BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan proses penelitian yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang akan diuraikan pada bab ini meliputi hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
4.1 Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan dipaparkan hasil penelitian terhadap kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 tahun ajaran 20122013 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Hasil penelitian yang akan diuraikan meliputi data yang diperoleh dari instrumen tes dan nontes pada siklus I
dan siklus II. Data berupa hasil menulis paragraf persuasif siswa. Data tes disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan data nontes disajikan dalam
bentuk deskriptif dengan sistem penyajian dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis.
4.1.1 Siklus I
a. Hasil Tes
Sebelum tindakan pada siklus I dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan tes kemampuan awal yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
26 April 2013. Tes kemampuan awal dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan. Siswa yang terlibat adalah siswa kelas X-5 semester 2 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Tes tersebut dilaksanakan peneliti untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum tindakan pada siklus I dan siklus II
dilaksanakan. Hasil tes kemampuan awal yang dilaksanakan peneliti dapat dilihat pada grafik berikut.
Diagram 4.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kelas
X-5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Dalam pedoman penilaian yang telah ditetapkan oleh peneliti, terdapat lima aspek yang akan dinilai pada hasil tes tertulis siswa, yaitu isi paragraf,
organisasi paragraf, pola kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Setiap aspek akan diberikan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Setiap aspek tersebut memiliki
bobot yang berbeda-beda, aspek isi paragraf memiliki bobot 10, aspek organisasi paragraf memiliki bobot 4, aspek pola kalimat, pilihan kata, dan
ejaan memiliki bobot 2. Berdasarkan data tersebut, pada aspek isi paragraf, sebanyak 6 siswa
memperoleh skor 2, sebanyak 20 siswa memperoleh skor 3, sebanyak 9 siswa mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yag memperoleh skor 1 maupun 5.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek isi paragraf kemampuan siswa dalam mengembangkan ide dalam paragraf
5 10
15 20
25 30
Isi Paragraf
Organisasi Paragraf
Pola Kalimat
Pilihan Kata
Ejaan
Ju m
lah si
swa
Indikator
Tidak Baik Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Sangat Baik
persuasif belum dapat dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tulisan siswa yang menunjukkan kurangnya pemahaman siswa tentang
paragraf persuasif, baik dari segi informasi yang diberikan maupun unsur- unsur dalam persuasif.
Pada aspek organisasi paragraf tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1, sebanyak 4 siswa meperoleh skor 2, 24 siswa memperoleh skor 3, 7
siswa mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek
organisasi paragraf kemampuan siswa dalam menyusun paragraf kurang baik. Siswa belum mampu menyusun paragraf secara runtut dan masih terdapat
kalimat-kalimat yang tidak relevan dengan kalimat yang lain. Hal tersebut menyebabkan tulisan siswa tidak dapat dipahami dengan baik. Beberapa hasil
tulisan siswa juga kurang dapat terbaca karena tulisan yang kurang jelas dan rapi.
Pada aspek pola kalimat tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1, sebanyak 3 siswa memperoleh skor 2, 22 siswa memperoleh skor 3, 10 siswa
mendapat skor 4, dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek pola
kalimat kemampuan siswa dalam menyusun kalimat kurang baik. Siswa cenderung menyusun kalimat dengan unsur yang tidak lengkap.
Pada aspek pilihan kata tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1, sebanyak 1 siswa mendapat skor 2, 24 siswa mendapat skor 3, 10 siswa
mendapat skor 4 dan tidak terdapat siswa yangmemperoleh skor 5.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek pilihan kata kemampuan siswa dalam menggunakan kata dalam karangannya cukup
baik. Siswa cukup mampu menggunakan kata yang sesuai dengan topik, namun siswa masih kurang mampu menggunakan kata yang sesuai dengan ide
atau gagasan yang ingin diungkapkannya. Pada aspek ejaan tidak terdapat siswa memperoleh skor 1, sebanyak 4
siswa memperoleh skor 2, 16 siswa memperoleh skor 3, 15 siswa mendapat skor 4 dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 5. Berdasarkan data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek ejaan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak
banyaknya kesalahan penggunaan ejaan siswa, hanya beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan penggunaan ejaan dan menyingkat kata.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20122013
dalam menulis paragraf persuasif masih dalam kategori kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek isi paragraf, organisasi paragraf, pola kalimat,
pilihan kata, dan ejaan. Faktor penyebabnya antara lain karena siswa kesulitan dalam menangkap permasalahan dalam topik, dan siswa belum benar-benar
memahami persuasi serta unsur-unsurnya. Akibatnya, informasi yang dihasilkan dari tulisan siswa kurang maksimal dan kurang sesuai dengan
permasalahan yang terdapat pada topik. Siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu pada hari
Rabu, 24 April 2013. Siswa yang terlibat dalam siklus I yaitu siswa kelas X-5
semester 2 SMP Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Pada siklus ini siswa membuat paragraf persuasif baik secara individu maupun
berkelompok. Berikut diagram hasil kemampuan menulis paragraf persuasif siswa pada siklus I.
