidak mengikuti KBM dalam waktu
yang cukup lama. Sehingga jumlah sekarang adalah 34
siswa.
2 Bagaimana keadaan kelas
XC secara umum? Keadaan kelas XC secara umum
cukup kondusif. Tetapi ada beberapa siswa yang sering
membuat kegaduhan.
3 Apakah ada permasalahan di
kelas XC khususnya dalam pembelajaran ekonomi?
Ada, sebagian besar siswa mempunyai permasalahan dalam
pembelajaran ekonomi, rata-rata nilai ekonomi banyak yang
berada di bawah KKM. KKM ekonomi adalah 70. Hal tersebut
disebabkan kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal-
soal ekonomi tersebut. Selain itu siswa cenderung malas
memahami dan menghafalkan materi ekonomi.
4 Bagaimana sikap siswa XC di
kelas saat Ibu sedang menjelaskan pelajaran
Ekonomi? Sebagian siswa memperhatikan
dan ada sebagian siswa juga yang sibuk sendiri.
5 Bagaimana dengan keaktifan
siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran
ekonomi? Dalam hal keaktifan, siswa kelas
XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam
mengemukakan pendapat.
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
6 Apakah siswa dapat
bekerjasama dengan baik saat Ibu memberi tugas
kelompok? Dalam diskusi kelompok mereka
tidak dapat bekerjasama dengan baik, semua merasa jawaban
mereka paling benar dan siswa tidak mau membantu sesama
teman dalam kelompoknya sehingga lebih memilih untuk
membagi tugas dan dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melakukan
diskusi.
7 Bagaimana sikap kejujuran
siswa kelas XC saat mengikuti ulangan harian
atau dalam hal pengumpulan tugas?
Kalau saat ulangan ada beberapa siswa yang tidak jujur, dalam
artian mereka saling menanyakan jawaban pada
temannya. Dan kalau dalam hal pengumpulan tugas, siswa XC
sering lupa mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan
atau belum pasti banyak alasan.
8 Bagaimana dengan nilai
prestasi siswa kelas XC? Ada sebagian siswa yang
nilainya kurang dari KKM. Namun jika dibandingkan
dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas XC paling tinggi.
9 Usaha apa yang dilakukan
siswa apabila ada hal yang belum dipahami?
Bertanya kepada guru atau teman yang lebih pintar.
10 Bagaimana cara Ibu meningkatkan prestasi belajar
siswa yang kurang baik? Mendekati dan memberi
motivasi secara pribadi.
b. Observasi Siswa Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih
dahulu menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa lalu menyimak penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan. Pada saat guru menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang fokus untuk mendengarkan, namun ada pula
siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik berbicara
dengan temannya, tidur-tiduran di meja, dan sebagainya. Pada pembelajaran ini siswa cenderung pasif. Mereka akan aktif jika
ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaannya. Siswa yang menjawab pertanyaan guru pun hanya membaca jawabannya yang
terdapat di buku, selanjutnya mereka akan ribut kembali. Di sini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru memberikan soal latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak
mau mengerjakan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan minat untuk belajar. Peneliti menduga bahwa
kondisi siswa yang seperti ini disebabkan karena metode yang digunakan guru monoton dan kurang menarik dalam proses
pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti
pembelajaran
Ada beberapa siswa yang tidak siap
mengikuti pembelajaran
2 Siswa menjawab setiap
pertanyaan guru
Hanya siswa yang ditunjuk yang
menanggapi pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal
penting saat pembelajaran
berlangsung
Sebagian siswa yang duduk di depan yang
mencatat
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
4 Siswa menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan
Siswa cenderung
berbicara sendiri saat teman yang lain sedang
menjelaskan
5 Siswa memperhatikan
guru yang mengajar
Hanya sebagian siswa saja yang
memperhatikan penjelasan guru
6 Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan
baik
Tidak semua siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran
7 Siswa mengajukan
pertanyaan
Jarang terlihat siswa yang mengajukan
pertanyaan
8 Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan dengan baik
Banyak siswa yang
bermalas-malasan dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru
c. Observasi Kelas Secara fisik ruang kelas XC cukup baik untuk kegiatan belajar
mengajar. Ruang kelas yang luas, ventilasi yang memadai, serta pencahayaan yang cukup dapat mendukung proses pembelajaran. Di
dalam kelas XC, terdapat papan tuliswhiteboard, almari kecil untuk menyimpan handphone siswa saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, 1 meja guru, 17 meja siswa, 1 kursi guru, dan 34 kursi siswa. Pada saat peneliti melakukan observasi, ada 2 siswa yang tidak
hadir, sehingga siswa yang mengikuti pembelajaran pada hari itu berjumlah 32 siswa.
