Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Prosedur Penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas PTK, yaitu penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat Wijaya Kusumah dan dedi Dwitagama, 2009:9. Dalam penelitian ini PTK dilakukan pada pelajaran ekonomi kelas X dengan menggunakan pembelajaran berpola Paradigma Pedagogi Reflektif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Jalan Wates Km.12 Argosari, Sedayu, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Mei 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. 2. Objek Penelitian Peningkatan competence, conscience, dan compassion 3C siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, melalui penerapan PPR pada pembelajaran materi pendapatan nasional.

D. Prosedur Penelitian

1. Pra Penelitian Pada tahap pra penelitian, peneliti melakukan observasi awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi siswa, dan observasi kelas pada saat proses pembelajaran ekonomi. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada guru ekonomi mengenai permasalahan yang terjadi di kelas dan merencanakan pengembangan competence, conciensce, dan compassion siswa. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.

a. Siklus Pertama

Kegiatan siklus pertama ini dilakukan dalam dua kali pertemuan yang meliputi sebagai berikut: 1 Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa persiapan pembelajaran berpola PPR, yang meliputi sebagai berikut: a Peneliti dan guru bersama-sama menentukan indikator pembelajaran. Selain itu guru menentukan pembagian kelompok untuk diskusi. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan aspek 3C, soal-soal latihan, lembar kerja siswa, dan soal evaluasi. b Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: 1 Lembar observasi kegiatan guru. 2 Lembar observasi kegiatan siswa. 3 Lembar observasi kegiatan kelompok. 4 Lembar refleksi dan aksi. 5 Soal tes. 6 Kuesioner pengukuran sikap, minat, dan nilai moral kejujuran. 7 Kuesioner pengukuran moral nilai kerjasama. 2 Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran berpola PPR sesuai dengan rencana tindakan. Sebelumnya guru memberikan soal pre test untuk mengukur kompetensi siswa sebelum diterapkannya model PPR ini. Setiap siklus pada langkah tindakan terdiri dari lima tahap, yaitu sebagai berikut: a Konteks Dalam konteks, guru menggali pengetahuan dan pengalaman siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari. Penggalian pengetahuan tersebut dilakukan dengan metode tanya jawab. Yang harus ditekankan pada konteks ini adalah siswa harus benar-benar mengenal dan mengetahui pentingnya mempelajari materi sebelum nantinya akan belajar secara lengkap tentang materi tersebut. b Pengalaman Di dalam kegiatan pengalaman, ketiga aspek PPR mulai dikembangkan. Untuk mengembangkan aspek competence, guru menggunakan model pembelajaran jigsaw. Dengan model ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang dinamakan kelompok asal. Dalam kelompok asal, guru memberikan kepada setiap siswa sebuah kartu yang berisikan pertanyaan terkait dengan sub bab materi. Setiap siswa mendapat tugas untuk menjelaskan setiap sub bab materi sesuai dengan pertanyaan dalam kartu. Agar siswa dapat menjelaskan materi secara lengkap dan benar, maka setiap siswa yang mendapat sub bab yang sama mendiskusikan tugas mereka dalam kelompok ahli. Jika waktu yang ditentukan guru sudah habis, maka masing-masing siswa dari kelompok ahli tersebut kembali ke kelompok asalnya. Setiap siswa bertugas untuk menjelaskan kepada teman-teman dalam kelompok asalnya tentang jawaban yang didiskusikan pada kelompok ahli. Selanjutnya guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selain dapat mengembangkan aspek competence, diskusi dalam kelompok tersebut juga dapat mengembangkan aspek compassion siswa. Melalui diskusi kelompok, siswa diajak untuk saling berbagi dan saling bekerja sama dengan baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli. Untuk mengembangkan aspek conscience, guru memberikan tayangan video yang menceritakan tentang pentingnya sebuah kejujuran. c Refleksi Pada kegiatan refleksi ini, guru mengajak siswa untuk memaknai proses pembelajaran dan nilai kemanusiaan yang ditemukan dalam tahap pengalaman. Siswa dibantu dengan beberapa pertanyaan untuk mengungkapkan sikap batinnya dalam refleksi ini. d Aksi Pada kegiatan aksi, guru mengajak siswa untuk membangun niat-niat positif terkait dengan hasil reflkesinya. Sama seperti pada kegiatan refleksi, pada tahap aksi ini siswa juga dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan panduan. e Evaluasi Pada evaluasi, guru memberikan soal post test yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa sesudah mengikuti proses pembelajaran berpola PPR. 3 Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana proses pembelajaran berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok. 4 Refleksi Dari hasil penelitian dan observasi yang diperoleh maka dilakukan refleksi untuk melihat, mempertimbangkan, dan menyimpulkan atas hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

b. Siklus Kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama hanya yang membedakan adalah pada kegiatan pengalaman. Pada siklus kedua ini kegiatan pengalaman ditentukan berdasarkan indikator materi dan hasil refleksi siklus pertama. Karena indikator materi pada siklus kedua ini berbeda dengan siklus pertama, maka media pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan aspek competence juga berbeda, yaitu dengan games menyusun rumus konsep pendapatan nasional. Untuk aspek conscience, dikembangkan dengan sebuah cerita yang menceritakan tentang kisah nyata dua anak kecil yang bersikap jujur.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu

0 4 194

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran materi indeks harga dan inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu - USD Repository

0 0 204

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 17 271

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis Ix Sedayu - USD Repository

0 0 222