Refleksi Aksi Evaluasi Pengertian 3C

mungkin menyediakan pengalaman langsung mengenai nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Untuk itu siswa difasilitasi dengan pengalaman yang tidak langsung. Pengalaman tidak langsung dapat diciptakan, misalnya dengan membaca cerita atau melihat tayangan video yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Selanjutnya guru dapat mengajak siswa untuk membayangkan cerita tersebut. Dengan demikian siswa dapat mengalami sendiri meskipun secara tidak langsung, dan memperoleh pengalaman mengenai nilai kemanusiaan, bukan karena mendapat informasi Modul Tim PPR, 2010.

c. Refleksi

Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi berarti meninjau kembali pengalaman yang sudah diperoleh oleh siswa. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk merefleksikan. Siswa dapat diajak untuk diam dan hening untuk meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi siswa dapat memahami, mendalami dan meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan siswa membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu. Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui cara-cara berikut Modul Tim PPR, 2010: 1 Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik. 2 Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami. 3 Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti. 4 Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari kebenaran. 5 Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap.

d. Aksi

Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Refleksi akan menjadi mentah apabila hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif saja. Refleksi akan berkembang kalau menghasilkan tekad maupun keputusan untuk bertindak secara konkret. Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan membangun niat dan berperilaku dari kemauannya sendiri, siswa membentuk pribadinya agar nantinya lama-kelamaan menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya Modul Tim PPR, 2010.

e. Evaluasi

Penilaian merupakan bagian penting dalam proses belajar. Dengan penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai selama proses belajar. Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran baik siswa maupun guru. Namun sering kali penilaian hanya digunakan untuk mengukur kemajuan akademik. Dalam PPR, fokus penilaian tidak hanya dalam hal kemajuan akademik, tetapi lebih integral lagi yaitu memperhatikan pada pertumbuhan siswa secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Jadi dengan adanya evaluasi siswa dapat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang selaras dengan menjadi manusia demi diri sendiri dan orang lain. Adapun bagi guru, evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang disampaikan membantu para siswa dapat memahami dan menilai pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai, dan menjadi pelaku perubahan pola pikir, sikap dan tindakan sosial Modul Tim PPR, 2010.

6. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu

0 4 194

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran materi indeks harga dan inflasi untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu - USD Repository

0 0 204

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 17 271

Implementasi pembelajaran sejarah berbasis paradigma pedagogi reflektif melalui pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis Ix Sedayu - USD Repository

0 0 222