Suasana kelas pada awalnya sudah kondusif, hal ini terlihat pada kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Terlihat semua
siswa membawa buku modul ekonomi sebagai panduan belajar mereka. Hanya saja metode yang digunakan guru kurang bervariasi.
Selain itu juga guru hanya berdiri di depan saat menjelaskan, dan tidak ada metode lain yang digunakan oleh guru selain ceramah. Kejenuhan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut menimbulkan kegaduhan di kelas XC. Mereka memilih untuk berbicara sendiri dengan temannya
daripada mendengarkan penjelasan guru. Namun, dalam kondisi ini peneliti melihat bahwa guru tidak dapat menegur siswa yang ribut
secara tegas. Terlihat guru sudah berusaha untuk menegur siswa dengan cara bijaksana, yaitu dengan memberi pertanyaan kepada siswa
yang ribut, namun setelah siswa tersebut menjawab pertanyaan guru, siswa tersebut kembali ribut lagi. Dapat disimpulkan bahwa guru
kurang dapat mengelola kelas dengan baik. Dari seluruh rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
1 Kondisi kelas nyaman dan
mendukung kegiatan belajar mengajar
Ruang kelas
yang nyaman
2 Suasana kelas kondusif dalam
proses pembelajaran
Kelas kondusif hanya pada
awal pembelajaran
saja
3 Buku panduan materi dimiliki
semua siswa
Semua siswa memiliki buku
modul ekonomi
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
4 Siswa membuat kegaduhan
Pada saat guru
menjelaskan materi
5 Ada kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
diri siswa
Terlihat guru hanya
ceramah dan berdiri di
depan saja
6 Banyak siswa yang bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti
Jarang terlihat siswa
yang aktif bertanya
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap guru, perilaku siswa dan suasana kelas dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa masalah di kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Masalah tersebut yaitu yang pertama berkaitan dengan competence, bahwa
banyaknya siswa dengan nilai ekonomi yang berada dibawah KKM. Kedua yaitu tentang kejujuran siswa yang belum terlihat khususnya
pada saat ulangan harian, ada beberapa siswa yang menyontek dengan cara bertanya pada temannya. Selain itu juga kurangnya sikap
kejujuran pada siswa terlihat dalam mengumpulkan atau mengerjakan tugas rumah. Jika ada pekerjaan rumah, sebagian besar dari mereka
ada yang tidak mengerjakan dan jika ditanya pasti banyak yang beralasan. Ketidakjujuran tersebut berkaitan dengan conscience.
Ketiga berkaitan dengan compassion adalah sikap siswa yang kurang mampu bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompoknya.
Masalah-masalah yang terjadi di kelas XC menggambarkan bahwa guru kurang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada hasil observasi guru. Dalam kegiatan pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode
ceramah. Semua hal yang disampaikan oleh guru berkaitan dengan materi. Guru sama sekali tidak menyinggung tentang nilai-nilai
kemanusiaan yang terkandung dalam materi, sehingga akibatnya siswa hanya dapat mengembangkan kompetensi akademiknya saja. Jika dari
awal guru terbiasa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pembelajaran, diharapkan nantinya selain dapat mengembangkan
kompetensinya, siswa juga dapat mengembangkan nilai bela rasa dan kepedulian terhadap diri sendiri maupun sesamanya. Dengan demikian
siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam kegiatan berdiskusi serta kejujurannya dalam
mengerjakan soal ujian dan pengumpulan tugas. 2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus Pertama Siklus pertama ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Dimana yang pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis, 9 Februari 2012 dalam waktu 2 x 45 menit pukul 12.00 – 13.30,
sedangkan pertemuan kedua dilakukan pada hari Jumat, 10 Februari 2012 dalam waktu 1 x 45 menit pukul 11.00 – 11.45. Penelitian ini
dilakukan pada pembelajaran ekonomi dengan menerapkan Paradigma
Pedagogi Reflektif PPR, dengan standar kompetensinya yaitu memahami Produk Domestik Bruto PDB, Produk Domestik
Regional Bruto PDRB, Pendapatan Nasional Bruto PNB, dan Pendapatan Nasional PN. Sedangkan untuk kompetensi dasarnya
yaitu menjelaskan konsep Produk Domestik Bruto PDB, Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Pendapatan Nasional Bruto
PNB, dan Pendapatan Nasional PN. Materi pembelajarannya mengenai pendapatan nasional yang disampaikan oleh guru mitra
yaitu Ibu Paula Weni Triana, S.E. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas XC sebanyak 34 siswa. Keseluruhan siswa hadir pada penelitian
siklus pertama ini. 1 Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada
pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus I dilakukan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
a Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan waktu penelitian.
b
Membagi siswa ke dalam kelompok dengan dibantu guru. Peneliti
merencanakan akan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini, diharapkan nantinya siswa dapat
mengembangkan sikap kerja sama compassion. Kelompok ini dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang
berbeda-beda. c Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP, materi, lembar kerja siswa, serta media pembelajaran. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP untuk siklus pertama, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
dan tujuan pembelajaran yang dibagi dalam tiga bagian competence, conscience, compassion, materi ajar,
langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi. Semua
disusun secara rinci dan sistematis lampiran 1. 2 Materi Ajar
Materi pembelajaran dalam siklus 1 adalah mendeskripsikan pendapatan nasional. Materi tentang
pendapatan nasional mencakup pengertian serta konsep- konsep pendapatan nasional.
