8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif bersumber dari Paradigma Pedagogi Ignasian, yang digunakan untuk memperbarui sistem pendidikan di
lembaga-lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1990 di tingkat SD sampai SMA istilah PPI diganti menjadi PPR oleh Romo Subagya agar
lebih populer dan diterima oleh banyak kalangan. Menurut Romo Subagya, pendorong karya pendidikan adalah iman, mediasinya adalah
proses pendidikan, dan tujuannya adalah perubahan sosial. Sekolah-sekolah Yesuit harus mampu mengadakan perubahan
sosial, yaitu perubahan dari kerusakan kebiadaban, kekerasan, korupsi, kerusakan lingkungan menuju ke kesejahteraan umum, solidaritas,
pluralisme, dan penalaran serta kreativitas. Ciri khas pendidikan Yesuit justru terletak pada kreativitas dan seni. Nilai kunci yang harus dipegang
justru nilai keutamaan seperti keberanian, keadilan, kemurahan hati, persahabatan, kejujuran, dan tanggung jawab Modul Tim PPR, 2010.
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR singkatan dari Paradigma Pedagogi Reflektif, yang merupakan nama lain dari PPI Paradigma Pedagogi Ignasian. Menurut
Subagya 2010:22, Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pola pikir
paradigma=pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi
pribadi kemanusiaan
pedagogi relektif=pendidikan
kemanusiaan. Siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan
pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.
Sedangkan berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata “paradigma” berarti sebuah model dari teori ilmu pengetahuan. Pengertian
istilah paradigma dalam hal ini dapat diartikan sebagai sebuah model atau pendekatan dalam proses pembelajaran. Kata Pedagogi artinya cara para
pengajar mendampingi para siswa dalam proses pertumbuhan dan perkembangaannya. Pedagogi tidak cukup diartikan sebagai metode
mengajar atau ilmu mendidik saja, namun pedagogi mengandung pengertian yang lebih luas karena meliputi pandangan hidup dan visi
mengenai idealnya seorang siswa. Kata Reflektif berarti menyimak kembali suatu dengan seksama bahan studi, pengalaman, ide, usul, reaksi
spontan agar dapat menangkap maknanya lebih dalam. Jadi refleksi mengandung pengertian sebuah proses yang mampu memunculkan makna
dalam pengalaman manusia. Refleksi berhubungan erat dengan pengalaman batin untuk menemukan kembali nilai hidup yang hakiki.
Refleksi juga merupakan proses membentuk karakter atau kepribadian dan melahirkan
kebebasan dalam
penentuan sikap
yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian proses
refleksi akan
membentuk suara hati, seperti keyakinan, nilai sikap, dan cara bernalar siswa sehingga akan menghantarkan siswa dalam melewati tahap mengerti
ke tahap berbuat sesuai pengertian dan kemampuannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma
Pedagogi Reflektif merupakan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam
proses pendidikan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau perilaku. Selain itu PPR juga dapat diartikan sebagai pola pikir paradigma dalam
menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
3. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif