Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Ekonomi Kerangka Berpikir

proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahu lalu. Contoh: pembayaran dana pensiun, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan: a Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayarkan setiap badan kepada pemerintah. b Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya keperluan perluasan perusahaan. c Iuran pensiun, yaitu iuran yang dibayarkan oleh pekerja perusahaan dengan tujuan untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja pensiun. Juga termasuk iuran jaminan sosial iuran asuransi. f. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan Disposable Income 1 Pendapatan yang siap untuk digunakan untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. 2 Diposable Income ini diperoleh dari Personal Income PI dikurangi dengan pajak langsung. Sedangkan pajak langsung indirect tax adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Disposable Income = Personal Income – Direct tax pajak penghasilan

C. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Ekonomi

Menurut Sukwiaty 2009:3, ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan- pilihan kegiatan produksi, konsumsi, danatau distribusi. Secara sederhana pelajaran ekonomi di sekolah mengajarkan siswa tentang segala sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia, salah satunya adalah tentang pendapatan nasional. Pendapatan merupakan modal besar bagi seseorang untuk menjalani kehidupannya. Selain itu, pendapatan akan berpengaruh juga bagi perkembangan suatu negara. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi akan dilaksanakan di kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu khususnya pada kelas XC. Penelitian dilaksanakan pada pembelajaran materi pendapatan nasional. Melalui materi pendapatan nasional, peneliti akan mengembangkan aspek 3C competence, conscience, dan compassion. Aspek competence dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti diskusi, presentasi, dan games. Sedangkan untuk aspek conscience, peneliti akan mengembangkan nilai kejujuran. Nilai kejujuran sangat berkaitan dengan materi pendapatan nasional. Siswa akan diajak untuk melihat bahwa di jaman saat ini masih terdapat orang yang bersikap jujur, meskipun pendapatan yang diperoleh orang tersebut rendah. Nilai kejujuran ini akan dikembangkan melalui penayangan video dan artikel cerita. Untuk aspek compassion nilai yang dikembangkan adalah kerja sama. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa diajak untuk saling berbagi, saling menghargai, dan saling mendukung satu sama lain.

D. Penelitian Tindakan Kelas PTK

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok guru untuk dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri Wiraadmaja, 2006:13. Sementara itu, Kunandar 2008:45 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas mengandung tiga unsur atau konsep, yaitu: a Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. b Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar. c Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Pendapat lain tentang PTK dikemukakan oleh Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, yaitu 2009:9: Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam suatu kelas dengan melaksanakan tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok siswa guna memperbaiki proses pembelajaran.

2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas

PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut antaranya Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009:17 : a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga hipotesis yang dirumuskan cukup meyakinkan d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan perlu kerja sama antara guru dan dosen

3. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

Pada umumnya Penelitian Tindakan Kelas dilakukan lebih dari satu siklus. Di mana dalam setiap siklus terdapat empat langkah proses penelitian. Berikut gambaran siklus penelitian tindakan kelas: Gambar 2.2 Tahap Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Siklus II Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2009:39 menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang replanning. Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. c. Observasi Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. d. Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.

4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Mulyasa Tukiran Taniredja, dkk, 2010:10 secara umum tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah: a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran. b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima. c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya. d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.

5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas

Banyak manfaat yang diperoleh dari dilaksanakannya PTK, yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain Susilo, 2007:18: a. Inovasi Pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.

E. Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran merupakan suatu alat pendukung yang dapat membantu guru dalam mengajar di kelas. Siswa akan dapat memahami materi dengan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan pun serasi dengan materi tersebut. Selain dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, guru diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran di kelas. Dengan begitu, siswa akan terbiasa untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut di luar kelas. Namun faktanya, sekarang ini masih banyak sekolah-sekolah khususnya sekolah Kristiani yang masih belum menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran. Guru-guru dalam sekolah tersebut cenderung hanya menerapkan pemahaman saja tentang materi yang diajarkan, sehingga hanya nilai akademik saja yang ditingkatkan. Pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif menumbuhkembangkan pengetahuan dan sikap batin siswa. Pembelajaran ini dapat membentuk kepribadian siswa agar menjadi pribadi yang utuh. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif adalah sebagai berikut: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Melalui pembelajaran ini siswa tidak hanya diarahkan untuk mengembangkan kompetensi secara utuh competence saja, melainkan juga saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani conscience dan saling terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama compassion. PPR ini diterapkan dalam pembelajaran ekonomi dengan materi pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan materi yang berkaitan dengan cara perhitungan kekayaan suatu negara. Jika mulai dari awal siswa sudah diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut dalam mempelajari materi pendapatan nasional, maka mereka dapat peka dan peduli terhadap keadaan pendapatan negara kita dari tahun ke tahun. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas PTK, yaitu penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat Wijaya Kusumah dan dedi Dwitagama, 2009:9. Dalam penelitian ini PTK dilakukan pada pelajaran ekonomi kelas X dengan menggunakan pembelajaran berpola Paradigma Pedagogi Reflektif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Jalan Wates Km.12 Argosari, Sedayu, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Mei 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu

0 4 194

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran materi indeks harga dan inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu - USD Repository

0 0 204

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 17 271

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis Ix Sedayu - USD Repository

0 0 222