3 Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa meliputi daftar pertanyaan
sebagai bahan diskusi kelompok.
4 Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus 1
adalah viewer dan power point, yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. Selain itu peneliti juga menyiapkan
media pembelajaran lain seperti kartu soal lampiran 25 sebagai
bahan diskusi
kelompok agar
dapat mengembangkan sikap kerja sama compassion siswa.
Untuk mengembangkan
conscience siswa,
peneliti menyiapkan video tentang kejujuran. Video pertama
menceritakan tentang orang yang mencoba korupsi namun tidak jadi karena sadar akan dampaknya, sedangkan video
kedua menceritakan seorang anak kecil yang berusaha untuk berbuat jujur demi mendapatkan sesuatu yang ia
inginkan. d Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari: 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan guru selama pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi guru dapat dilihat pada lampiran 4.
2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Lembar observasi siswa dapat
dilihat pada lampiran 8. 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui suasana kelas secara umum pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi kelas dapat dilihat pada lampiran 12.
4
Soal Evaluasi Soal evaluasi dalam penelitian ini berupa soal pre
test dan
soal post
test yang
digunakan untuk
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus 1. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada
lampiran 15 dan 17. 3 Instrumen Penilaian Sikap dan Minat
Instrumen ini dirancang untuk mengukur sikap dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya
ekonomi. Selain itu instrumen ini juga digunakan untuk melihat perkembangan sikap dan minat siswa dari sebelum
dan sesudah dilakukan penelitian. Instrumen ini berupa
kuesioner dengan menggunakan skala lima sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
2 Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan
pembelajaran dengan menggunakan PPR sesuai dengan rencana tindakan.
Sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai,
guru memberikan soal pre test dalam bentuk pilihan ganda dengan
jumlah 10 butir soal. Pre test digunakan untuk mengukur aspek competence sebelum siswa menerima materi pembelajaran dengan
menggunakan PPR. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut:
a Konteks Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan siswa untuk
belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini adalah apersepsi yang dilakukan guru. Apersepsi
tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep
pendapatan nasional. Pertanyaan tersebut antara lain: orangtua bekerja dimana? Sebagai apa?, Pendapatan orang tua per bulan
berapa?, Pendapatan tersebut digunakan untuk apa saja?. Berdasarkan
tanya jawab
yang dilakukan
dengan menggunakan beberapa pertanyaan tersebut, siswa diminta
untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian
pendapatan nasional. Setelah beberapa siswa mengutarakan tentang pengertian pendapatan nasional, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menegaskan kepada siswa bahwa pada hari tersebut mereka akan belajar mengenai
pendapatan nasional. b Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam siklus I ini, kegiatan pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan
tentang pengertian pendapatan nasional melalui slide power point. Selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok,
yang kemudian disebut kelompok asal. Guru memberikan kartu soal pada setiap kelompok. Setiap kelompok mendapat 6
macam kartu dengan warna yang berbeda-beda. Kartu tersebut dibagikan pada anggota kelompok, setiap anggota kelompok
mendapat 1 kartu. Setelah masing-masing siswa mendapatkan 1 kartu, maka guru meminta setiap siswa untuk membentuk
kelompok ahli berdasarkan warna kartu yang sama. Bersama kelompok ahli, siswa mendiskusikan materi yang sama sesuai
dalam isi kartu tersebut. Setelah setiap siswa memahami hasil diskusi bersama kelompok ahli, guru meminta setiap siswa
untuk kembali ke kelompok asal. Dalam kelompok asal, guru
memberi kesempatan
pada setiap
siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok ahli secara bergantian. Selanjutnya guru menunjuk beberapa siswa
secara acak untuk menjelaskan setiap konsep pendapatan nasional berdasarkan hasil diskusinya di depan teman-teman.
Untuk mengakhiri
diskusi kelompok
tersebut, guru
memberikan kesimpulan materi dengan menjelaskan materi secara rinci dan sistematis melalui slide power point.