Diagram 4.2 Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Siswa Kelas X-5
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Siklus I
Data tersebut menunjukkan hasil kemampuan menulis paragraf persuasif siswa setiap aspek pada siklus I. Dalam aspek isi paragraf sebanyak
1 siswa memperoleh skor 2, 3 siswa memperoleh skor 3, 21 siswa mendapat skor 4, dan 8 siswa memperoleh skor 5. Dari data tersebut menunjukkan
terjadinya peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dari aspek isi paragraf. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil menulis siswa yang
menunjukkan peningkatan dalam menangkap permasalahan pada topik dan peningkatan kemampuan mengembangkan paragraf sesuai dengan topik.
Pada aspek organisasi paragraf terdapat sebanyak 13 siswa memperoleh skor 3, 19 siswa memperoleh skor 4, dan 1 siswa mendapat skor
5 10
15 20
25
Isi Paragraf Organisasi Paragraf
Pola Kalimat
Pilihan Kata
Ejaan
Ju m
lah Si
sw a
Indikator
Tidak Baik Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Sangat Baik
5. Data tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam aspek organisasi paragraf. Hasil kemampuan menulis siswa menunjukkan
peningkatan pada penyusunan tiap kalimat yang relevan dalam paragraf. Hanya saja masih ada beberapa hasil menulis siswa kurang dapat dipahami
karena tulisan yang kurang rapi. Pada aspek pola kalimat terdapat sebanyak 1 siswa memperoleh skor 2,
19 siswa memperoleh skor 3, 10 siswa mendapat skor 4, dan 3 siswa mendapat skor 5. Pada aspek ini terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyusun kalimat. Dalam hal ini siswa mampu menyusun kalimat dengan unsur yang lengkap namun pola kalimat belum tersusun sempurna. Hal
tersebut menyebabkan tulisan siswa tidak mudah dipahami namun masih dapat diterima.
Pada aspek pilihan kata terdapat sebanyak 1 siswa memperoleh skor 2, 19 siswa memperoleh skor 3, 11 siswa memperoleh skor 4, dan 2 siswa
memperoleh skor 5. Dari data tersebut terlihat peningkatan kemampuan siswa pada aspek pilihan kata dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Siswa
mampu menggunakan kata yang sesuai dengan topik dan ide atau gagasan yang ingin diungkapkannya.
Pada aspek ejaan jumlah siswa yang memperoleh skor 3 siswa memperoleh skor 2, 14 siswa memperoleh skor 3, 14 siswa memperoleh skor
4, dan 3 siswa mendapat skor 5. Kemampuan siswa pada aspek ejaan mengalami peningkatan dibandingkan data yang diperoleh sebelum dilakukan
tindakan siklus I. Hal tersebut terlihat dari data yang menunjukan sejumlah 3
siswa memperoleh skor dalam kategori sangat baik, dan peningkatan kemampuan rata-rata siswa dalam aspek ejaan.
Aspek yang dinilai masih kurang dan belum meningkat secara signifikan adalah aspek pola kalimat. Hal tersebut disebabkan banyaknya
kesalahan pola kalimat yang disusun oleh siswa dan kalimat-kalimat yang tidak memiliki unsur yang lemngkap. Beberapa faktor yang menyebabkan hal
tersebut terjadi adalah 1 pada saat proses pembelajaran guru belum membahas tentang pola kalimat yang benar, 2 terbatasnya waktu untuk siswa
membaca contoh-contoh paragraf dengan pola kalimat yang benar, 3 siswa tidak dibiasakan menyusun kalimat dengan pola yang benar sebelumnya.
b. Hasil Nontes
Data hasil nontes diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi foto. Observasi dan dokumentasi foto dilakukan saat proses pelaksanaan
tindakan berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X-5.
1 Hasil observasi
Observasi dilaksanakan selama penelitian berlangsung dan difokuskan pada pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan
pembelajaran berbasis kontekstual. Dari hasil pengamatan observer guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai observer sebagian
besar siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. Siswa mengikuti semua instruksi yang diberikan guru. Observasi dilakukan dengan
mengisi lembar observasi oleh observer. Data yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus I sebagai berikut.
Guru membuka pelajaran dengan memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru
memberikan apersepsi tentang persuasif. Apersepsi yang diberikan guru adalah dengan menayangkan video tentang layanan masyarakat
hemat energi, kemudian guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan topik pada iklan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa.
Respon siswa terhadap apersepsi yang diberikan guru cukup positif. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang memberikan respon positif saat
guru membuka pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Sebelum melakukan pembahasan materi, guru terlebih dahulu menjelaskan
langkah-langkah yang
akan diterapkan
dalam pembelajaran berbasis kontekstual. Alokasi waktu yang dibutuhkan
untuk proses pembelajaran cukup. Setiap langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik.