Diskusi kelompok yang dilakukan pada pembelajaran ini diharapkan dapat memupuk nilai kerja sama dalam diri
siswa. Untuk itu setelah diskusi kelompok, guru mengajak siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: apa yang
kalian rasakan dalam diskusi kelompok?, Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?. Dari sharing tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat dipetik dari pengalaman diskusi adalah kerja
sama, dan sebagai penguatan guru memberikan penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja sama adalah salah satu nilai kemanusiaan yang merupakan aspek compassion yang dikembangkan dalam
penelitian ini. Sedangkan untuk mengembangkan sikap conscience siswa, guru menayangkan sebuah video. Setelah
menonton isi video tersebut, guru mengajak siswa untuk
menggali nilai kemanusiaan yang terkandung dalam video tersebut dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: Apa
yang sedang dilakukan oleh aktor dalam video tersebut?, Nilai kemanusiaan apa yang terkait dalam tayangan video tersebut?.
Setelah siswa mengetahui bahwa nilai yang berkaitan dengan video tersebut adalah nilai kejujuran, maka selanjutnya guru
memberikan penjelasan tentang keterkaitan nilai kejujuran dengan materi pendapatan nasional.
c Refleksi Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan
makna dalam setiap pengalaman siswa maka dibutuhkan penegasan yang menjelaskan motivasi batin kepada seseorang
sebelum melakukan tindakan. Dalam tahap refleksi ini, guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa yang berkaitan
dengan pembelajaran pada hari itu. Pertanyaan refleksi tersebut antara lain: Apa yang kalian rasakan dalam diskusi
kelompok?, Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok?, Apa keuntunganmu jika memiliki kebersamaan
dalam kerja sama?, Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?. Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi
tersebut, diharapkan siswa dapat menuangkan perasaannya berdasarkan kegiatan yang sudah dialami selama proses
pembelajaran berlangsung.
d Aksi Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai niat-niat atau
tindakan siswa dalam mewujudkan refleksinya. Setelah mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran pada hari
itu, guru kembali mengajak siswa untuk dapat mewujudkan refleksi yang telah dilakukan dengan memberikan pertanyaan
aksi. Pertanyaan aksi tersebut antara lain: Setelah kalian menyadari
pentingnya kerja
sama dalam
kelompok, niattindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian
sehari-hari?, Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran bersikap jujur, tindakanniat apa yang akan dilakukan
selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?. Dari pertanyaan aksi tersebut diharapkan siswa dapat merumuskan niat-niat dan
merencanakan tindakan yang akan dilakukannya. e Evaluasi
Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh
siswa maupun guru. Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal pots test untuk mengukur aspek competence siswa
sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan PPR. Soal post test berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 10 butir.
Soal post test tersebut dapat dilihat pada lampiran 17.
3 Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan
kelas siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut: a Observasi Guru
Pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus pertama. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2
Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4
Guru menjelaskan materi secara rinci
5 Guru memberikan latihan soal
6
Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang
terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam
setiap pembelajaran terdapat nilai- nilai kemanusiaan untuk dipetik
8
Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9
Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi
No Kegiatan
Ya Tidak
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
membacamelihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan
refleksi selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
17 Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa secara umum guru
mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan PPR, guru mampu mengajak siswa untuk mengaitkan hubungan
antara materi dengan konteks pengalaman siswa, guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Melalui
diskusi kelompok tersebut guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan nilai kerja sama aspek compassion. Untuk
mengembangkan aspek conscience, guru memfasilitasi siswa dengan video yang berkaitan dengan materi pendapatan
nasional. Video tersebut menceritakan tentang seorang anak kecil yang menginginkan sesuatu, namun ia tidak memiliki uang
yang cukup karena keluarganya tidak mampu dan ia sendiri hanya bekerja sebagai penjual koran. Pada suatu saat ia
menemukan dompet
yang jatuh,
ia berniat
untuk mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya, dan ternyata si
pemilik dompet itu memberikan imbalan dengan membelikan sesuatu yang ia inginkan. Pada akhir pembelajaran guru
memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, pertanyaan refleksi dimaksudkan untuk mengajak siswa merefleksikan pengalaman
belajarnya dan menemukan nilai-nilai yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan aksi dimaksudkan untuk
mengajak siswa membangun niat agar dapat mewujudkan hasil refleksinya tersebut. Sebagai penutup pembelajaran, guru
memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sesudah dilakukannya penelitian siklus pertama.
b Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
4
Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
No Kegiatan
Ya Tidak
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
8
Siswa mencermati isi video tentang kejujuran dengan serius
9
Siswa menanggapimengomentari isi video tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran
berlangsung, seluruh siswa dapat menyimak penjelasan guru dengan baik. Saat guru menayangkan video tentang kejujuran
siswa dapat menyimak dengan serius. Selanjutnya pada saat guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, siswa dapat
menuliskan hasil refleksi dan aksi dengan sungguh-sungguh. c Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibataanya dalam kelompok diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat
saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan serius
6
Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kelompok saat mendiskusikan konsep-konsep pendapatan
nasional belum terlihat aktif. Pada siklus I ini diskusi kelompok dirancang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Dalam kelompok ahli siswa cenderung mengerjakan soal diskusi tersebut sendiri-sendiri tanpa didiskusikan terlebih
dahulu dengan teman kelompoknya. Saat kembali pada kelompok asal, dan setiap siswa bertanggungjawab untuk
menjelaskan hasil diskusinya pada teman sekelompok asalnya, hanya
beberapa siswa
yang terlihat
sungguh-sungguh melaksanakan tanggungjawabnya. Sementara siswa yang lain
cenderung ngobrol dan sibuk sendiri. 4 Refleksi
Tahap ini merupakan refleksi dari penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini
dilakukan pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus
pertama: a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran
PPR:
Tabel 5.8 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
dengan metode PPR Baik. Pembelajaran
jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam kelompok
Siswa menjadi lebih tertarik dengan materi
yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Dapat meningkatkan
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Siswa dapat belajar
mandiri tanpa harus selalu diberitahu oleh
guru
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Minat siswa meningkat
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Keterbatasan waktu
karena ada pemotongan jam
pelajaran
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Dengan PPR,
pemahaman siswa langsung dapat diukur
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Meningkatkan peran
siswa dalam proses belajar mengajar
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang
telah dilakukan Siswa perlu
mempelajari materi sebelum pelaksanaan
pembelajaran
No Uraian
Komentar
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas Ya, karena
pembelajaran dengan metode PPR lebih
menarik
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran Siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran
Tabel 5.8 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat dan model pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum sudah cukup baik dan menarik, hanya
saja keterbatasan waktu yang masih menjadi hambatannya. Selain itu masih ada kendala yang dihadapi berkaitan dengan
penyampaian materi ajar terhadap siswa. Materi yang diajarkan melalui pembelajaran ini memang masih baru bagi siswa,
sehingga siswa perlu mempelajari materi sebelum pembelajaran dimulai.
b
Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR:
Tabel 5.9 Hasil Refleksi Siswa
Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Aspek yang diamati Ya
Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari
materi Pendapatan 88
12 Lebih tahu
tentang pendapatan
nasional dan
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
Nasional? Manfaat apa yang anda
peroleh? bagaimana
menghitungnya, mendapat
kesadaran tentang
pentingnya kebersamaan
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah anda semakin berminat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran
selanjutnya? Bagaimana tanggapan
anda dengan model pembelajaran PPR
tersebut?
85 15
Menarik... hanya saja terkadang
masih membuat jenuh, suasana
kurang terasa hidup,
seru... jadi tidak menerapkan
model yang membosankan
saja.
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah anda semakin lebih memahami
materi? 79
21 Ya, sebab
semakin terbiasa.
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah anda
dapat mengembangkan nilai
kejujuran yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
85 15
Semakin sadar akan pentingnya
kejujuran.
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan 82
18 Belajar buat
kerja sama, kerja PPR, apakah anda
dapat mengembangkan nilai
kerja sama yang terkandung di dalam
materi yang terkait? sama akan
membuat hasil baik.
6 Apakah ada hambatan
yang anda temui selama mengikuti
kegiatan 58
42 Dalam kerja
kelompok tidak bisa semua aktif
masih banyak
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
pembelajaran dengan menerapkan PPR?
Hambatan apa saja yang anda temui?
yang pasif, ada teman yang tidak
konsentrasiribut sendiri.
7 Apakah Anda merasa
lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR
dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya?
76 24
Suasana baru, jadi tidak begitu
jenuh, karena PPR lebih
mudah dipahami.
Tabel 5.9 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran PPR. Kesan siswa secara umum yaitu
pembelajaran lebih menarik dan ada suasana baru sehingga tidak terlalu membosankan. Melalui pembelajaran dengan PPR ini,
siswa juga dapat mengembangkan nilai kejujuran dan kerja sama. Hambatan yang masih dijumpai dalam pembelajaran ini
adalah adanya siswa yang masih kurang aktif dalam diskusi kelompok.
Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada siklus I secara keseluruhan komponen pembelajaran yang
disiapkan peneliti dan guru sudah lengkap dan cukup baik. Indikator pembelajaran dapat tercapai dengan baik, walaupun
tidak semua siswa mengalami peningkatan dari segi competence. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan PPR
dalam pembelajaran ekonomi adalah siswa kurang mampu bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Dalam kerja
kelompok, tidak bisa semua anggota kelompok aktif, masih ada anggota kelompok yang pasif. Pada siklus I keberhasilan
pembelajaran berpola PPR tampak pada aspek conscience. Melalui fasilitas video yang diberikan oleh guru tentang cerita
korupsi, siswa dapat menangkap bahwa nilai yang dapat dipetik pada pembelajaran Pendapatan Nasional adalah nilai kejujuran.