Pada pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan gambar iklan sebagai media pembelajaran. Iklan dipandang dapat dijadikan media
pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran berbasis kontekstual. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh
pendekatan pembelajaran berbasis kontekstual yaitu a berkaitan dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari dan lingkungan terdekat
siswa, b peristiwa yang terjadi bersifat aktual dan faktual, c memanfaatkan berbagai media yang sealamiah mungkin, d
pengembangan materi berbasis masalah dan bersifat original. Iklan yang dipilih merupakan iklan yang memiliki topik berkaitan dengan
konteks kehidupan siswa sehari-hari dan lingkungan terdekat siswa serta mengangkat permasalahan yang aktual dan faktual. Dengan
media iklan, materi dapat dikembangkan dengan berbasis masalah. Pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kekurangan yaitu, 1
penegasan materi belum diberikan secara mendalam, 2 siswa kurang memahami instruksi yang diberikan guru pada awal pelajaran, 3
siswa belum terbiasa bekerja dalam kelompok, dan 4 sebagian besar siswa tidak fokus dalam mengikuti pelajaran.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran dalam Siklus I
No. A s p e k
Keterangan 1.
Siswa menjawab pertanyaan guru. Siswa antusias menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan pengalaman
siswa. 2.
Siswa memahami topik dan permasalahan dari iklan layanan
masyarakat. Siswa mampu menjawab pertanyaan
guru berkaitan topik dan permasalahan pada iklan.
3. Siswa dapat mengaitkan topik
dengan pengalaman. Siswa mampu menceritakan
pengalamannya berkaitan dengan topik.
4. Siswa dapat menyusun kalimat
opini, fakta, dan ajakan Siswa kurang memahami instruksi
yang diberikan, namun selanjutnya siswa mampu menyusun kalimat
fakta, opini, dan ajakan berkaitan dengan topik.
5. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Siswa berdiskusi untuk menemukan
paragraf persuasi. ciri-ciri paragraf persuasi
6. Siswa berdiskusi dalam menyusun
paragraf persuasi. Masih banyak kelompok yang
anggotanya belum dapat berdiskusi dengan baik.
7. Siswa bertanya pada guru ketika
menemui kesulitan. Beberapa siswa bertanya kepada
guru ketika menemui kesulitan. 8.
Siswa bertanya pada teman ketika menemui kesulitan.
Beberapa siswa bertanya jawab dalam kelompok.
9. Siswa dapat bekerjasama dalam
mengerjakan tugas kelompok. Beberapa kelompok saja yang
mampu bekerjasama dengan baik. 10. Siswa aktif mengungkapkan
pendapat. Tidak banyak siswa yang mau dan
berani mengungkapkan pendapatnya. 11. Perwakilan kelompok
membacakan hasil menulisnya Tidak semua kelompok, karena
terbatasnya waktu. 12. Siswa memberikan tanggapan dari
hasil menulis kelompok lain. Tidak semua siswa mampu
memberikan tanggapan dengan baik.
2 Hasil dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu data yang penting sebagai bukti terjadinya suau kegiatan, dalam hal ini proses pembelajaran
menulis paragraf persuasi dengan pembelajaran berbasis kontekstual. Dokumentasi bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian selain
dengan wawancara dan observasi. Pendokumentasian dalam penelitian ini dilakukan saat kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II
berlangsung. Berikut adalah hasil dokumentasi kegiatan siswa pada siklus I.
Gambar 1: Peneliti Bertanya Jawab dengan Siswa Tentang Paragraf
Gambar 2: Siswa berdiskusi dalam kelompok
Gambar 2: Siswa berdiskusi kelompok didampingi guru
Gambar 1 dan 2 diambil saat pelaksanaan siklus I. Dalam penelitian ini peneliti bertindak langsung sebagai guru. Pada
pembelajaran ini guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing perhatian siswa. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan juga
diberikan dengan tujuan siswa dapat mengaitkan materi yang
disampaikan guru dengan pengetahuan dan pengalaman siswa. Proses pembelajaran selanjutnya adalah guru memberikan sebuah iklan
layanan masyarakat kepada siswa, kemudian siswa menemukan unsur- unsur dan ciri-ciri persuasi. Setelah itu, siswa berdiskusi untuk
membuat kalimat opini, fakta, dan ajakan untuk kemudian dikembangkan menjadi paragraf.
Gambar 3: Siswa perwakilan kelompok membacakan hasil menulis dalam kelompoknya di depan kelas dengan topik hemat energi
Gambar 3 diambil pada siklus I dilaksanakan. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok, perwakilan siswa dalam kelompok
membacakan hasil menulisnya di depan kelas kemudian siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan.
Gambar 4: Siswa menulis mengerjakan tugas individu
4.1.2 Siklus II