Walaupun aspek ini belum dapat tercapai secara optimal, namun siswa dapat mengerti tentang pentingnya nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilihat pada hasil refleksi siswa. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan
pada penerapan PPR adalah kerja sama yang baik antara anggota kelompok dalam diskusi. Selain itu juga hasil belajar siswa yang
mendukung aspek competence perlu ditingkatkan, karena pada siklus I ini hasil belajar siswa kelas XC menunjukkan bahwa
hampir semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM, walaupun rata-rata kelas sebelum dan sesudah diterapkannya
PPR sudah meningkat. Untuk mengatasi permasalahan pada aspek competence ini, guru berinisiatif untuk memberi modul
dan latihan soal yang berkaitan dengan materi selanjutnya, sehingga diharapakan pada siklus II hasil belajar siswa dapat
meningkat di atas KKM. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran berpola PPR di
atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan 3C siswa dari segi
competence dan conscience siswa sudah tampak berkembang walaupun belum optimal. Dari segi compassion dapat dikatakan
belum berhasil karena kurang adanya kerja sama dalam kelompok diskusi.
b. Siklus Kedua Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16
Februari 2012 pukul 12.00-13.30, dan pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012 pukul 11.00-11.45. Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar yang digunakan sama dengan siklus pertama. Sedangkan untuk indikator pada siklus kedua ini adalah siswa mampu
menghitung konsep Produk Domestik Bruto PDB, Produk Nasional Bruto PNB, Net National Product NNP, Net National Income
NNI, Personal Income PI, dan Disposable Income DI. Peserta pembelajaran yang hadir di siklus kedua ini berjumlah 34 siswa.
Berikut ini dideskripsikan penerapan PPR pada siklus kedua: 1 Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada siklus II
secara umum sama dengan perencanaan pada siklus I, hanya saja terdapat perbedaan pada bagian:
a Materi Ajar Materi pembelajaran dalam siklus II adalah menghitung
pendapatan nasional, yang mencakup PDB, PNB, NNP, NNI, PI, dan DI.
b Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa pada siklus II ini meliputi soal
latihan yang dikerjakan secara berkelompok. c Media Pembelajaran
Dalam siklus II proses pembelajaran menggunakan games. Games ini dilakukan secara berkelompok. Setiap
kelompok mendapat tugas untuk menyusun perhitungan rumus Pendapatan Nasional yang sudah disediakan oleh peneliti
secara runtut. Games ini digunakan untuk mengembangkan sikap compassion siswa. Sedangkan untuk mengembangkan
sikap conscience siswa, peneliti menyiapkan cerita yang merupakan kisah nyata. Cerita ini berjudul “ Dua Manusia
Super di Pinggir Jalan”. Kisah tentang dua anak kecil yang menjajakan tisu di keramaian Kota Jakarta. Mereka berusaha
untuk berbuat jujur dengan mengembalikan uang yang bukan menjadi haknya. Walaupun tidak ada uang yang bisa untuk
mengembalikan ke si pembeli, namun kedua anak tersebut berusaha untuk mengembalikan dengan barang yang mereka
punya, yang senilai dengan uang itu. Cerita ini mengajak siswa
untuk memahami bahwa di jaman yang serba mahal ini masih ada orang bahkan anak kecil yang bersikap jujur. Meskipun
penghasilan mereka rendah namun bagi mereka kejujuran sangat penting untuk dimiliki.
2 Tindakan Pada tahap tindakan ini kegiatan yang dilakukan hampir
sama dengan siklus I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru memberikan soal pre test lampiran 16 dalam bentuk uraian, yang
digunakan untuk mengetahui aspek competence sebelum siswa menerima materi pembelajaran dengan menggunakan PPR. Dan
selanjutnya langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut:
a Konteks Sebelum masuk pada konteks, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya guru melakukan kegiatan konteks yang diawali dengan apersepsi.
Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara
lisan mengenai
pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya. Apersepsi ini dilakukan untuk mengingatkan
kembali pada siswa tentang materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Kemudian guru juga mengingatkan kembali pada
siswa tentang nilai kejujuran dan kerja sama yang sudah diimplementasikan pada pertemuan sebelumnya.
b Pengalaman Dalam siklus II ini, kegiatan pengalaman dimulai
dengan guru memberi petunjuk pada siswa agar berkumpul pada kelompoknya masing-masing sesuai dengan kelompok
pada siklus I. Selanjutnya guru memberikan media
pembelajaran pada setiap kelompok yang terdiri dari kertas manila dengan warna yang berbeda-beda dan amplop yang
berisi soal serta potongan-potongan konsep Pendapatan Nasional. Melalui media tersebut, guru meminta pada setiap
kelompok untuk menyusun rumusan konsep Pendapatan Nasional. Kelompok yang dapat menyelesaikan permainan
dengan benar dan tercepat adalah pemenangnya, dan kelompok tersebut harus maju ke depan untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Setelah salah satu kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya, guru memberikan latihan soal untuk
dikerjakan siswa secara berkelompok tanpa melihat buku. Setiap kelompok harus memastikan bahwa semua anggotanya
dapat mengerjakan soal tersebut. Kemudian guru mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa
siswa secara acak menuliskan jawabannya di depan. Diskusi kelompok yang dilakukan pada pembelajaran
ini diharapkan dapat memupuk nilai kerja sama dalam diri siswa. Untuk itu setelah diskusi kelompok, guru mengajak
siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: Apa yang kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara
berkelompok? Apakah menurut kalian kerja sama itu sangat penting untuk melakukan sesuatu hal? Dari sharing tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat dipetik dari pengalaman diskusi adalah kerja
sama, dan sebagai penguatan guru memberikan penjelasan tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja sama merupakan salah satu nilai kemanusiaan yang dikembangkan pada aspek compassion. Sedangkan untuk
mengembangkan aspek conscience siswa, guru memberikan cerita yang berjudul ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan”.
Siswa diberi kesempatan untuk membaca artikel tersebut. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk menggali nilai
kemanusiaan dari cerita tersebut dengan memberikan
pertanyaan secara lisan: Cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir
Jalan” itu mengisahkan tentang apa? Coba ceritakan sambil menunjuk beberapa siswa untuk menanggapi cerita tersebut;
Nilai apa yang dapat kalian petik dari cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” itu? Guru dan siswa menyimpulkan
bahwa nilai kemanusiaan yang terdapat dalam artikel tersebut adalah nilai kejujuran. Guru menegaskan kepada siswa tentang
pentingnya bersikap jujur dan mengkaitkan nilai kejujuran tersebut dengan materi Pendapatan Nasional.
c Refleksi Seperti pada kegiatan siklus I, dalam tahap refleksi ini
guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran pada hari itu. Pertanyaan
refleksi tersebut antara lain: Apa yang kalian rasakan dalam menyusun rumusan dan mengerjakan soal latihan tentang
Pendapatan Nasional secara berkelompok? Apa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita bisa bekerja sama dengan teman
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Apakah menurutmu kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap orang? Jelaskan
alasanmu Sama halnya pada siklus I, dari pertanyaan- pertanyaan
refleksi tersebut,
diharapkan siswa
dapat menuangkan perasaannya berdasarkan kegiatan yang sudah
dialami selama proses pembelajaran berlangsung. d Aksi
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap aksi ini sama dengan kegiatan aksi pada siklus I. Pertanyaan yang diberikan
juga sama. Siswa diharapkan dapat menuangkan niat-niatnya untuk mewujudkan hasil refleksi yang akan dilakukannya.
e Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal post test
yang berguna untuk mengukur aspek competence siswa sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Sama seperti soal pre test, soal post test ini berbentuk uraian yang berkaitan dengan perhitungan konsep pendapatan
nasional. Soal post test pada siklus II ini dapat dilihat pada lampiran 18.
3 Observasi Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat dipaparkan
sebagai berikut: a Observasi Guru
Pengamatan ini
dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan siklus kedua. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2
Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa
sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4
Guru menjelaskan materi secara rinci
No Kegiatan
Ya Tidak
5 Guru memberikan latihan soal
6
Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang
terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam
setiap pembelajaran terdapat nilai- nilai kemanusiaan untuk dipetik
8
Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9
Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat
membacamelihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan
refleksi selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan
berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
17 Guru mengingatkan kembali nilai-
nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa aktivitas guru pada
pembelajaran di siklus II secara umum sama dengan siklus I. Namun untuk mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini
guru lebih memperdalam materi dengan memberikan latihan
soal. Berbeda dengan siklus I untuk mengembangkan aspek conscience, pada akhir pembelajaran guru memfasilitasi siswa
dengan sebuah cerita. Cerita tersebut merupakan kisah nyata yang mengandung sebuah nilai kamanusiaan. Selain itu di akhir
pembelajaran guru juga mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran.
b Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
4
Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
6
Siswa mengajukan pertanyaan
7 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang
kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapimengomentari isi
cerita tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niattindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hanya saja dalam hal
bertanya mengenai materi pembelajaran belum terlihat ada keberanian pada siswa. Dalam menyimak cerita tentang
kejujuran, tampak semua siswa terlihat serius saat membaca cerita tersebut, sehingga saat guru mengajak sharing dan
berefleksi siswa terlihat antusias dalam menanggapinya. c Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibatannya dalam kelompok diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
3
Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan
4
Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5
Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan
serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan
baik
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa aktivitas siswa saat diskusi kelompok dapat dilakukan dengan baik. Dalam diskusi
kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan tugas. Peneliti menduga bahwa keaktifan kelompok ini
disebabkan karena tugas yang harus mereka selesaikan berupa
games dan dilombakan antar kelompok, sehingga motivasi mereka terlihat
lebih meningkat dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya. 4 Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil
refleksi siklus kedua: a Kesan guru mitra terhadap perangkat dan model pembelajaran
PPR:
Tabel 5.13 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus II No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
dengan metode PPR Baik. Siswa dapat
mengukur pemahaman yang diperoleh setiap
pertemuan
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Baik. Semua siswa dapat berperan aktif
pada setiap kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas
siswa selama diskusi dalam kelompok
Baik. Semua siswa telah melaksanakan
diskusi kelompok dengan baik
4 Kesan guru terhadap proses
pembelajaran dengan PPR Baik. Merangsang
aktivitas siswa 5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran dengan PPR Baik. Siswa dapat
lebih mudah memahami materi
No Uraian
Komentar
6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Baik. Siswa tidak bosan mengikuti
pembelajaran
7 Hambatan yang ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan PPR - Waktu kurang
-
Ada siswa yang belum siap materi
-
Suasana kelas tidak kondusif
8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Sudah memiliki
pengalaman melaksanakan PTK
sehingga tinggal mengembangkan
9 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan PPR Mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari
pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang
telah dilakukan - Suasana kelas yang
lebih kondusif - Waktu untuk
meresapkan materi bagi siswa
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas Ya
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan
PPR dalam pembelajaran Siswa mudah dan
cepat memahami materi
Tabel 5.13 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat dan model pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum sudah cukup baik dan menarik, hanya
saja keterbatasan waktu yang masih menjadi hambatannya. Selain
itu kendala
yang dihadapi
berkaitan dengan
penyampaian materi ajar terhadap siswa. Materi yang diajarkan
melalui pembelajaran ini memang masih baru bagi siswa, sehingga siswa perlu waktu yang lebih untuk meresapi materi
sebelum diadakan evaluasi. Kurang kondusifnya kelas juga membuat pembelajaran pada siklus II ini sedikit gaduh,
mungkin dikarenakan ada games persaingan antar kelompok dalam menyusun rumusan pendapatan nasional, sehingga
mengakibatkan setiap kelompok membuat kegaduhan. b Kesan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran PPR
Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa
terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus II No
Aspek yang diamati Ya
Tidak Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari
materi Pendapatan Nasional? Manfaat
apa yang Anda peroleh?
97 3
Menjadi tahu bagaimana cara
menghitungnya, lebih paham,
dapat bekerja sama dengan
teman.
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda semakin berminat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran
selanjutnya? Bagaimana tanggapan
anda dengan model pembelajaran PPR
tersebut?
94 6
Ya. Metode PPR cukup
menarik, sebab kegiatan di
dalamnya lebih bervariatif,
senang jika pelajarannya
tidak dengan ceramah saja
karena membuat
ngantuk.
No Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR,
apakah Anda semakin lebih memahami
materi?
79 21
Ya, sebab cara- cara yang
disampaikan lebih jelas,
dengan PPR materi terserap
dengan mudah
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah Anda
dapat mengembangkan nilai
kejujuran yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
88 12
Banyak cerita- cerita yang bisa
dijadikan refleksi batin,
saya dapat mengembang-
kan nilai kejujuran.
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR, apakah Anda
dapat mengembangkan nilai
kerja sama yang terkandung di dalam
materi yang terkait?
94 6
Kerja sama kelompok
banyak diadakan, dapat
belajar menghargai
pendapat teman lain.
6 Apakah ada hambatan
yang Anda temui selama mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
PPR? Hambatan apa saja yang anda temui?
34 66
Kelas kadang masih ribut,
tidak menemukan
hambatan apapun.
7 Apakah Anda merasa
lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR
dibandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya?
73 27
Lebih menarik dan variatif,
suasana baru, lebih asyik,
karena ceramahnya
berkurang
Tabel 5.14 menunjukkan kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR. Dalam siklus II ini,
menurut siswa pembelajarannya lebih bervariatif, dan banyak
kerja sama kelompok sehingga membuat siswa dapat belajar menghargai pendapat teman. Hambatan yang dijumpai pada
siklus I melalui pembelajaran PPR dapat diperbaiki pada siklus II ini. Terlihat kerja sama siswa dengan kelompok lebih baik
jika dibandingkan dengan siklus I. Hanya saja suasana kelas yang kurang kondusif masih terlihat di pembelajaran siklus II
ini. Namun secara keseluruhan aspek competence, conscience, dan compassion dapat tercapai dan
lebih meningkat
dibandingkan dengan siklus I.
B. Analisis Komparasi tentang